BJ Habibie Meninggal
Ungkap Cerita Habibie saat 8 Jam Ngobrol dengan Soeharto, Prof Salim Minta Ini ke Keluarga Cendana
Prof Salim Said tampak mempertanyakan ketidakhadiran keluarga Cendana ke prosesi pemakaman Habibie.
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Guru besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan, Prof Salim Said mengurai cerita kedekatan BJ Habibie dengan Soeharto.
Tak hanya itu, Prof Salim Said bahkan menyebut bahwa Habibie adalah sosok yang sudah dianggap anak oleh Soeharto.
Meski begitu, konflik yang diisukan terjadi antara Habibie dan Soeharto pasca pecahnya orde baru itu pun diakui Prof Salim Said tak bisa terhindar.
Mengingat hal tersebut, Prof Salim Said pun akhirnya melayangkan permintaan kepada Keluarga Cendana untuk menghargai mendiang Habibie.
Kepergian BJ Habibie tampaknya menjadi kesedihan mendalam untuk banyak orang, termasuk oleh sang anak didik, Prof Salim Said.
Dilansir dari tayangan talkshow TV One edisi Kamis (12/9/2019), Prof Salim Said pun mengungkap rasa kehilangannya.
Seolah tak mau larut dalam kesedihan, Prof Salim Said pun akhirnya bercerita soal sosok Habibie serta kedekatannya dengan Presiden RI Ke-2 Soeharto.
• Menangis di Pemakaman Habibie, BCL Masih Tak Percaya Eyang Meninggal Dunia
• SBY Menangis di Depan Jenazah Habibie : Setelah Ibu Ani Berpulang Hubungan Kami Semakin Dekat
Termasuk soal klaim yang terus menerus diucap Habibie kepada Prof Salim Said mengenai sosok Soeharto.
Ya, Prof Salim Said memang sempat mewawancarai Habibie untuk buku yang ia terbitkan.
Hingga akhirnya, Prof Salim Said pun hafal betul dengan kisah kedekatan Habibie dengan Soeharto.
"Rupanya Pak Habibie itu sangat dekat dengan Pak Harto. Sehingga berkali-kali mengatakan dia itu muridnya Prof Soeharto," ungkap Prof Salim Said dilansir TribunnewsBogor.com.

Lebih lanjut, Prof Salim Said pun mengenang cerita Habibie yang kala itu mengaku pernah berbincang lama dengan Soeharto.
Tak hanya satu atau dua jam, Habibie mengaku pernah mengobrol dengan Soeharto selama delapan jam.
Obrolan itu pun akhirnya terhenti usai disela oleh ajakan Ibu Tien agar Habibie dan Soeharto beristirahat dan makan.
"Pak Habibie itu pernah cerita pada saya, pernah bicara sama Pak Harto 8 jam. Interupsi makan karena Bu Tin datang mengatakan 'eh makan dulu kalian'. Begitu dekatnya pada Pak Harto," kenang Prof Salim Said.
Mengenang kedekatan Habibie dan Soeharto, Prof Salim Said pun mengungkap latar belakangnya.
• Sang Cucu Kenang Sikap Habibie kepada Ainun : Dari Dulu Eyang Romantis Orangnya
• VIDEO Rumah Sakit Mata dr Hasri Ainun Habibie Di Bogor, Prof BJ Habibie Rutin Adakan Bakti Sosial
Menurut cerita Prof Salim Said, keluarga Habibie dengan Soeharto rupanya sudah kenal sejak tahun 1950.
Perkenalan itu pertama kali terjadi ketika Soeharto ditugaskan ke Makassar.
"Pak Harto itu komandan brigade di Makassar tahun 50. Waktu itu terjadi pemberontakan Andi Azis. Dia dekat dengan KNIL. Dikirimlah tentara dari Jawa ke Makassar untuk memadamkan pemberontakan itu," cerita Prof Salim Said.
"Asrama brigadenya Pak Harto itu bertetangga dengan rumah keluarga Habibie. Keluarga Habibie lahir di Pare Pare," sambungnya.
Kedekatan Soeharto dengan keluarga Habibie itu pun semakin lekat karena latar belakang Pak Harto dan ibu Habibie yang sama.
"Ketika brigade mataram dipimpin Pak Harto datang ke Makassar menumpas Andi Aziz, itu Pak Harto itu kan orang Jogja, ibunya Habibie itu orang Jogja, jadi ketemu keluarga itu," ungkap Prof Salim Said.
Hubungan baik antara Soeharto dengan keluarga Habibie itu lantas berlanjut ketika Soeharto membantu prosesi penguburan ayah Habibie yang meninggal dunia karena sakit.
Di usia 14 tahun, Habibie rupanya sudah pernah bertemu dengan sosok Soeharto.
"Ketika bapaknya Habibie meninggal, itu yang datang segera Pak Harto. Jadi Habibie itu waktu bapaknya meninggal berumur 14 tahun. Anda bisa bayangkan Habibie itu sudah kenal Pak Harto ketika masih berusia 14 tahun," ungkap Prof Salim Said.

Hingga akhirnya, sosok Habibie yang cerdas pun menarik perhatian Soeharto.
Soeharto yang kala itu menjadi pemimpin bangsa pun meminta orang kepercayaannya untuk mendatangi Habibie.
Kala itu, Soeharto meminta bantuan Habibie untuk membangun bangsa.
Cerita indah yang terkenang antara sosok Habibie dengan Soeharto itu pada akhirnya tak bisa dipisahkan dari isu miring.
Yakni soal perseteruan yang terjadi antara keluarga Soeharto dengan sosok Habibie.
• BJ Habibie Menaruh Perhatian pada Katarak, Donor Mata karena Ingin Teruskan Mimpi Ainun
• Cucu BJ Habibie Tak Menyangka Kakeknya Telah Wafat, Farrah: Rasanya Seperti Eyang Masih di Kuningan
Pasca Soeharto lengser, kedekatan keluarga Cendana dengan Habibie memang renggang, bahkan bisa dikatakan putus.
Isu soal perang dingin antara keluarga Cendana dengan Habibie pun bergulir deras.
Namun, hingga kematian dua tokoh besar bangsa tersebut, titik awal perseteruan di antara Habibie dan Soeharto tak pernah terungkap.
Sebagai pihak yang mendengar isu soal perseteruan Habibie dengan Soeharto, Prof Salim Said pun mengungkap pandangannya.
Alih-alih memanasi, Prof Salim Said justru menyoroti perangai keluarga Cendana pasca meninggalnya Habibie.
Prof Salim Said tampak mempertanyakan ketidakhadiran keluarga Cendana ke prosesi pemakaman Habibie.
Sebab diakui Prof Salim Said, sejak kepergian Habibie, tak ada satupun keluarga Cendana yang datang melayat.
Tak hanya itu, Prof Salim Said pun menyaksikan bahwa tak ada satupun karangan bunga dari keluarga Cendana.
"Tadi malam ketika saya dihubungi, saya jelaskan 'coba reporter cek, ada enggak keluarga pak Harto datang melayat, kalau enggak ada enggak kembang dikirim'. Sampai saya meninggalkan rumah Pak Habibie tadi belum ada itu. Jadi, dalam betul persoalan," ungkap Prof Salim Said.
Miris melihat hal tersebut, Prof Salim Said pun mengungkap harapannya kepada keluarga Cendana.
Prof Salim Said berharap agar keluarga Cendana bisa menghormati sosok Habibie.
Pun jika persoalan antar keluarga mereka memang ada, Prof Salim Said meminta agar Keluarga Cendana bisa bersikap legowo dan mau datang memberikan penghormatan terakhir untuk Habibie.
Sebab bagaimanapun menurut Prof Salim Said, Habibie adalah salah satu sosok yang dekat dengan sosok Soeharto.
"Saya berharap, membayangkan hari ini ada keluarga Pak Harto atau ada kembang dari keluarga Pak Harto untuk menghormati almarhum Habibie yang bertahun-tahun menjadi orang dekat semacam anaknya Pak Harto,"
"Mestinya hari ini, toh Pak Habibie sudah meninggal, anak-anak Pak Harto, satu orang atau dua orang datang atau mengirim kembang. Supaya selesai lah urusan yang tidak pernah diucapkan itu," pinta Prof Salim Said.
• Makam BJ Habibie Jadi Ajang Berfoto Warga, Nisan Eyang Habibie Sampai Miring: Ibu Awas!
• Lewat Sketsa, Godam hingga Gundala Beri Penghormatan Terakhir untuk BJ Habibie
Ajudan Kenang Momen BJ Habibie Sering Naik Motor: Sama Pak Harto Juga
Mantan Presiden Republik Indonesia ketiga Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie memang terkenal di dunia kedirgantraan.
Tetapi beliau juga pecinta otomotif, dan termasuk gemar mengendari sepeda motor.
Seperti disebutkan oleh mantan pengawal pribadi BJ Habibie, di acara Breaking News KompasTV Live mengenai persiapan jelang pemakaman BJ Habibie di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis, (12/9/2019).
"Bapak suka naik motor. Waktu itu jadi kita dampingi di belakang. Kalau tidak, biar bapak aman motornya masih ada di depan. Waktu sama pak Harto (Soeharto) juga suka naik motor," katanya.
Salah satu bukti kecintaannya pada moge, yaitu foto legendaris BJ Habibie yang saat itu menjabat Menristek membonceng Presiden Soeharto di halaman Istana Negara.

Saking populernya foto itu, sempat dikira bahwa motor itu merupakan milik BJ Habibie.
Padahal motor Suzuki VS400 Intruder tersebut merupakan milik pak Harto.
• Kisah Penggali Kubur BJ Habibie di TMP Kalibata dekat Makam Ainun: Tanahnya Bagus Gak Ada Batu
Pria kelahiran Parepare 25 Juni 1936 itu juga diketahui pecinta mobil klasik Mercedes Benz.
Hal itu terungkap dari Kevin Hendrawan, yang pernah berkunjung ke dalam garasi BJ Habibie.
Vlogger tersebut sukses dibuat takjub dengan banyaknya koleksi mobil BJ Habibie.
Terutama saat melihat Mercedes Benz 300 SL Gullwing.
Coupe legendaris yang diproduksi selama tiga tahun antara 1954 hingga 1957.
"Ini bukan cuma sekedar parkiran, ini kaya basement mall," kata Kevin.
"Kalau aku boleh ngomong eyang Habibie ini punya seluruh koleksi Mercy dari sebelum Indonesia merdeka bahkan semuanya ada di sini, you name it, mau apa aja di sini ada," ucapnya.