Surat Perpisahan Terduga Teroris untuk Sang Ayah, Pamit Mau Ledakin Bom di Kantor Polisi
Pria berusia 21 tahun itu rupanya sudah mempersiapkan dengan matang terkait rencana melakukan pengeboman.
Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
Surat Perpisahan Terduga Teroris untuk Sang Ayah, Pamit Mau Ledakin Bom di Kantor Polisi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tim Densus 88 Mabes Polri mengamankan seorang terduga teroris.
Terduga teroris Muhammad Arshad diamankan Densus 88 Mabes Polri saat penggerebekan di Jalan Belibis V, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara.
Pria berusia 21 tahun itu rupanya sudah mempersiapkan dengan matang terkait rencana melakukan pengeboman.
Arysad juga sudah menyiapkan bom aktif yang siap diledakan dilokasi yang sudah menjadi targetnya.
Beruntung, polisi berhasil mengamankan Arshad sebelum aksi pelaku tersebut dilakukan.
Tak hanya itu, Arshad juga telah menuliskan surat perpisahan.
Surat tersebut ditulis tangan oleh Arshad ditunjukan untuk keluarganya dan juga sang ayah yang tinggal serumah dengannya.
Sepucuk surat yang ditinggalkan pelaku di rumahnya yang berlokasi di Jalan Belibis, Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (23/9/2019).
Surat itu berisi pesan perpisahan karena pelaku ingin melakukan pengeboman.
"Itu surat pamitan mau melakukan pengeboman," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di lokasi, Senin (23/9/2019) seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.
• Mabes Polri Sebut 2 Terduga Teroris yang Diamankan Densus 88 Pimpinan JAD

Argo mengatakan surat itu ditinggalkan pelaku bernama Muhammad Arshad (21) karena diduga akan melakukan pengeboman.
Saat ini, Polisi masih mendalami lokasi dan waktu Arshad akan meledakkan bom tersebut
"Masih kami dalami. Memang di surat sudah ada ya, memang dia sengaja ingin melakukan pengeboman," jelas Argo.
Saat ini, tersangka sedang dirawat di RS Polri Kramatjati.
"Sekarang dia masih dalam perawatan ya karena dia sakit ada di RS Kramat Jati. Jadi nanti kita akan dalami kembali, dari pengakuan mereka masing," ujar Argo
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menjelaskan, dalam surat pamitan yang disita polisi dari rumah terduga teroris Arshad, pelaku berencana melakukan pengeboman di kantor polisi.
"Berdasarkan tulisan tangan di surat yang kami temukan, dia akan meledakkan bom di kantor kepolisian," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Budhi Herdi Susianto di lokasi, Senin (23/9/2019).
Namun, tidak tertulis secara pasti kantor polisi mana yang diincar oleh terduga teroris bernama Arshad tersebut.
Budhi juga menyebutkan bahwa Arshad akan mengebom kantor polisi dalam waktu dekat.
"Hal ini kalau terlihat dari bahan yang sudah siap, tentunya masuk akal bahwa dia sudah menyiapkan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Kantor polisi mana tidak disebutkan, hanya dia pamit dan dia siap meledakkan," kata Budhi
Ayahnya Arshad Geram
Orang tua terduga teroris di Cilincing tak menyangka anaknya MA (21) ditangkap.
Ayah MA, Abdul Ghani (69) pun kaget rumahnya di Jalan Belibis V, RT 13/RW 04, Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, digeledah oleh tim Densus 88.
Abdul tidak pernah mengetahui bahwa selama ini anaknya menjadi incaran pihak kepolisian.
Ia juga tak tahu bahwa anak kesembilannya itu menyimpan bahan peledak di rumahnya.
• Pasutri Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Bekasi, Warga Curiga Ini Sebelum Penangkapan

Ia baru mengetahui hal tersebut saat Densus 88 menemukan bahan peledak dari lemari kamar anaknya.
"Justru saya baru lihat ini. (Padahal) selama ini saya tinggal serumah," kata Abdul kepada wartawan, Senin (23/9/2019).
Dikatakan Abdul, selama ini MA merupakan pribadi yang tertutup, bahkan terhadap keluarganya.
Meskipun Abdul bisa keluar masuk kamar MA, ia mengaku tak pernah menyentuh barang-barang anaknya.
"Saya nggak pernah korek-korek kamarnya dia," ucap Abdul mengutip Tribun Jakarta
• Cerita Mamah Muda Cantik asal Sukabumi Didatangi Mantan di Villa: Saya Mengalami Luka dan Trauma
• Kronologi Ibu Muda Tewas Melahirkan Sendirian di Kamar Kos, Kepala Bayinya Baru Keluar Sebagian
Abdul pun mengaku geram atas kelakuan anaknya itu.
Ia tak menyangka anaknya bisa menyimpan bahan peledak di rumahnya sendiri.
"Kalau kita tahu itu barang (bahan peledak), sudah saya buang itu semua," kata Abdul dengan nada meninggi.
Bahan peledak yang ditemukan, dimusnahkan polisi
Densus 88 menemukan bom aktif siap pakai dari kediaman MA (21), terduga teroris yang diamankan di Cilincing.
Bom aktif tersebut ditemukan beserta 28 barang bukti lainnya dari dalam rumah MA.
Setelah barang bukti diamankan seluruhnya, tim Densus 88 di lokasi berupaya mengevakuasi bom tersebut.
Sekitar pukul 12.35 WIB, bom telah berhasil dikeluarkan dan dibawa menjauh dari permukiman warga.
Pantauan TribunJakarta.com, bom dibawa ke lapangan kosong yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah MA.
Di lapangan tersebut, tim Densus 88 langsung bersiap melakukan disposal terhadap bom tersebut.
Sementara polisi lainnya memasang garis pembatas jarak aman dari bom. Awak media dan warga diberi jarak aman 50 meter dari titik peledakkan.
Proses disposal pun dimulai
Petugas Densus 88 awalnya membawa bom tersebut ke tengah-tengah lapangan.
Lalu, setelah meletakkan bom, petugas langsung menjauh ke titik aman.
Setelahnya, seorang petugas lainnya yang membawa detonator langsung meledakkan bom itu.
• Budiman Sudjatmiko Sebut Tak Ada Pengesahan RKUHP Besok, Yunarto Wijaya: Katanya Tanggal 27 atau 28?

Suara ledakkan terdengar begitu kencang hingga jarak ratusan meter. Asap hitam juga keluar dari bom yang meledak, dan getaran juga terasa di dekat lokasi.
Terpantau bom itu berhasil didisposal pada pukul 13.23 WIB.
"Ini dilakukan mengingat pertimbangan bahwa barang bukti yang tadi kita ledakkan adalah barang bukti yang jenisnya high-explosive," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Budhi Herdi Susianto di lokasi.
Budhi mengatakan, bom tersebut ditemukan dari kediaman MA dalam kondisi aktif dan siap diledakkan.
"Tadi yang diledakkan itu yang sudah jadi dan siap diledakkan. Itu kita temukan dari TKP seberat 0,5 kilogram," ucap Budhi.
Sebelumnya, Densus 88 menggerebek rumah MA pada pagi tadi.
Selain penemuan bom aktif, polisi juga mengamankan 28 barang bukti lainnya. Antara lain bahan peledak serta surat pamitan dari MA untuk melaksanakan aksi pengeboman.
Penangkapan MA berawal dari pengembangan kasus di Bekasi, di mana tujuh orang terduga teroris diamankan di sana.
MA diduga termasuk dalam jaringan ISIS, terutama Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
(Kompas.com/Tribun Jakarta)