Demo Tolak RKHUP
Fahri Hamzah Cueki Presma ITB, Najwa Shihab: Mendengarkan Masyarakat Tapi Mahasiswa Gak Didengar?
Fahri Hamzah menyebut kalau ia mendengarkan masyarakat, tapi Presma ITB di depannya tidak ia dengarkan.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Fahri Hamzah Cueki Presma ITB, Najwa Shihab: Mendengarkan Masyarakat Tapi Mahasiswa Gak Didengar?
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dibuat diam oleh Najwa Shihab saat tidak mendengarkan sanggahan dari Presiden Mahasiswa ITB, Royyan A Dzakiy.
Sebelumnya, Fahri Hamzah menyebut kalau dirinya mendengarkan masyarakat.
Kemudian Royyan A Dzakiy pun berusaha mempertanyakan statement Fahri Hamzah.
Namun bukannya mendengarkan apa kata Royyan A Dzakiy, Fahri Hamzah malah meneruskan argumentasinya dengan suara lebih lantang.
Hal itu langsung diingatkan oleh Najwa Shihab bahwa Fahri Hamzah baru saja mengatakan kalau ia mendengarkan rakyat.
Namun, suara Mahasiswa yang ada di depannya pun tidak ia dengarkan.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Mata Najwa Kamis (26/9/2019), Najwa Shihab sempat dibuat kesal oleh Fahri Hamzah yang tidak menjawab pertanyaannya.
Tak hanya itu, Bahkan Fahri Hamzah malah memberikan jawaban ngalor ngidul dan membuat Najwa Shihab menyerah.
Ia pun menanyakan pertanyaan itu kepada mahasiswa, namun Fahri Hamzah malah meminta waktu lagi untuk menjawab.
Hal itu terlihat pada tayangan Mata Najwa pada Rabu (25/9/2019) malam.
Dilansir TribunnewsBogor.com, Najwa Shihab menanyakan soal statemen yang disampaikan oleh Fahri Hamzah terkait permainan agar Jokowi menerbutkan Perppu.
• Sempat Kesal Lihat Pendemo Bawa Bendera Disiram Water Canon, Ria Ricis Kini Minta Maaf Depan Polisi
• Kata Sudjiwo Tedjo Soal Jokowi Pertimbangkan Perppu KPK, Yunarto Wijaya: Ini yang Gak Gampang
"Apakah karena itu Anda sempat mengeluarkan statement dan saya ingin membacakan statement Anda; Salah satu cara menekan Presiden Jokowi adalah menerbitkan Perppu, saya tahu permaianan ini, mereka akan lumpuhkan Presiden sampai keluarkan Perppu mengesahkan kembali UU KPK yang lama," tanya Najwa Shihab.
Namun bukannya menjawab pertanyaan itu, Fahri Hamzah justru fokus pada penjelasan dia sebelumnya.
"Nah saya...," katanya terbata.
"Anda mengatakan ini betul ya?," tanya Najwa Shihab lagi.
Fahri Hamzah pun tetap pada pendiriannya untuk tidak menjawab pertanyaan itu.
Ia malah menceritakan dirinya yang sering berdialog dengan Mahasiswa.
"Jadi saya dalam perdebatan transisional ini, saya terus terang saya senang kalau diundang teman-teman, maka saya kalau nulis buku saya kirim ke kantor, beberapa dari aktivis-aktivis yang saya suka beda pendapat. Sekedar untuk kita mulai diskusi untuk...," katanya kemudian dipoting oleh Najwa Shihab lagi.
"Bang Fahri tolong dijawab, permaianan apa Bang?," desak Najwa Shihab.
Terdengar pula ada narasumber tertawa melihat aksi Fahri Hamzah yang terus berkelit.
"Maksudnya gini, saya agak frustrasi karena setiap presidensialisme dan presiden dipilih bagaimana memberantas korupsi, kan saya mewakili rakyat, rakyat bertanya korupsi kok gak selesai-selesai, saya kan mendengar masyarakat, kok gak selesai-selesai, tiap hari ada ditangkap, tiap hari kok gak selesai-selesai," kata Fahri Hamzah.
• Presma IPB: Tak Ada Ucapan Kami Sama Sekali Gagalkan Pelantikan
• Presiden Jokowi Bakal Pertimbangkan Penerbitan Perppu UU KPK, Buya Syafii: Tersumbat Komunikasinya
Kemudian Presiden KM ITB Royyan A Dzakiy tampak ingin menanggapi pernyataan Fahri Hamzah tersebut.
"Tapi kok sepertinya kami," Royyan A Dzakiy namun tidak diindahkan oleh Fahri Hamzah.
"Saya tanya, kepada e...," kata Fahri Hamzah dengan suara lebih lantang.
Kemudian Najwa Shihab pun berusaha meminta Fahri Hamzah untuk mendengarkan Royyan A Dzakiy.
"Mendengarkan masyarakat tapi mahasiswa nggak didengar?," kata Najwa Shihab.
"Kami kok ngga didengar? Sulit sekali kami untuk berkomunikasi," kata Royyan A Dzakiy.
Melihat dirinya sudah didesak oleh Najwa Shihab dan Royyan A Dzakiy, Fahri Hamzah pun terdiam.
Kemudian penonton pun bertepuk tangan.
"Karena kami bikin janji untuk bertemu," tambah Royyan A Dzakiy.
Kemudian Fahri Hamzah pun mengklaim dirinya yang paling banyak dialog dengan mahasiswa.
"Termasuk Mahasiswa juga saya dengar, saya dibilang termasuk politisi yang paling banyak masuk kampus dan berdialog dengan mahasiswa, saya bisa klaim itu," ungkapnya.
"Kok saya belum ketemu ya Pak?," ujar Royyan A Dzakiy sambil tersenyum.
• Menristek Ancam Beri Sanksi Rektor, Sudjiwo Tedjo: Demo Mahasiswa Mungkin Akan Makin Menjadi-jadi
• Sederet Fakta Ambulans Diamankan Saat Kerusuhan, Bukan Angkut Batu hingga 3 Perusuh Jadi Tersangka
"Kalau ada juara, saya tuh juara untuk itu," kata Fahri Hamzah lagi.
"Karena ada organisasi baru lagi dibikin, ada perdagangan juga ini," kata Hariz Azhar yang kemudian disambut tawa oleh Fahri Hamzah.
Kemudian Najwa Shihab pun melanjutkan pertanyaannya di awal.
"Tapi kembali ke tadi Bang Fahri, ketika Anda tadi mengatakan ini permainan, presiden mau dilumpukhan sampai keluar perpu, itu tudingan ke siapa?," desak Najwa Shihab lagi.
Fahri Hamzah pun berusaha untuk mengalihkan pertanyaan itu lagi.
"Jadi kita ini ada dalam perbedaan yang paradigmatik sifatnya, sebagian menganggap bahwa KPK itu harus dijaga kesuciannya, karena dia adalah instrumen kita dalam berjuang melawan koruptor-koruptor ini, itu satu mazhab," katanya.
"Bang Fahri Anda tidak menjawab pertanyaan saya, permainan siapa ini Bang?," Kata Najwa Shihab.
"Presiden yang seharusnya punya permaian. Dialah yang harusnya menentukan dan ditagih, kok korupsinya gak selesai-selesai, dan dia harus membuat definisi saya kerja dalam lima tahun," katanya.
Najwa Shihab pun tampaknya makin geram karena Fahri Hamzah tidak menjawab pertanyaannya lagi.
Ia pun kemudian melemparkan pertanyaan itu kepada para Mahasiswa.
"Dalam konteks ketika Anda (Fahri Hamzah) mengatakan ada permainan mau melumpuhkan, saya ingin tanya, apakah itu yang dilakukan teman-teman Mahasiswa sekrang? Itu yang dilakukan? Ada permainan untuk melumpuhkan Presiden?," katanya mempersilahkan Mahasiswa menjawab.
• Akhirnya, Jokowi Pertimbangkan Terbitkan Perppu KPK
• Jokowi Bakal Temui Mahasiswa Jumat Besok
Namun Fahri Hamzah malam protes dan berdalih ingin menjawab.
"Tar dulu, tar makanya saya jawab dulu dong," kata dia.
Najwa Shihab pun tampak sudah kesal.
"Langsung dijawab Bang Fahri, soalnya muter-muter sih, lagsung to the point," katanya yang disambut tepuk tangan penonton.
"Ini loh kita kan kalau jalan-jalan, muter-muter dulu kan romantis," kilah Fahri Hamzah.
Namun jawaban yang diberikan Fahri Hamzah tetap tidak menjawab pertanyaan Najwa Shihab.
"Jadi maksudnya gini ya, saya tanya presiden SBY, Presiden Jokowi, selalu kalau ditanya gimana ini menyelesaikan korupsi ini, kita perkuat KPK, Pak Jokowi pernah diwawancarai jawabannya kita perkuat KPK, ini yang saya sebel. Tapi saat ditanya KPK independen gak bisa diganggu, loh ini presidensialisme, rakyat itu nyetrumnya sampeyan sebagai presiden kok gak punya determinasi untuk mengatakan 5 tahun saya selesaikan ini korupsi, dua tahun saya selesaikan ini korupsi, saya kalau jadi presiden setahun ini selesai," jelasnya.
Pernyataan itu lalu dibantah oleh Ketua BEM UGM Atiatul Muqtadir.
"Gini loh Bung, katanya presidensialisme, Presiden kita sudah berjanji untuk memperkuat KPK, ya itu harusnya yang kita tagih janji presiden itu 2014, maka ketika ada peraturan yang melemahkan, maka wajar dong kalau kita tagih janjinya. Ayo dong berani perkuat KPK sesuai janji, begitu Bung Fahri," ujarnya.
Namun menurut Fahri Hamzah, persepsi-persepsi tersebut tidak boleh dianggap mutlak, dan ia menganggap revisi ini membuat KPK diperkuat karena presiden meletakkan pertanggung jawaban untuk memilih dewan pengawas dari KPK.
"Sehingga KPK itu dalam bekerja berkoordinasi dengan kelembagaan lain yang lebih besar, sehingga orkestra pemberantasan korupsi kembali dipimpin oleh presiden. Sebab menurut saya yang punya tenaga untuk memberantas korupsi di republik ini adalah presiden yang kita pilih dengan ongkos Rp 25 Triliun, itu yang ditunggu oleh rakyat," ujarnya.
"Dan kita kasih alat yang bernama KPK," tegas Atiatul Muqtadir lagi.