Budiman Sudjatmiko Bandingkan Awkarin dengan Tri Mumpuni, Ini Jawabannya Saat Diajak Diskusi
Cuitan Budiman Sudjatmiko bahas kebaikan Awkarin tuai perbincangan. Awkarin menanggapina dengan mengajak Budiman Sudjatmiko bertemu.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Ardhi Sanjaya
"2 contoh kebaikan oleh 2 perempuan: 1. Awkarin & 2. Tri Mumpuni..
Yg pertama basisnya sensasi, yg ke 2 esensi.
Kebaikan harus sensasional tp yg lebih penting juga esensial. Tak cukup salah 1.
Budaya kita lebih suka yg pertama, meski tubuh kita butuh yg ke 2," tulis Budiman Sudjatmiko, Senin (14/10/2019).
Budiman Sudjatmiko melanjutkan bahwa dengan esensi dapat mengubah nasib banyak orang secara mendalam.
Hanya saja jumlah yang terdampak lebih sedikit daripada dampak tindakan kebaikan sensasional.
"Yg esensial mengubah nasib banyak orang dgn mendalam tp jumlah yg terdampak lebih sedikit drpd dampak tindakan kebaikan sensasional.
Kebaikan sensasional menginspirasi jauh lebih banyak orang tp dangkal dampaknya," jelas Budiman Sudjatmiko.
Budiman Sudjatmiko lantas menganalogikan esensi dan sensasi seperti air menggenang dan sebuah sumur.
"Yg esensial itu sumur, ia dalam tp tak lebar. Yg sensasional itu air menggenang, ia lebar tp dangkal.
Cuma samudera yg esensial & sensasional.
Ia kekal & dikenal karena dalam & sekaligus lebar.
Peradaban manusia harus diarahkan ke keseimbangan ini agar adil," tulis Budiman Sudjatmiko.
"Utk lebih meluaskan cakrawala, kita ambil contoh lain: Greta Thunberg & Butet Manurung. G
reta menginspirasi orang banyak lewat sensasi di pusat2 atensi dunia (Eropa & Amerika) u/ advokasi lingkungan, Butet melakukan esensinya tinggal di hutan bertahun2," tambahnya.