Sakit Hati Dengar Kabar Istri Nikah Lagi, Rudianto Tusuk Halima Hingga Tewas, Begini Faktanya

Motif kasus penusukan di Pasar Kereneng, Denpasar, Bali pada Selasa (15/10/2019) malam terungkap.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Damanhuri
Tribun Kaltim
Ilustrasi 

Sebelum janjian bertemu di Kreneng, pelaku menanyakan tempat tinggal korban, dijawab di Pecatu dan Sedap Malam.

Namun ketika dicari di Sedap Malam, ternyata korban tidak ada di sana.

"Saya sebelumnya tanya, kamu di mana tinggal sekarang? Dia bilang di Pecatu, terus bilang lagi di Sedap Malam. Saya malam-malam meluncur ke Sedap Malam, tapi ternyata bukan tempatnya. Akhirnya janjian di Kreneng, Denpasar," tambahnya.

Suasana lokasi insiden penusukan di depan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Pokitik Wira Bhakti, Pasar Kreneng, Denpasar, Selasa (15/10/2019).
Suasana lokasi insiden penusukan di depan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Pokitik Wira Bhakti, Pasar Kreneng, Denpasar, Selasa (15/10/2019). (TRIBUN BALI/EURAZMI)

Diungkapkan Wakapolresta Denpasar AKBP Benny Pramono, korban datang ke lokasi kejadian seorang diri.

"Korban datang ke lokasi sendiri. Memang ditelepon korban untuk diajak ketemuan, terus cekcok, pelaku ngambil pisau lalu melakukan aksinya. Motifnya cemburu," tambahnya.

Pelaku yang saat ini tinggal di Probolinggo, datang ke Bali untuk memastikan pernikahan siri korban.

"Dia pernah di sini atau tinggal di sini, namanya pekerjaan bangunan jadi sudah selesai terus pulang. Ya intinya motif pelaku cemburu, lalu ke Bali untuk mencari korban," tuturnya.

"Pasal yang kita kenakan yakni Pasal 338 KUHP dengan hukuman penjara paling lama 15 tahun dan pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman penjara paling lama 7 tahun. Tentang pembunuhan atau penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal dunia," tandas Benny.

Kronologi

pelaku datang dari Probolinggo menuju Denpasar dengan mengendarai sepeda motor Suzuki Spin DK 5508 XM miliknya sehari sebelum aksi penusukan terjadi.

Setelah tiba di Denpasar, pelaku mencari korban untuk bertemu di Kereneng atau di lokasi kejadian pada hari Selasa (15/10/2019) sekitar pukul 19.00 wita.

Korban yang datang dari Jawa ternyata sudah menyimpan pisau dapur yang ia beli di Pasar Kembang, Surabaya, Jawa Timur seharga Rp 45 ribu.

Pisau tersebut disiapkan pelaku untuk merencanakan aksi pembunuhan terhadap selingkuhan korban yakni Sholehudin alias Wawan.

Saat bertemu di Pasar Kereneng, Denpasar pelaku dan korban cekcok mengenai hubungan korban dengan Wawan.

Kronologi Suami Bunuh Mantan Pacar Istri, Motif Terungkap Setelah Ditemukan Mayat Bangkit di Sungai

Pelaku pun kesal dan emosi dengan ucapan korban yang mengatakan 'ya langkahi dulu mayat saya', selanjutnya pelaku mengambil pisau yang sudah ia bawa dan disimpan di jok motor.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved