Profil Nadiem Makarim, Wishnutama dan Tetty Paruntu yang Dipanggil Jokowi, Bukan Sosok Sembarangan

berikut adalah profil dari tiga calon Menteri Jokowi yang hari ini hadir ke istana, Nadiem Makarim, Wishnutama dan Tetty Paruntu.

Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
kolase Instagram, Tribunnews.com
Profil Calon Menteri Jokowi : Nadiem Makarim, Wishnutama hingga Tetty Paruntu 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tiga sosok yang disebut-sebut menjadi Menteri Jokowi hadir di Istana pagi ini, Senin (21/10/2019).

Tiga sosok tersebut adalah Nadiem Makarim, Wishnutama dan Tetty Paruntu.

Kedatangan tokoh-tokoh tersebut ke Istana sontak saja membuat publik penasaran.

Sebab hingga Senin siang, Jokowi belum juga mengumumkan nama-nama Menteri yang akan masuk ke kabinet pemerintahannya jilid II.

Apalagi, ketiga tokoh tersebut tampil kompak dengan pakaian berwarna putih.

Salah satu sosok dari tiga nama yang hadir ke istana yakni Nadiem Makarim pun sempat mengurai pernyataannya pasca bertemu Jokowi.

Nama Nadiem Makarim memang sudah digadang akan mengisi kabinet Jokowi-Maruf Amin.

Nadiem Makarim diprediksi mengisi keinginan Jokowi dalam mengembangkan ekonomi berbasis digital.

"saya mendapat penghormatan luar biasa untuk bergabung di kabinetnya Presiden, kehormatan luar biasa saya sangat senang," kata Nadiem Makarim dikutip dari Kompas TV.

Sosok Tett Paruntu, Bupati Mihasa yang Datang ke Istana Pakai Kemeja Putih, Pernah Dipanggil KPK

Berbekal Aplikasi Pengubah Suara, Siswa SMA Nyamar Jadi Cewek di FB, Raup Rp 141 Juta Tipu Tetangga

Nadiem Makarim menekankan bahwa dirinya menerima tawaran Jokowi untuk mengisi kabinet jilid II.

"Bersedia dan saya menerima," kata Nadiem Makarim.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari berbagai sumber, berikut adalah profil dari tiga calon Menteri Jokowi yang hari ini hadir ke istana, Nadiem Makarim, Wishnutama dan Tetty Paruntu.

Nadiem Makarim

Dilansir dari wikipedia, Nadiem Anwar Makarim lahir di Singapura, 4 Juli 1984.

Ia adalah seorang pengusaha Indonesia.

Dia merupakan pendiri serta CEO Go-Jek, sebuah perusahaan transportasi dan penyedia jasa berbasis daring.

Nadiem Makariem seusai bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (21/10/2019).
Nadiem Makariem seusai bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (21/10/2019). (Kompas TV)
  • Latar belakang

Nadiem Anwar Makarim adalah putra dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri.

Ayahnya adalah seorang aktivis dan pengacara terkemuka yang berketurunan Minang-Arab.

Sedangkan ibunya merupakan penulis lepas, putri dari Hamid Algadri, salah seorang perintis kemerdekaan Indonesia.

  • Pendidikan

Nadiem menjalani proses pendidikan dasar hingga SLTA berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura.

Sehabis menyelesaikan pendidikan SMA-nya di Singapura, pada tahun 2002 ia mengambil jurusan Hubungan Internasional di Brown University, Amerika Serikat.

Setelah memperoleh gelar sarjana pada tahun 2006, tiga tahun kemudian ia mengambil pasca-sarjana dan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.

Ditawari Masuk Kabinet Jokowi-Maruf Amin, Nadiem Makarim Mundur dari Gojek

Setelah Dilantik, Foto Presiden dan Wakil Presiden Masih Sepi Pembeli di Bogor

  • Karir

Pada tahun 2006, Nadiem memulai kariernya sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company.

Setelah memperoleh gelar MBA, ia terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan Zalora Indonesia.

Di perusahaan tersebut ia juga menjabat sebagai Managing Editor.

Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Go-Jek yang telah ia rintis sejak tahun 2011.

Saat ini Go-Jek merupakan perusahaan rintisan terbesar di Indonesia.

Pada bulan Agustus 2016, perusahaan ini memperoleh pendanaan sebesar USD 550 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun dari konsorsium yang terdiri dari KKR, Sequoia Capital, Capital Group, Rakuten Ventures, NSI Ventures, Northstar Group, DST Global, Farallon Capital Management, Warburg Pincus, dan Formation Group.

- McKinsey & Co (2006-2009)

Sekembalinya dari Harvard dengan gelar MBA, Nadiem memutuskan untuk pulang ke tanah air dan bekerja di McKinsey & Co. Nadiem menjadi konsultan McKinsey selama 3 tahun.

- Zalora Indonesia (2011-2012)

Nadiem menjadi Co-Founder dan Managing Director Zalora Indonesia pada tahun 2011.

Pada 2012, Nadiem memutuskan keluar dari Zalora untuk membangun startup sendiri, termasuk Gojek yang pada waktu itu memiliki 15 karyawan dan 450 mitra driver.

Dia mengaku telah belajar cukup banyak di Zalora, yang merupakan tujuan utamanya ketika menerima pekerjaan di perusahaan itu.

Di Zalora, Nadiem memiliki kesempatan membangun mega startup dan bekerja dengan sejumlah talenta terbaik di kawasan Asia.

- Kartuku (2013-2014)

Sambil mengembangkan Gojek, Nadiem juga menjadi Chief Innovation Officer Kartuku setelah keluar dari Zalora.

Saat awal berdiri, Kartuku tidak ada kompetitor dalam sistem pembayaran non-tunai di Indonesia.

Kartuku kemudian diakuisisi Gojek untuk memperkuat GoPay.

- Gojek (2010-sekarang)

Nadiem mendirikan Gojek pada 2010 dan kini Gojek sudah menjadi salah satu dari 19 decacorn di dunia, dengan valuasi Gojek mencapai USD 10 miliar.

Gojek pertama kali berdiri sebagai call centre, menawarkan hanya pengiriman barang dan layanan ride-hailing dengan sepeda motor.

Sekarang, Gojek telah bertransformasi menjadi super app, menyediakan lebih dari 20 layanan, mulai dari transportasi, pengantaran makanan, kebutuhan sehari-hari, pijat, bersih-bersih rumah, logistik hingga platform pembayaran digital yang dikenal dengan GoPay.

Mahfud MD Hadir di Istana dengan Kemeja Putih, Yunarto Wijaya: Saya Harap Menkumham atau Jaksa Agung

Wishnutama

Wishnutama memiliki nama lengkap Wishnutama Kusubandio.

Wishnutama lahir di Jayapura, Papua pada 4 Mei 1976.

Tak banyak yang tahu, dimana Wishnutama mengenyam pendidikan dasar.

Wishnu Tama saat tiba di Istana Negara Senin, (21/10/2019).
Wishnu Tama saat tiba di Istana Negara Senin, (21/10/2019). (Kompas TV)
  • Pendidikan

Wishnutama diketahui pernah bersekolah di SMP Tarakanita 5 Jakarta.

Lulus SMP, Wishnutama memilih pindah ke luar negeri dan melanjutkan SMA di Kooralbyn International School, Quesland Australia serta di International School of Singapore.

Lulus dari sana, Wishnutama melanjutkan pendidikan tinginya di Amerika Serikat, yakni di The Military College of Vermont, Norwich University, AS.

Kemudian Wishnutama mengenyam pendidikan di Mount Ida College di kota Boston lalu di Emerson College jurusan Ilmu Komunikasi dan Pertelevisian.

  • Karir

Wishnutama mengawali kariernya di bidang pertelevisian dengan bekerja paruh waktu di New England Cable News, Amerika Serikat tepatnya tahun 1993.

Saat itu Wishnutama menempati posisi sebagai Production Assistant.

Wishnutama kemudian mendapatkan pekerjaan di WHDH-TV sebagai Assistant Director On Air Promotion hingga tahun 1994.

Setelah bertahun-tahun diluar negeri, Wishnutama akhirnya kembali ke Indonesia.

Tahun 1994 Wishnutama mulai bekerja di Indonesiar yang ketika itu masih dimiliki oleh PT EMTEK milik Eddy Kusnadi Sariaatmadja.

Wishnutama saat itu memiliki posisi sebagai Supervisor On Air Promotion.

Tahun setelahnya, Wishnutama pindah ke divisi production dengan posisi Production Assistant.

Karier Wishnutama yang cemerlang membuat dirinya cepat naik ke posisi Executive Producer News serta Production News.

Hingga Wishnutama memiliki posisi Production Manager.

Tahun 2001, Wishnutama memutuskan pindah ke Trans TV milik Chairul Tanjung.

Disana Wishnutama menjabat sebagai kepala Divisi Produksi lalu menjadi Direktur Operasional.

Lagi-lagi karier Wishnutama dianggap cemerlang hingga dipromosikan sebagai Wakil Direktur Utama Trans Tv pada tahun 2006.

Masih di tahun 2006, Wishnutama ditunjuk sebagai Direktur Utama atau CEO dari Tv7 yang sekarang menjadi Trans7.

Tahun 2013 Wishnutama mendirikan PT Net Mediatama televisi atau NET.TV.

NET sendiri merupakan kependekan dari News and Entertainment Television.

Wishnutama mendirikan NET bersama partnernya Agus Lesmono.

Tanggal 18 Mei 2013 NET TV didirikan dan resmi diluncurkan pada tanggal 23 Mei 2013.

BREAKING NEWS - Pengumuman Menteri Jokowi-Maruf Amin, Mahfud MD Dipanggil Pertama ke Istana

Tetty Paruntu

Sosok Tetty Paruntu memang tak banyak dikenal publik.

Tetty Paruntu adalah Bupati Minahasa Selatan. Tetty Paruntun memiliki nama lengkap Christiany Eugenia Paruntu.

Perempuan kelahiran 25 September 1967 ini adalah anak mantan rektor Universitas Sam Ratulangi, Jopie Tarutu dan Jenny Y Tumbuan.

Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu ikut mendatangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019) pagi.
Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu ikut mendatangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019) pagi. (KOMPAS.com/Ihsanuddin)
  • Pendidikan

Tetty menyelesaikan pendidikan di SD Budi Mulia Bogor, SMP Budi Mulia Bogor, Harry Carlton Comprehensive School, Suthon Bomington – Notingham, Inggris.

Setelah itu dia melanjutkan di Pitman College pada jurusan Manajemen Bisnis.

Di samping itu, Tetty Paruntu juga tercatat pernah menempuh pendidikan formal pada West London College, mengambil jurusan Sistem Informasi Managemen.

  • Karir

Pada 1990, Tetty Paruntu, bersama keluarganya, kembali ke Indonesia dan melanjutkan pendidikan formal di Institut Pengembangan Sumber Daya Manusia Mayagita – LPI.

Dia berkecimpung dalam tiga bidang karier sekaligus yaitu pengusaha, politisi dan pekerja sosial.

Pada saat yang hampir bersamaan, karier politiknya dimulai dengan bergabung dengan Partai Golongan Karya.

Sejak 2007, ia mulai bergabung dengan Partai Golkar.

Sejumlah jabatan pun pernah dipegang, mulai dari fungsionaris DPP hingga Wakil Bendahara I DPD Partai Golkar Sulawesi Utara.

Sejak berkiprah dalam partai, Tetty Paruntu menjabat sebagai fungsionaris DPP Partai Golkar dan merangkap Wakil Bendahara I Partai Golkar Sulawesi Utara.

Dalam bidang sosial kemasyarakatan, kiprah Tetty Paruntu tercatat aktif dalam beberapa organisasi masyarakat antara lain Eugenia Ministry, Lions Club Jakarta, KNPI Jakarta Selatan.

Pada pertengahan tahun ini, ia pernah dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi terkait kasus penerimaan gratifikasi yang menjerat anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso.

Pada saat itu tidak banyak pernyataan yang dikeluarkan Christiany setelah menjalani pemeriksaan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved