Kabinet Jokowi Maruf

Prabowo Jadi Menteri Pertahanan Kabinet Jokowi, Faisal Basri: Tak Banyak Membantu, Malah Mengganggu

Menurut Faisal Basri, selain membuat pendukungnya kecewa, masuknya Prabowo di kabinet malah akan mengganggu Jokowi.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase Kompas.com
Faisal Basri dan Prabowo 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ekonom Senior Faisal Basri menanggapi masuknya Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang masuk ke kabinet Jokowi-Maruf Amin.

Menurut Faisal Basri, adanya Prabowo Subianto di jajaran kabinet membuat kekecewaan pada pendukungnya.

Selain itu, masuknya Prabowo Subianto juga menurut Faisal Basri tak akan banyak membantu, malah mengganggu kepemimpinan Jokowi.

Diberitakan sebelumnya, Prabowo Subianto mengaku diminta untuk masuk ke kabinet Jokowi -Maruf Amin.

Meski tak menyebut spesifik pos menteri yang akan ia emban, namun Prabowo menyebut ia akan membantu kabinet Jokowi-Maruf di bidang pertahanan.

"Saya diminta bantu beliau di bidang pertahanan," ujar Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).

Mantan Komandan Jenderal Kopassus tersebut mengaku, akan bekerja keras untuk mencapai apa sasaran yang telah ditentukan oleh pemerintahan Jokowi.

"Beliau beri beberapa pengarahan, saya akan kerja keras untuk mencapai sasaran dan harapan yang ditentukan," lanjut Prabowo.

Selain Prabowo, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo juga mendapat pos menteri.

Namun, Prabowo Subianto belum mengumumkan pos menteri yang dimaksud.

Ditunjuk Jokowi Jadi Menteri, Suharso Monoarfa: Kata Presiden Tidak Apa-apa Rangkap Jabatan

Prabowo Ditunjuk Jadi Menteri Jokowi, Relawan: Jangan Khianati Presiden

Prabowo Subianto sekaligus memastikan ia dan Edhy Prabowo siap membantu kabinet Jokowi-Maruf.

"Saya sudah sampaikan keputusan kami dari Partai Gerindra apabila diminta kami siap membantu, hari ini siap diminta dan kami siap membantu," katanya.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube CNN Indonesia, masuknya Prabowo Subianto di kabinet Jokowi-Maruf Amin.

Menurutnya, akan ada kekecewaan besar yang dialami para pendukung Prabowo Subianto.

"Saya membayangkan pendukung Pak Prabowo yang menginginkan check and balances, keseimbangan itu kecewanya setengah mati, ke Pak Prabowo," jelasnya.

Tak hanya itu, ia juga mnilai bahwa nantinya akan ada proses di pemerintahan yang mau tidak mau akan menimbulkan friksi yang banyak di dalam.

"Karena semua masuk di dalam, memanage-nya yang sulit, nanti ada gesekan-gesekan di dalam dengan teman koalisi yang lain, sehingga Pak Jokowi akan capek sendiri menghadapi gesekan internal," kata dia.

Ia pun menilai bahwa masuknya Jokowi di pemerintahan ini tidak akan banyak membantu Jokowi.

"Iya (tidak banyak membantu), malah mengganggu," katanya.

Roasting Para Menteri Kabinet Jokowi, Kiky Saputri Bikin Susi Pudjiastuti Ngakak Angkat 2 Jempol

Syahrul Yasin Limpo Diminta Jokowi Jadi Menteri Tanpa Usul Surya Paloh

Kata Relawan Jokowi

Ketua Umum Kelompok Relawan Jokowi Mania Immanuel Ebenezer meminta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak mengkhianati Presiden Joko Widodo setelah ditunjuk menjadi menteri dalam Kabinet Kerja Jilid 2 periode 2019-2024.

"Harapan kita jangan dikhianati Presiden ini," ujar Immanuel saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/10/2019).

Menurut Immanuel, peluang Jokowi dikhianati tetap ada.

Relawan Jokowi Mania telah mengingatkan Jokowi soal kemungkinan itu saat bertemu pada Minggu (20/10/2019) malam.

"Kita tidak menutup hal-hal gitu, tapi memang kita sudah ingatkan kepada Presiden ketika diskusi. 'Pak Presiden, kita khawatir.' (Kata Jokowi), 'Enggak mas.' Ya sudah, yang jelas Presiden sudah mengatakan, 'Jangan khawatir, saya bukan tipikal pemimpin yang takut'," kata Immanuel.

Immanuel mengatakan relawan menerima keputusan tersebut.

Namun, Relawan Jokowi Mania meminta Jokowi tetap berhati-hati.

"Pertimbangannya matang sekali. Akhirnya ketika dijelaskan kepada kita, ya kita terima. Kita tetap bersama Jokowi," ucapnya.

Sebelumnya, Prabowo dan Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo datang ke Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin kemarin.

Kesederhanaan Di Balik Prestasi Basuki Hadimuljono, Tak Punya WA - Koleksi Mobil Hanya Rp 400 juta

Prabowo & Sri Mulyani Masuk Kabinet, dari Menteri Pencetak Uang Kini Dapat Izin Spesial dari Jokowi

Seusai bertemu Jokowi, Prabowo mengaku diminta untuk masuk ke kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.

Meski tak menyebut spesifik pos menteri yang akan ia emban, Prabowo menuturkan akan membantu kabinet Jokowi-Ma'ruf di bidang pertahanan.

"Saya diminta bantu beliau di bidang pertahanan," ujar Prabowo.

Selain Prabowo, Edhy juga mendapat pos menteri. Namun Prabowo belum mengumumkan pos menteri yang dimaksud.

Saat itu, Prabowo sekaligus memastikan ia dan Edhy siap membantu kabinet Jokowi-Ma'ruf.

Kata Ketua MPR Bambang Soesatyo

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai, bergabungnya Partai Gerindra ke koalisi Joko Widodo tidak akan mengganggu check and balance terhadap pemerintah.

Bambang yakin, situasi tersebut tidak mengurangi kekritisan partai.

"Menurut saya tidak (check and balance berkurang). Karena walaupun partai-partai di parlemen adalah koalisi pemerintah, saya yakin tidak menghilangkan kekritisan terhadap pemerintah," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).

Bambang mengatakan, tawaran kursi menteri untuk Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, dan Wakil Ketua Umum Gerindra, Edhy Prabowo, bukan hanya soal bagi-bagi jatah menteri.

Justru, menurut Bambang, hal ini merupakan bagian dari penguatan pemerintah, parlemen, dan masyarakat.

Ganjar Pranowo: Ramalan Santri Tentang Prabowo Jadi Kenyataan

Eks Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Tiba di Istana Negara

Bambang berharap, dengan merapatnya Partai Gerindra ke Jokowi, pemerintahan dan DPR akan semakin kompak.

Diharapkan, eksekutif dan legislatif juga dapat bekerja baik dan fokus dengan bidangnya masing-masing. "Karena ada kepentingan yang lebih besar yang harus kita pentigkan untuk kepentingan rakyat," kata Bambang.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku diminta untuk masuk ke kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Meski tak menyebut spesifik pos menteri yang akan ia emban, namun Prabowo menyebut ia akan membantu kabinet Jokowi-Ma'ruf di bidang pertahanan.

"Saya diminta bantu beliau di bidang pertahanan," ujar Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).

Tidak hanya Prabowo, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo juga mendapatkan tugas sebagai pembantu presiden.

Namun, belum ada bocoran kepada media soal kursi yang diberikan kepada Edhy. (TribunnewsBogor.com/Kompas.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved