Sebut Masuknya Prabowo di Kabinet Tak Banyak Membantu, Rocky Gerung: Saya Harap Sandi Tetap di Luar

Menurut Rocky Gerung, Sandiaga Uno seharusnya bisa jadi penyelamat Gerindra di tengah kekecewaan para pendukung karena Prabowo masuk kabinet.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Kolase Kompas.com dan Youtube Rocky Gerung Official
Sandiaga Uno dan Rocky Gerung 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Rocky Gerung berharap, mantan cawapres Sandiaga Uno bisa tetap berada di luar pemerintahan meski Gerindra telah masuk dalam susunan kabinet.

Hal itu menurut Rocky Gerung, agar Sandiaga Uno bisa tetap menampung suara-suara alternatif dari rakyat.

Dilansir dari Youtube Rocky Gerung Official Kamis (24/10/2019), ia berpendapat bahwa ada hal yang murni dalam politik pemilu kemarin, yaitu keaktifan masyarakat sipil terutama emak-emak dan sebagian milenial, yang ingin berpolitik secara sukarela dengan uang dan harapan sendiri.

"Justru mereka ini yang jadi inti dari demokrasi itu, yang tidak punya kepentingan, selain sekedar ingin melihat perubahan. Mereka ini tidak mungkin dibujuk dengan semacam sensasai demi bangsa, mereka anggap bahwa persatuan itu tidak harus terjadi dengan koalisi gemuk ini," kata Rocky Gerung.

Untuk itulah menurutnya, dengan terus memelihara perbedaan yang ada maka kemurnian politik atau politik yang bermutu itu bisa dipertahankan.

"Jadi kekecewaan emak-emak, kekecewaan masyarakat sipil terhadap peristiwa ini justru yang akan membekas terus dan akan membayang-bayangi kekuasaan," kata dia.

Kemudian, Rocky Gerung juga menganggap bahwa masuknya Prabowo Subianto dan Gerindra ke dalam kabinet Jokowi-Maruf tak akan membantu.

"Tidak membantu, karena bukan itu yang diinginkan oleh pemilih Prabowo. Walaupun tidak terbaca oleh Gerindra tapi saya bisa membaca itu dari percakapan, pemantauan dan ketemu dengan mereka," ungkapnya.

Menurut Rocky Gerung, para pendukung Prabowo Subianto ini ingin agar supaya demokrasi berlangsung dalam kompetisi, sehingga jangan dianggap bahwa setelah pemilu selesai maka kompetisi pun selesai.

Mengaku Empat Kali Tolak Tawaran Posisi Menteri, Adian Napitupulu : Ampun Pak Presiden!

Dahlan Iskan: Semoga Erick Thohir Selamat dari Jerat Birokrasi dan Dari Balas Dendam Siapa Pun

"Kompertisi itu harus menetap di dalam persaingan demokrasi. Jadi tidak perlu khawatir dengan kompetisi itu atau yang sekarang disebut tidak perlu ada oposisi itu, loh oposisi itu adalah napas dari demokrasi. Saya akan tetap melihat bahwa bangsa ini makin terbelah karena pemerintah menganggap suara murni dari masyarakat sipil akan mengganggu kekuasaan,"  bebernya.

Pun Rocky Gerung pun menduga bahwa begitu krisis ekonomi mulai terasa efeknya di semester depan, publik akan butuh ulang gerakan demokrasi untuk mempertahakan kesehatan politik.

"Orang yang mampu mengkonsolidasikan suara murni ini, itu yang akan diingat sebagai pemimpin alternatif 2024. Nah Sandi sebetulnya bisa manfaatkan itu, atai bisa mengerti itu," tambahnya.

Sebab menurut Rocky Gerung, Sandiaga Uno lah yang kemarin paling bisa menangkap suara murni di dalam politik.

"Saya ingin sebetulnya mendengar satu ucapan dari Sandi bahwa dia tetap di dalam suasana mengerti suara alternatif, walaupun Gerindra secara formil ada di dalam kekuasaan. Buat apa? Supaya kalau terjadi krisis legitimasi baru akibat ekonomi atau politik, Sandi masih bisa tampil sebagai negarawan untuk memimpin atau meneduhkan suasana ketika krisis itu mulai terasa atau tak terhindarkan," bebernya.

Sebab menurutnya, moral Sandiaga Uno belum terkuras habis, karena dia belum disebut secara pragmatis mencari kekuasaan.

"Kan bahasa tubuh Sandi masih terbaca sebagai faktor yang memungkinkan suara alternatif dikumpulkan ulang atau diasuh secara sangat hati-hati. Karena itu saya mendorong supaya Sandi tetap memelihara akal sehat konstituennya meski Gerindra masuk dalam kekuasaan," tandasnya.

Ia pun menduga bahwa Sandiaga Uno masih bisa memainkan peran tersebut.

"Mungkin dia bikin peran ganda sebagai politisi yang mendukung rezim, tapi dia sebagai tokoh baru dalam politik, seharusnya peran itu tidak dia tinggalkan. Mungkin dengan lembaga lain atau suasana lain, Sandi bisa bisa memelihara suara alternatif," harapnya.

Meski begitu ia tak menampik jika hal itu akan sulit dilakukan oleh Sandiaga Uno.

Sebut Prabowo Jadi Menteri sebagai Transaksi Biasa, Yunarto Wijaya: Negarawan Itu Menerima Kekalahan

Jokowi Umumkan Susunan Kabinet Rabu Pagi, Rocky Gerung: 1 Menit Penundaan Bisa Terjadi 10 Kejahatan

"Kekakuan politik mustinya bisa diatasi dengan kelenturan dia membaca situasi, itu mustinya bisa diatasi dengan membagi peran dia dengan Pak Prabowo, tapi itu juga memerlukan kecerdikan politik dari Gerindra, untuk membaca bahwa politik tidak selalu menyebrang total ke kekuasaan," katanya.

Jika Gerindra sedikit strategis, kata dia, Sandiaga Uno harus mampu membaca bahwa ada potensi lain yang bisa menyebabkan legitimasi kekuasaan di semester depan.

"Soal Internasinal atau persaingan di kabinet, dan itu memerlukan semacam strategi alternatif, yang bisa masuk itu adalah Sandi. Saya pikir Sandi masih bisa ada di luar walaupun partainya ada di dalam," ujarnya lagi.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved