Kasus Novel Baswedan
Narasi Rekayasa Novel Baswedan Heboh di Medsos, Analis Sebut 3 Isu: Ada Pengalihan Isu Anggaran DKI
analis Drone Emprit, Ismail Fahmi mengungkapkan hasil analisanya soal hebohnya rekayasa Novel Baswedan di media soaial
Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
Tapi sedemikian rupa, itu bisa saja balik. Bisa saja ditimbulkan persepsi itu sesuatu yang rekayasa, sehingga publik itu susah menerima dan mendapatkan kebenaran," papar Ismail Fahmi
"Bahwa sesuatu yang sangat jelas, ternyata bisa secara ramai-ramai dibuat tidak jelas, sehingga publik bisa mempunyai pemikiran yang berbeda," imbuhnya.
• Ramalan Zodiak Hari Ini Jumat 8 November 2019: Virgo Kejutan Tak Terduga, Sagitarius Intropeksi Diri
• Sebut Kasus Penyiraman Novel Baswedan Janggal, Dewi Tanjung Sempat Terdiam saat Bahas CCTV Kejadian
Ditambahkan Ismail Fahmi, fenomena ini juga disebabkan terlalu bebasnya masyarakat dalam mengakses media sosial.
Sehingga hal ini pun bisa menjadikan ancaman dalam mendapatkan kebenaran
"Semakin kita bebas bermedia sosial, di situ ada ancaman yaitu publik sulit mendapatkan kebenaran, bahkan mereka mendapatkan informasi yang sebaliknya," ucap Ismail Fahmi.

Ketika ditanya soal motif rekayasa Novel Baswedan ini seperti bola salju, sang analisis mengungakpakn pendapatnya.
"Saya gak bisa melihat motifnya," ucap Ismail Fahmi
Meski begitu, sang analis menyebut pemicunya ini didasarkan karena 3 isu.
"Tapi ada 3 isu yang menarik yang bersamaan. Isu pertama soal RAPBD DKI, kemudian terus merembet ke KPK. Kenapa KPK tidak turun tangan. Pada saat yang sama juga, Pak Jokowi memberikan tugas kepada pak Kapolri untuk menyelesaikan masalah Novel Baswedan. Jadi mungkin ini yang diangkat," paparnya
"Inia da 3 isu yang bersamaan muncul, penyebabnya apa, motifnya apa, saya tidak tahu. Tapi ketiga isu ini memang berhubungan," tambahnya.
• Hari Ini Fuzhou China Open 2019: Drama 30-29, Ahsan/Hendra Susul 3 Wakil Indonesia di Perempat Final
• Kriteria Pelatih Timnas Senior Indonesia Versi John Arwandhi
"Apakah semuanya dimulai dari situ?" tanya presenter berita.
"Saya lihat masalahnya dengan RAPBD DKI Jakarta. Ada kecenderungan pengalihan isu dari masalah anggaran DKI," ucap Ismail Fahmi.

"Tanggal 4 November itu kan ada tayangan dari NET TV. Novel itu kan petinggi KPK, KPK itu ada hubungannya sama petisi soal RAPBD DKI," tambahnya.
"Saya lihat dari percakapannya, 3 isu ini menggelinjang di diskusi media sosial. Ada beberapa isu yang waktunya bersamaan, kemudian menjadi diskusi dan dialog yang muncul di media sosia," ujarnya
Padahal, diketahui masalah Novel Baswedan ini sudah lama sejak 2017.