Ditanya Jadi Bos Pertamina atau PLN, Ahok Ungkap Kemungkinan Lain : Untuk Kepentingan Orang Banyak
Ahok membenarkan bahwa memang ada dua jabatan yang kemungkinan besar ia emban di BUMN.
Penulis: khairunnisa | Editor: Ardhi Sanjaya
"Kita kan tahu kinerjanya. Penempatannya di mana, itu proses seleksi yang ada di Kementerian BUMN," ucap Jokowi.
• Awal Desember, Posisi Pasti Ahok di BUMN Akan Terjawab
• Ini yang Dibicarakan Ahok saat Bertemu Erick Thohir di kantor Kementerian BUMN
Jokowi membenarkan ada dua jabatan yang kemungkinan diberikan, ketika ditanya posisi komisaris atau bagian direksi yang akan diberikan kepada Ahok.
"Bisa dua-duanya. Tapi pakai proses seleksi dan masih dalam proses," ujar Jokowi.
Kabar yang berhembus kencang itu pun akhirnya dijawab oleh Ahok.
Dalam tayangan Kompas tv berjudul "Jadi Bos Pertamina atau PLN? Ini Jawaban Ahok!", Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun buka suara.

Ahok membenarkan bahwa memang ada dua jabatan yang kemungkinan besar salah satunya ia emban di BUMN.
Hal itu menurut Ahok lantaran Pertamina dan PLN adalah perusahaan BUMN yang paling besar dan paling rumit.
Ahok pun menyinggung soal pekerjaan menyangkut kepentingan orang banyak yang nantinya akan ia emban.
Tak hanya itu, Ahok juga menyinggung soal kemungkinan lain terkait perusahaan yang mungkin ia pimpin, yakni Krakatau Steel.
"Kemarin dia ngomong, yang paling besar yang paling rumit untuk kepentingan orang banyak itu adalah Pertamina dan PLN. Ada Krakatau Steel juga punya 60 anak perusahaan," ucap Ahok usai menghadiri acara di sekolah Ipeka Puri Indah, Jakarta Barat, Jumat (15/11/19).
• Pernah Jadi Napi, Ahok Boleh Jadi Bos BUMN ?
• Soal Status Mantan Napi Ahok, Ini Jawaban Menteri BUMN Erick Thohir
Meski begitu, Ahok mengaku belum tahu pasti jabatan apa yang akan diamanahkan kepadanya.
Sebab, Ahok masih menunggu keputusan Erick Thohir selaku Menteri BUMN.
"Tapi saya enggak tahu, nanti tanya Pak Erick aja ya. Kan belum pasti juga soalnya kan, masih dipelajari belum pasti juga," kata Ahok.
Besaran Gaji Ahok jika Terpilih sebagai Dirut Pertamina