Tolak Ahok di Pertamina, Foto Presiden FSPPB Hadiri Reuni 212 di Monas Tuai Sorotan
Di balik penolakan itu, netizen rupanya menyoroti foto Arie Gumilar saat menghadiri reuini 212 di Monas.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Presiden FSPPB Arie Gumilar memposting spanduk penolakan Ahok menjadi bos di Pertamina.
Di balik penolakan itu, netizen rupanya menyoroti foto Arie Gumilar saat menghadiri reuini 212 di Monas.
Ada sejumlah point yang tertulis pada spanduk tolak Ahok di Pertamina.
Arie Gumilar mempostingnya lewat akun Instagram @ariegoem.
Berikut ini isi spanduk FSPPB tolak Ahok di Pertamina :
1. Pertamina tetap wajib utuh, Tolak Siapapun yang Suka Bikin Rusuh
2. Memilih figur tukang gaduh, Bersiaplah Pertamina Segera Runtuh
3. Berkali-kali ganti direksi kami tak peduli, tapi kedatangan biang kekacauan jadi musuh kami
4. Pertaminan menjulan, rakyat senang, Pemberang datang, kita perang
5. Pertaminan bukan sarang korupto, bukan juga tempat orang tak terpuji dan mulut kotor !
• Novel Bamukmin Sebut Ahok Produk Gagal, Yunarto Wijaya Beri Sindiran: Fitza Hat
• Mengintip Gaji Ahok Jika Jadi Bos Pertamina, Capai Rp 3,2 Miliar Per Bulan
• Awal Desember, Posisi Pasti Ahok di BUMN Akan Terjawab

Dalam keterangan postingannya, akun ariegoem menuliskan bahwa Ahok tidak diterima di Pertamina.
"Spanduk penolakan FSPPB
Ahok tidak diterima di PERTAMINA," tulisnya dalam keterangan.
• Ini yang Dibicarakan Ahok saat Bertemu Erick Thohir di kantor Kementerian BUMN
• Bila Jadi Bos BUMN, Erick Thohir : Ahok Harus Mundur dari PDI-P
• Pernah Jadi Napi, Ahok Boleh Jadi Bos BUMN ?
Foto spanduk FSPPB tolak Ahok di Pertaminan ini sudah mendapat 237 like.
Ada banyak sekali komentar, baik yang setuju maupun menolak atas penolakan tersebut.
TribunnesBogor.com belum mendapat konfirmasi spanduk FSPPB ini merupakan sikap resmi dari Pertamina atau bukan.
Meski begitu, banyak pula netizen yang menyoroti foto Arie Gumilar saat menghadiri reuni 212.
"Aksi Bela Islam
Tegakkan panji Tauhid
Reuni 212
Jakarta, 2 Desember 2018
#reuni212," tulis akun ariegoem.
• Rencana Penunjukan Ahok Gabung di BUMN, Erick Thohir : Pak Sandi Saja Bilang Positif
• Soal Status Mantan Napi Ahok, Ini Jawaban Menteri BUMN Erick Thohir
• Syarat Ahok Gabung BUMN, Jubir Presiden Sebut BTP Harus Keluar dari Partai Politik

Ahok sendiri disebut-sebut akan mengisi posisi penting di Pertamina.
Dialnsir dari Kompas.com, Presiden Jokowi membenarkan bahwasanya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan memimpin di salah satu perusahaan BUMN.
Terkait dengan penempatan Basuki di dalam lingkungan perusahaan BUMN, Presiden Jokowi ketika ditanya para awak media tidak mengetahui Basuki akan ditempatkan di mana.
"Kita kan tahu kinerjanya. Penempatannya di mana, itu proses seleksi yang ada di Kementerian BUMN," kata Jokowi.
Jika memang Basuki Tjahaja Purnama akan memimpin perusahaan minyak terbesar di Indonesia ini, berapakah gaji yang akan diterima Basuki?
• Syarat Ahok Gabung BUMN, Jubir Presiden Sebut BTP Harus Keluar dari Partai Politik
• Disebut Bakal Pimpin BUMN, Gaya Ahok Jadi Sorotan Gerindra : Membawa Perubahan Bukan Cari Ribut
Dikutip Tribunnews.com dari tayangan Kompas TV, berdasarkan laporan kinerja keuangan Pertaminan di tahun 2018, kompensasi untuk manajemen yang berupa gaji dan imbalan untuk 17 direksi dan komisaris, mencapai 47,23 juta dollar AS atau 671 miliar rupiah per tahun.
Imbalan sejumlah 671 miliar jika dibagi dengan 17 orang direksi dan komisaris yang berada di Pertamina, maka setiap orang akan menerima sejumlah 39 miliar rupiah setahun atau 3,25 miliar dalam sebulan.
Gaji yang didapatkan oleh seorang pimpinan Pertamina bahkan mengalahkan gaji dan tunjangan seorang Presiden Jokowi.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 75 tahun 2000 tentang gaji pokok Pimpinan Lembaga Tertinggi Negara dan Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 2001, Presiden Jokowi hanya mendapatkan gaji sebesar 62,74 juta perbulan.
Jika dibandingkan gaji seorang presiden dan pimpinan Pertaminan, gaji presiden masih kalah jauh dengan gaji yang didapatkan Basuki jika ia pada nantinya akan menjadi pimpinan PT.Pertamina (Persero)
Di masa Basuki masih menjadi Gubernur DKI Jakarta, gaji yang ia terima bahkan hanya 8,4 juta rupiah per bulan.
Terkait dengan wacana Basuki Tjahaja Purnama menjadi pimpinan di salah perusahaan BUMN, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi juga turut mengemukakan suaranya.
Luhut menilai tidak ada masalah jika Basuki bergabung dan menjalankan saah satu perusahaan di lingkungan BUMN.
"Ya kan dia kerjanya bagus, kerjanya boleh. Ya kita lihat saja ya," ujar Luhut Pandjaitan saat ditemui di sela Rapat Koordinasi Nasional Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019).
Saat ditanya apakah ia telah mengetahui BUMN mana yang akan dipimpin Ahok, Luhut Pandjaitan enggan menjawab.
"Ya enggak tahu, kita tunggu aja," imbuhnya.
Adapun susunan jajaran, direksi dan komisaris PT.Pertamina (Persero) saat ini antara lain:
Direktur Utama: Nicke Widyawati
Direktur Hulu:Dharmawan H Samsu
Direktur Pengolahan: Budi Santoso Syarif
Direktur Pemasaran Korporat: Basuki Trikora Putra
Direktur Pemasaran Retail: Mas'ud Khamid
Direkrut Keuangan: Pahala N Mansury
Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur: Gandhi Sriwidodo
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia: Ignatius Tallulembang
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko: Heru Setiawan
Direktur Sumber Daya Manusia: Koeshartanto Koeswiranto
Direktur Manajemen Aset: M Haryo Yunianto
Komisaris
Komisaris Utama: Tanri Abeng
Wakil Komisaris Utama: Arcandra Tahar
Komisaris: Ego Syahrial, Gatot Trihargo, Suahasil Nazara, Alexander Lay