Ungkap Mafia yang Akan Dihadapi Ahok Bila Jadi Bos BUMN, Arief: Banyak Berasal dari Lingkaran Jokowi
Arief Poyuono ungkap mafia BUMN yang akan dihadapi oleh Ahok bila jadi Bos BUMN, masih bersinggungan dengan Jokowi
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tantangan Ahok bila nanti menjadi bos BUMN tak semudah yang dibayangkan.
Kinerja Ahok yang diakui banyak orang diandalkan bisa berhadapan bahkan menumpas mafia di tubuh BUMN.
Menteri BUMN Erick Thohir tak memungkiri kinerja Ahok.
Erick bahkan menilai Ahok sebagai sosok pendobrak yang dibutuhkan BUMN.
"BUMN dengan 142 perusahaan kita butuh figure yang bisa jadi pendobrak. Enggak mungkin 142 perusahaan dipegang satu orang. Kita harapkan ada perwakilan-perwakilan yang memang punya track record pendobrak," kata Erick Thohir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Erick Thohir juga menilai Ahok sebagai sosok yang konsisten dan memiliki rekam jejak yang baik.
"Yaitu satu, bagaimana menekan daripada energi. Juga bersama membuka lapangan kerja dengan cara berpartner," kata Erick Thohir.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Ahok bisa menjadi komisaris ataupun direksi di perusahaan BUMN.
• Ahok Bakal Pimpin BUMN, Segini Gaji yang Akan Diterimanya Jika Jadi Bos Pertamina
• FSPPB Tolak Ahok Jadi Bos Pertamina, Foto Presiden Serikat Pekerja Hadiri Reuni 212 Tuai Sorotan
• Novel Bamukmin Sebut Ahok Produk Gagal, Yunarto Wijaya Beri Sindiran: Fitza Hat
Menurut Jokowi, semuanya masih tergantung pada proses seleksi yang tengah dilakukan.
"Bisa dua-duanya. Ini pakai proses seleksi. Masih dalam proses," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/11/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.
Namun, Jokowi masih enggan membeberkan BUMN mana yang akan ditempati Ahok.
Saat ditanya apakah munculnya nama Ahok merupakan rekomendasi dari dirinya, Jokowi juga tak memberi jawaban tegas.
Kendati demikian, Jokowi menyatakan bahwa ia tahu persis bagaimana kinerja bekas rekan kerjanya itu.

Jokowi dan Ahok memang pernah berduet menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI sebelum akhirnya Jokowi terpilih sebagai presiden.
"Kita tahu kinerjanya. Nanti penempatannya di mana, itu proses seleksi yang ada di Kementerian BUMN," ujar Jokowi.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Poyuono yakin Ahok akan mampu mendapuk jabat sebagai Direktur Utama BUMN.
"Saya rasa si Ahok mampu ya untuk jadi Dirut di BUMN. Gampang kok jadi Dirut BUMN enggak susah-susah amat jadi pegawai nya perusahaan pelat merah. Apalagi jadi Dirut di PLN dan Pertamina yang merupakan perusahaan yang produknya pasti laku dan sifat usahanya monopoli. Enggak ada saingannya di Indonesia dan enggak harus butuh high skill manajemen seperti jadi Dirutnya Garuda Indonesia atau bank BUMN yang usahanya banyak kompetitornya atau usaha warteg dan restoran padang ya," kata Arief kepada Tribun di Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Arief mengaku belum mengetahui pasti di BUMN mana mantan Gubernur DKI Jakarta itu ditempatkan.
Arief Poyuono bahkan menyinggung soal pihak mafia yang ada di Pertamina dan PLN.
"Tantangannya melawan para mafia pemburu rente di kedua BUMN tersebut yang banyak berasal dari lingkaran kekuasaan Presiden Joko Widodo," ujarnya.
Jika ditempatkan sebagai Dirut PLN, kata Arief, Ahok harus didampingi direksi yang mengerti segala permainan mafia rente di BUMN tersebut.
• Mengintip Gaji Ahok Jika Jadi Bos Pertamina, Capai Rp 3,2 Miliar Per Bulan
• Awal Desember, Posisi Pasti Ahok di BUMN Akan Terjawab
• Ini yang Dibicarakan Ahok saat Bertemu Erick Thohir di kantor Kementerian BUMN
• Bila Jadi Bos BUMN, Erick Thohir : Ahok Harus Mundur dari PDI-P

"Secara pribadi, saya dukung model orang kayak Ahok untuk ditempatkan di BUMN. Selamat ya Kho Ahok yang ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo di BUMN. Kita buktikan dengan waktu yang berjalan nanti apakah Kho Ahok mampu atau tidak," katanya.
Melansir Tribun Wow Pengamat politik dan peneliti dari LIPI, Lucky Sandra sayangkan jika Ahok hanya ditempatkan pada jabatan komisaris.
Sandra mengatakan pada jabatan tersebut, ia memperkirakan Ahok tidak akan mampu berbuat banyak demi pemberantasan mafia di BUMN.
Dikutip TribunWow.com dari BBC News Indonesia, Kamis (14/11/2019), Lucky mengatakan dirinya tidak ingin Ahok hanya menjadi pajangan di BUMN.
"Saya harap Ahok tidak hanya menjadi pajangan. Kalau (menduduki jabatan) komisaris, dia tidak bisa berbuat apa-apa," kata pengamat politik dan peneliti dari LIPI, Lucky Sandra kepada BBC News Indonesia, Kamis (14/11).
• Pernah Jadi Napi, Ahok Boleh Jadi Bos BUMN ?
• Rencana Penunjukan Ahok Gabung di BUMN, Erick Thohir : Pak Sandi Saja Bilang Positif
• Soal Status Mantan Napi Ahok, Ini Jawaban Menteri BUMN Erick Thohir
Sandra merasa Ahok perlu ditempatkan di posisi yang lebih strategis dari komisaris agar mampu bergerak leluasa dalam menangani korupsi dan permasalahan lainnya.
"Karena ada mafia yang kuat di situ, persoalan korupsi atau carut-marut, saya rasa pemerintah harus memikirkan posisi yang tepat dan strategis untuk Ahok, sehingga dia bisa bergerak lebih leluasa," ujarnya.
"Saya harap Ahok dapat posisi lebih tinggi," kata Sandra.
Sandra berpendapat diperlukan orang seperti Ahok untuk membenahi BUMN yang sering disebut memiliki banyak masalah seperti korupsi.
"Saya kira perlu orang seperti Ahok yang sangat keras," ujarnya.
Ia juga berpesan kepada Jokowi agar tidak menggubris perkataan orang-orang disekitarnya yang menolak Ahok masuk ke BUMN.
"Tidak waktunya bagi seorang Jokowi untuk terikat penentangan orang-orang yang tidak suka atas pilihannya atas Ahok," katanya.
Berdasarkan analisanya, Sandra mengatakan pengangkatan Ahok ke BUMN adalah cara Jokowi untuk mempertahankan Ahok agar tidak direbut lawan politiknya.
"Ini salah-satu cara untuk mengikat Ahok agar tidak 'kemana-mana'," kata Sandra.