Kronologi Ibu dan Bayinya Tewas dengan Mulut Berbusa, Suami Tahu Setelah Mobilnya Terbakar di Gudang
Ibu rumah tangga di Aceh Tengah ditemukan tewas dengan kondisi mulu berbusa. Sebelumnya ibu tersebut meracun anaknya.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Ardhi Sanjaya
Menurut Suharyono, saat ditemukan si jabang bayi masih dalam kondisi bernyawa.
Namun, saat itu kondisinya sudah sangat lemah lantaran sempat berada di dalam mesin cuci.
Bayi tersebut, sambung dia, sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Siloam untuk menjalani perawatan.
Namun, kondisi bayi itu makin melemah hingga akhirnya meninggal dunia.
Setelah bayi tersebut tewas, pihak keluarga langsung membuat laporan kepada pihak kepolisian.
"Dari keterangan pihak keluarga, St pernah menikah namun pisah. Selama bekerja di sini, ia tidak mengaku hamil," ujarnya
Selama bekerja di rumah anak mantan Wakil Gubernur tersebut, pelaku ST memaang menyebunyikan kehamilannya.
Kehamilan ST, kata dia, memang tidak tercium oleh para pekerja lain di rumah itu.
Menurut Suharyono, ST merupakan warga asal Belitang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan.
"ST sudah bekerja selama enam bulan di sini. Kehamilannya tidak ada yang tahu, karena ST menutupinya menggunakan kain," jelasnya.
Berdasarkan keterangannya, ST menjadi baby sitter di keluarga Ferdyta Azhar melalui penyalur.
Sebelum diterima bekerja, ST mengaku sebagai seorang janda tanpa anak.

Bahkan rekan satu kamarnya juga tidak mengetahui kehamilan ST.
"Tidak ada yang tahu, itulah seluruh penghuni rumah terkejut," ucap Suharyono mengutip Tribun Sumsel.
Terkait penyebab pasti tewasnya bayi yang baru dilahirkan ST, Suharyono belum mengetahuinya.
Namun berdasarkan keterangan penghuni rumah, diduga bayi tersebut meninggal bukan karena digiling oleh mesin cuci.
"Salah seorang penghuni rumah mengatakan saat ditemukan di dalam mesin cuci, bayi tersebut masih hidup. Tapi di dalam kantong plastik hitam. Kemudian langsung dibawa ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong," jelasnya.
"Tapi bagaimana kejelasan dari kasus ini, semuanya kami serahkan ke aparat kepolisian," katanya.
(TribunnewsBogor.com/Kompas.com)