Kesaksian Warga Soal Bocah 4 Tahun Tubuhnya Penuh Luka & Ngigau Ampun Budhe, Terkuak Fakta Sosok Ini

Bocah 4 tahun di Surabaya alami luka lebam hingga mengigau minta ampun ke budhe. Tetangga ungkap kesaksiannya.

Surya.co.id/firman rachmanuddin/polrestabes surabaya
Bocah 4 tahun di Surabaya mengalami luka lebam hingga mengigau minta ampun. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Bocah 4 tahun di Surabaya mengalami luka lebam hingga mengigau minta ampun.

Bocah 4 tahun berinisial JA ini diduga mengalami tindakan kekerasan.

Kini, JA tengah mendapat perawatan intensif di RSUD Dr Soetomo.

JA sudah dibawa ke rumah sakit sejak Selasa (26/11/2019) lalu.

Saat itu, orangtua JA mengatakan kepada dokter bahwa anaknya keracunan obat.

Namun, apa yang disampaikan orangtua JA tidak sesuai dengan hasil pemeriksaan dokter.

Pada tubuh bocah tersebut justru ditemukan luka lebam di sekujur tubuhnya.

Kisah Anak 14 Tahun Jualan Donat dengan Adiknya hingga Tertidur di Pinggir Jalan

Kesal Ibunya Dihina, Aira Beri Pesan Menohok untuk Nikita Mirzani, Ini Reaksi Barbie Kumalasari

Hal itu disampaikan langsung Kanit Reskrim Polsek Gubeng Surabaya, AKP Oloan Manulang, Sabtu (30/11/2019).

"Faktanya, kata dokter tidak ada keracunan obat. Yang ada malah justru luka lebam di beberapa bagian tubuh, seperti mata, kemaluan, punggung, tangannya," ujar AKP Oloan Manulang.

Ketika itu, orangtua sempat meminta JA agar dibawa pulang.

Namun hal itu dicegah oleh piha dokter dan kepolisian karena kondisi korban yang masih lemah.

Poliis pun menerbitkan laporan polisi model A untuk mencegah JA dibawa pulang selama perawatan dan dimulainya penyelidikan.

Bocah 4 Tahun di Surabaya Dipenuhi Luka Lebam di Tubuh & Mengigau Minta Ampun, Ini 5 Faktanya
Bocah 4 Tahun di Surabaya Dipenuhi Luka Lebam di Tubuh & Mengigau Minta Ampun, Ini 5 Faktanya (Surya/Firman Rachmanudin)

Sudah kami terbitkan laporan polisi model A," ucap Oloan.

Kini, dugaan penganiayaan terhadap JA pun mencuat.

Polisi juga sudah langsung bergerak setelah JA mengigau minta ampun kepada seseorang yang ia panggil 'budhe'.

Saat ini, Unit Reskrim Polsek Gubeng Surabaya Berkoordinasi dengan unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polrestabes Surabaya.

"Kami koordinasi dengan PPA polrestabes. Masih kami dalami," terangnya.

Hakim Jamaluddin Tewas, Teman Dekat Beri Kesaksian Soal Bisnis Korban sebagai Kontraktor

Jadwal Siaran Langsung Timnas U-23 Indonesia Vs Vietnam SEA Games 2019, Live di RCTI

Terpisah, Ketua RW VIII di Kampung Pacar Kembang II Surabaya, Suparmo mengungkapkan keseharian keluarga Ja di kampungnya.

Ia mengatakan bahwa tidak ada yang mencurigakan dari gerak-gerik keluarga JA di dalam rumah.

Warga hanya mengenal pria berinisial YG yang merupakan pakde dari JA.

YG sehari-hari bekerja sebagai tabib pengobatan alternatif.

Dijelaskannya bahwa mereka bukan warga asli Pacar kembang dan baru mengontrak rumah di kampung tersebut pada Januari 2019 lalu.

"Biasanya dipanggil pak Ustad,pasiennya banyak. Ada yang polisi juga. Pengobatan alternatif stroke. Dia aslinya Mojo Gubeng, di sini kontrak belum setahun," kata Parmo.

FOLLOW:

Menurut Parmo, saat munculnya dugaan penganiayaan, istri YG berbelit saat ditanya.

"Tadi saat ditanya memang agak berbelit. Tadi kan ada pak lurah juga, dari binmaspol, terus dari kecamatan juga ada," ungkapnya.

"Tadi bilangnya kalau ibunya korban itu keponakan dari pak ustad. Baru Agustus itu tinggal di sini karena suaminya ditangkap polres kasus narkoba," terang Suparmo.

Parmo pun merasa kaget ketika ada polisi dan melihat foto korban JA dalam kondisi memprihatinkan.

"Saya kaget kok bisa anak sekecil itu ada luka-luka sampai begitu. Kalau di warga saya tanya tidak ada yang dengar teriakan tangisan atau apa gitu," tandasnya.

Dua Saksi Sudah Diperiksa

Usai berkoordinasi dengan unit reskrik Polsek Gubeng Surabaya, unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya langsung melakukan penyelidikan lebih lanjut atas dugaan penganiayaan seorang bocah berinisial JA (4) warga Pacar Kembang Surabaya.

Diajak Hubungan Badan di Area Waduk, Janda Ini Tewas Dibunuh Siswa SMA Setelah Curhat Soal Kehamilan

Kronologi Janda Muda Tewas Usai Disetubuhi, Pelaku Siswa SMA Kesal Diminta Tanggung Jawab

Kanit PPA, Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni langsung menerjunkan anggotanya dan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.

"Ada dua saksi yang masih kami periksa saat ini, saksi pelapor dan saksi dari rumah sakit," kata Ruth, Sabtu (30/11/2019).

Meski demikian, Ruth masih belum dapat memberikan informasi lebih jauh terkait proses pemeriksaan saksi atas laporan dugaan penganiayaan JA itu kepada Surya.co.id

"Masih kami dalami. Tunggu ya. Yang pasti akan ada beberapa orang lagi yang akan kami periksa sebagai saksi," singkatnya.

Sebelumnya, kasus penganiayaan juga sempat terjadi di Malang, Jawa Timur.

Kondisi JA

Bocah malang tersebut terlihat kurus dan lemah.

ilustrasi kekerasan pada anak kecil
ilustrasi kekerasan pada anak kecil (istock)

Di sekujur tubuhnya tersebar luka lebam, sepertio di wajah, lengan, dan kemaluannya.

JA dibawa orang tuanya ke IRS RSUD Dr. Soetomo Surabaya,Jumat (29/11/2019) malam.

Tidak hanya itu, dokter yang memeriksanya juga mengatakan jika korban mengalami demam tinggi.

Saat dirawat intensif inilah, JA beberapa kali mengigau meminta ampun kepada seseorang yang ia panggil budhe.

"Korban ini sempat mengigau "Ampun Budhe" beberapa kali. Menurut dokter demam juga tinggi," terang Kanit Reskrim Polsek Gubeng Surabaya, AKP Oloan Manulang, Sabtu (30/11/2019).

(TribunnewsBogor.com/Surya.co.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved