Munas Golkar
Begini Penampilan Prabowo saat Hadiri Acara Pembukaan Munas Golkar di Jakarta
Prabowo Subianto yang kini menjabat Menteri Pertahanan tersebut tiba di lokasi Munas Golkar sekitar pukul 18.50 WIB.
Rombongan Jokowi disambut teriakan "hidup Jokowi, hidup Golkar".
Acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Turut hadir dalam acara pembukaan Munas X Golkar yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri BUMN Erick Thohir.
Hadir pula Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono, Politisi Senior PAN Bara Hasibuan, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan.
Acara Munas X Partai Golkat rencananya digelar selama 4 hari mulai Selasa (3/12/2019) hingga Jumat (6/12/2019).
Agenda Munas X Golkar salah satunya untuk memilih ketua umum Golkar periode 2019-2024.
Empat nama calon ketua umum Golkar dicoret
Ketua Komite Pemilihan Munas Golkar Maman Abdurahman mengatakan, empat nama bakal calon ketua umum Partai Golkar dicoret karena tidak memenuhi syarat.
Keempat nama tersebut, Indra Bambang Utoyo, Aris Mandji, Achmad Annama, dan Derek Laopatty.
Hal itu disampaikan Maman Abdurahman jelang pembukaan Nunas Golkar X di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2019).
"Jadi kita ada dua kategori, memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat, yang lima nama yang memenuhi syarat itu yang pertama adalah Pak Airlangga Hartarto, Pak Bambang Soesatyo (Bamsoet), Pak Ridwan Hisjam, Pak Ali Yahya, dan satu lagi Kang Agun Gunandjar," kata Maman.
"Keempat nama lainnya belum memenuhi syarat yaitu Pak Indra Bambang Utoyo, Pak Achmad Annama, Pak Aris Mandji, satu lagi Derek Laopatty," tambahnya.
Maman menjelaskan pencoretan empat nama tersebut.
Untuk Indra Bambang Utoyo, Maman mengatakan yang bersangkutan tidak memenuhi salah satu poin pernyataan apabila kalah dalam pemilihan ketua umum.
"Dari empat nama itu variatif ada beberapa permasalahan, ada beberapa prasyarat yang belum terpenuhi, yang pertama terkait Pak Bambang Utoyo memang dalam surat pernyataan yang harus dipenuhi oleh Pak Bambang Utoyo, ada poin kesepuluh terkait tidak mendirikan partai lain apabila kalah, memang Pak Bambang Utoyo memang tidak bersedia dan beliau memberikan beberapa alasan," ungkap Maman.