53 Kali Ditolak Beasiswa, Anak Pedagang Sayur Sukses Kuliah S2 di Kampus Ternama Amerika Serikat

Sebelum dinyatakan lolos, Andika telah 53 kali mencoba mendaftar untuk mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri.

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
dokumentasi pribadi
Aula, anak pedagang sayur asal Aceh yang 53 kali ditolak beasiswa 

Aula wisuda pada November 2016 lalu.

Selain itu mendapatkan penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi di kampusnya.

Saat wisuda, Aula hanya ditemani oleh sang ibu karena ayahnya telah meninggal pada tahun 2004 lalu.

“Dan saya pengin banget memang ketika wisuda, ketika diumumkan Aula Andika sebagai mahasiswa berprestasi itu, saya pengen orang tua kedua-duanya bisa hadir gitu. Itu titik terendah saya,” tutur Aula.

Setelah lulus kuliah, Aula bekerja freelance sebagai blogger untuk dunia gaya hidup dan juga menekuni bidang media sosial.

Ia juga memulai terjun ke dunia pendidikan dengan mengajar Al-Qur’an dan Kitab Kuning di pesantren tradisional atau mengajar fisika, baik di kampus juga di sekolah untuk olimpiade sains nasional tingkat Aceh.

Aula pun bermimpi untuk melanjutkan kuliah di luar negeri. Ia pun dikenal sebagai ‘scholarship hunter’ alias pemburu beasiswa sejak kuliah.

“Selama S1 saya coba berbagai beasiswa, short course, conference, exchange program ke luar negeri selalu mendapat penolakan,” jelasnya.

Lima puluh tiga kali sudah Aula mendaftar beasiswa, tidak ada satu pun yang berhasil.

“Saya dari dulu tuh pengin banget ke luar negeri,” kata Aula dilansir dari VOA Indonesia. 

“Tapi sudah (bulat), ‘Aula, ke luar negeri, naik pesawat, tapi enggak boleh dibayar sama diri sendiri,” kenang Aula.

Ia lalu mendapatkan informasi dari rekannya agar mendaftar beasiswa USAID prestasi untuk program S2 di Amerika.

Saat itu, sang ibu menyuruh Aula untuk mencobanya walaupun anaknya telah gagal 53 kali.

“Coba sekali lagi,” ujarnya saat mengenang pesan ibunya.

Bukan hanya itu, Ibunya juga mengusahakan biaya agar anaknya ikut kembali mengambil tes TOEF karena sebelumnya Aula gagal mendapatkan nilai yang ia inginkan.

Padahal Aula mengerti keadaan ibunya yang waktu itu tidak punya uang.

“Ya, jualan sayur mana banyak uang sih, palingan 20 ribu atau 10 ribu (rupiah) per hari untung,” katanya.

Tiap Dindingnya Dilukis Mural, Hard Cafe Bogor Tawarkan Suasana Cozy

Berangkat ke Amerika

s
Aula bersama teman-teman kuliahnya di Amerika(Dokumentasi pribadi)

Pada Juni 218 lalu, Aula berhasil menginjakkan kakinya pertama kali di Amerika, Ia berhasil terpilih menjadi satu diantara 23 orang Indonesia yang mendapat beasiswa USAID prestasi untuk kuliah ke Amerika.

Aula pun diterima di Lehigh University di Bethlehem, Pennsylvania, yang masuk ke dalam daftar 50 universitas nasional terbaik di Amerika menurut situs U.S. News & World Report yang memuat berita, opini, dan juga ranking universitas.

Ia memilih jurusan Instructional Technology karena menurutnya penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran bisa menjadi lebih menarik dan memotivasi baik siswa dan guru.

“Pemakaian teknologi dalam pembelajaran di Indonesia tuh belum terlalu ekstrim sebagaimana yang telah digunakan oleh negara-negara maju seperti Amerika, China, Korea, India dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Ia berencana untuk menjadi bagian dari orang-orang yang membangun tekhnologi di dunia pendikan.

“Insya allah saya percaya dengan belajar di sini dengan involve di berbagai research activities yang ada di lehigh dan di luar akan memperkaya dan menjadikan Indonesia menjadi lebih baik dan bermanfaat insha allah pastinya untuk kita semua nanti itu.”

Sang ibu mendapatkan penghargaan Orang Tua Hebat 2019

Pada November 2019, orangtua Aula menjadi salah satu di antara orangtua lain yang mendaptkan penghargaan ‘Orang Tua Hebat 2019’ oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat.

Mak Cut, sang ibu hadir di malam apresiasi tersebut untuk menerima penghargaan yang ditanda-tangani langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.

Aula mengaku bahagia ketika mengetahui sang ibu terpilih, sekaligus senang karena akhirnya Mak Cut bisa berkunjung ke Jakarta.

Dilansir dari VOA Indonesia, Aula sengaja mendaftarkan sang ibu untuk menerima penghargaan tersebut agar memotivasi orang lain untuk mengejar mimpinya walaupun di tengah keterbatasan.

“Ketiadaan orang tua yang lengkap, kemudian orang tua yang tidak berpendidikan, ekonomi yang tidak mendukung itu tidak menghalangi kita untuk mencapai apa yang kita mau. Tidak menghalangi anak-anaknya untuk bisa berpendidikan dan melanjutkan pendidikan sampai dengan ke level yang tertinggi dan di luar negeri dan di negara yg paling adidaya di dunia gitu,” jelasnya.

Ia juga mengatakan banyak pesan-pesan baik dari orangtuanya yang ditanamkan dalam dirinya. 

“Ibu selalu berpesan, ‘Aula boleh ke mana saja. Aula boleh tinggal di mana saja, tapi harus tetap menjadi Aula.’ Dalam artian bahwa jangan pernah tinggalkan salat, jangan pernah tinggalkan mengaji, jangan pernah tinggalkan nilai-nilai dasar keislaman yang memang itu selalu ditanamkan dalam keluarga,” katanya.

“Kalau almarhum Ayah berpesan dulu, ‘Aula tetap lakukan kebaikan walaupun itu kecil dampaknya. Tapi jangan pernah berbuat sesuatu, tapi tidak bermanfaat untuk orang lain,’” kenangnya. 

“Seandainya nilai-nilai itu tidak diajarkan selama ini di dalam keluarga, tentu Aula tidak akan menjadi Aula yang se-strong ini, tidak akan menjadi Aula yang seperti sekarang ini,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan pesan kepada rekan-rekannya agar tidak menjadikan keterbatasan sebagai penghalang untuk mendapatkan cita-citanya.

“It’s not about perfect. It’s all about effort. Tak perlu harus melulu sempurna, namun segala cita-cita bisa diraih dengan berusaha," pungkas Aula.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul " 53 Kali Gagal Tembus Beasiswa, Anak Pedagang Sayur Berhasil Kuliah di Amerika", https://regional.kompas.com/read/2019/12/06/06300001/-53-kali-gagal-tembus-beasiswa-anak-pedagang-sayur-berhasil-kuliah-di?page=all#page2.

Editor : Rachmawati

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved