Semprot Nadiem Makarim, Fahri Hamzah: Perdebatan Kalian di Pusat Bikin Orang Kampung Pesimis
Menurut Fahri Hamzah, awalnya ia membayangkan Nadiem Makarim akan menjadikan wabah pendidikan modern seperti Gojek, ternyata malah bikin pesimis.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Selain itu, Ujian Nasional juga dinilai tidak menyentuh kemampuan pengembangan kognitif dan karakter siswa.
"Untuk menilai aspek kognitif pun belum mantap. Karena bukan kognitif yang dites. Tapi aspek memori. Memori dan kognitif adalah dua hal yang berbeda," kata Nadiem Makarim.
"Bahkan tidak menyentuh karakter, values dari anak tersebut yang saya bilang bahkan sama penting atau lebih penting dari kemampuan kognitif," lanjut dia.
Kemudian yang jadi pertanyaan banyak orang, yakni bagaimana kesiapan daerah dalam menyambut kebijakan yang baru ini.
Hal itu juga dikritisi oleh Fahri Hamzah yang berharap kalau Nadiem Makarim akan fokus pada membangUjian Nasional aplikasi Ujian Nasionaltuk memodernisasikan dunia pendidikan, sesuai visi Jokowi.
• Mulai 2021, Nadiem Makarim Ubah Sistem UN Diganti dengan Penilaian Ini
• Nadiem Makarim Tetapkan Program Merdeka Belajar, Termasuk Hapus Ujian Nasional
Sambil mengomentari artikel di media online, Fahri Hamzah menyorot perbedaan visi antara Jokowi dan Nadiem Makarim tersebut.
“Pertanyaan saya,
Bagaimana presiden yang sama mengambil 2 keputusan yang berbeda?
Katanya gak ada visi menteri?
Yg ada hanya visi presiden...
nah presiden kan sama?,” tanya Fahri Hamzah.
Tak hanya itu, ia juga menegaskan bahwa harus ada aturan yang jelas atas kebijakan tersebut.
“Metode mengubah kebijakan negara itu tidak bisa seperti metode sopir bajai memutar arah...
lebih mirip seperti metode pindah rel pada kereta api ...
yang harus disiapkan adalah aturannya dulu...