Mahasiswa Unsika Tewas
KRONOLOGI Lengkap 3 Mapala Unsika Tewas di Goa Lele, Korban Terjebak saat Air Bah Tiba-tiba Datang
Tiga orang mahasiswa yang meninggal dunia tersebut saat ini sudah dibawa ke rumah duka di kampung halamannya masing-masing.
Penulis: Damanhuri | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR - Tiga orang mahasiswa dari Mapala Unsika tewas di Goa Lele.
Ketiganya tewas saat melakukan kegiatan Mapala di Goa Lele Karawang yang berlokasi di Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, jawa Barat pada Minggu (22/12/2019) malam.
Tiga orang mahasiswa dari Mapala Universitas Singaperbangsa Karawang ( Unsika ) yang meninggal dunia tersebut saat ini sudah dibawa ke rumah duka di kampung halamannya masing-masing.
Korban tewas yakni, Erisa Rifiani Putri, Alief Rindu Alafah, dan Ainan Fatimatuzahro yang saat itu ikut dalam kegiatan pengembaraan di Goa Lele Karawang.
Dari pantauan TribunnewsBogor.com, jenazah Erisa Rifiani Putri sudah tiba di rumah duka yang berlokasi di Kampung Parung Tanjung, RT 02/12, Desa Cicadas, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor pada Senin (23/12/2019) sekitar pukul 16.30 WIB.
Jenazah almarhumah Erisa Rifiani Putri tiba di rumah duka menggunakan mobil ambulans yang didampingi keluarga dan teman-teman dari kampus korban.
Insiden tewasnya tiga orang Mapala Unsika ini berawal ketika 15 orang mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang ( Unsika ) melaksanakan giat pengembaraan Goa Lele, Kabupaten Karawang.
Dari 15 orang yang ikut, tujuh orang dari rekan Mahasiswa ini turun ke dalam Goa Lele.
Mereka turun dengan menggunakan tali (Mountering).
Namun, saat korban sudah berada di dalam Goa Lele, tiba-tiba kondisi cuaca berubah.
Hujan pun turun cukup deras di sekitara lokasi Goa Lele.

Derasnya air hujan masuk kedalam Goa Lele yang saat ini ada 7 (tujuh) orang mahasiswa yang tengah berada di dalam Goa Lele.
Tak disangka, air bah pun tiba-tiba muncul di dalam Goa Lele sehingga membuat 3 orang dari 7 korban terjebak di dalam Goa Lele.
Kemudian, pada pukul 19.30 WIB, perwakilan Mapala Unisika datang melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pangkalan.
Mereka menginformasikan tiga temannya meninggal dunia dan 4 orang lainnya tidak sadarkan diri.
Kemudian, 2 orang Rescue Mapala turun ke dalam Goa Lele untuk membawa Tabung Oksigen.
Korban yang selamat dievakuasi ke RSUD Karawang.
Proses evakuasi korban tewas memakan waktu sekitar 6 jam yakni dari pukul 23.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB pagi hari.
Sebab, medan yang cukup sulit untuk dilalui membuat tim evakuasi gabungan harus berhati-hati.
Isak Tangis Pecah di rumah duka
Isak tangis pun pecah saat jenazah Erisa Fitriani Putri tiba di rumah duka di Kampung Parung Tanjung, RT 02/12, Desa Cicadas, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor pada Senin (23/12/2019) sore.
Pelayat yang datang turut membantu menurunkan jenazah Erisa Fitriani Putri dari mobil ambulans.

Sebagain dari pelayat, terus membacakan surat Yasin di rumah duka.
"Berat sekali, kami sangat kehilangan sekali," kata Yusron Amin (19) salah satu teman sekampus korban kepada TribunnewsBogor.com di rumah duka.
Rencananya, jenazah Erisa Fitriani Putri bakal dimakamkan malam ini juga oleh kelaurganya.
Keluarga Korban Tak Bisa Tidur Semalaman
Pihak keluarga baru mendapatkan kabar Erisa Rifiani Putri (20) tewas pada Senin (23/12/2019) dini hari tadi.
Kakak kandung korban, Regal (25) menceritakan bahwa rumah keluarganya itu didatangi seseorang yang mengaku rekan almarhum sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
"Itu juga dapat info dari temennya. Gak nelpon, datang ke rumah jam 01.00 WIB, dikasih kabar pingsan katanya," kata Regal kepada TribunnewsBogor.com, Senin (23/12/2019).
Dia menjelaskan bahwa keluarga saat itu langsung panik bahkan mereka tak bisa tidur.
Selain itu, orang tua korban pada waktu dini hari itu juga sempat berniat langsung berangkat ke Karawang menggunakan kendaraan roda dua.

Namun, dicegah oleh anggota keluarga karena cukup berbahaya.
"Awalnya orang tua pengen ke sana, cuman kondisi ke Karawang itu kan dari Bogor naik motor rawan waktu itu. Disuruh tidur juga gak mau orang tua, sabar, sabar, gitu. Akhirnya berangkat tadi jam 05.30 WIB," kata Regal.
Dia menjelaskan anggota keluarga yang berangkat ke Karawang menggunakan motor tersebut adalah ayah, ibu, paman dan kakek korban.
Kampus Belum Keluarkan Izin
Rektorat Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menyebut belum menerima permohonan izin dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mapalaska Unsika baik secara lisan maupun tulisan perihal kegiatan susur Goa Lele di Desa Tamansari, Kecanatan Pangkalan, Kabupaten Karawang.
"Kami belum mengeluarkan izin," kata Dida Herwanda Barnas, kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, Kerja sama, dan Hubungan Masyarakat Unsika di area Gedung Forensik Polres Karawang, Senin (23/12/2019) seperti dilansir Kompas.com.
Pihaknya, kata dia, tengah mempertimbangkan sanksi kapada UKM Mapalaska terkait insiden Goa Lele yang menewaskan tiga mahasiswa.
"Kami punya tim kode etik. Untuk mahasiswa, dosen, dan staf, ada kode etiknya. Tapi tentunya akan kami evaluasi," tambahnya.
Dida mengatakan, pihaknya secepatnya akan memanggil Pembina Mapalaska Unsika.
"Kami nunggu informasi valid dari Pembina Mapalaska," kata Dida.
Sebagai pertanggungjawaban, Unsika berjanji bakal memberikan santunan kepada para korban.
Pihaknya, kata dia, juga sudah menyiapkan kendaraan untuk pemberangkatan jenazah.
"Untuk biaya rumah sakit juga sudah dibereskan semuanya. Rencananya jenazah hari ini diantar ke rumah masing-masing," kata Dida.(*)
(TribunnewsBogor.com/Damanhuri/Naufal Fauzy/Kompas.com)