Pesan Ernest untuk yang Tak Ucapkan Selamat Natal : Itu Tidak Akan Menjadikan Kita Musuh, Kawan
Pesan Ernest Prakasa untuk yang Tidak Mengucapkan Selamat Natal : Itu Tidak Akan Menjadikan Kita Musuh, Kawan
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Mengucapkan selamat Natal bagi umat Islam kepada umat Kristiani menjadi polemik setiap tahunnya.
Ernest Prakasa memberi pesan bagi mereka yang tidak mengucapkan selamat Natal.
Pesan Ernest Prakasa merupakan pesan persatuan.
Diketahui bersama MUI Jawa Timur tidak memperbolehkan umat Muslim mengucapkan selamat Natal kepada umat Kristiani.
Imbauan tersebut tidak berlaku untuk Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
• Soal Ucapan Selamat Natal, Menteri Agama Fachrul Razi Sebut Tidak Akan Ganggu Akidah
• Natal dan Tahun Baru, KAI Daop 4 Prediksi Jumlah Penumpang Tembus 463.432
• Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 50 Ribu Kendaraan Lintasi GT Cikampek Utama
Meski begitu Menteri Agama Fachrul Razi tidak mempermasalahkan bila umat Muslim mengucapkan selamat Natal.
Menurut Menag Fachrul Razi selama mengucapkan selamat Natal tidak menggagu akidah hal itu tetap dapat dilakukan.
Fachrul Razi menyatakan sikap menghargai dan menghormati juga tenggang rasa harus selalu dijaga.
Sebab, menurut Menag Fahcrul Razi, hal itu meruypakan budaya Indonesia.
"Pasti jelas (mengucapkan selamat Natal) sama sekali tidak akan mengganggu akidah masing-masing orang," ujar Fachrul Razi dilansir dari kanal YouTube KompasTV, Jumat (20/12/2019).
Fachrul Razi menilai setiap warga bebas menentukan sikapnya terkait ucapan selamat Natal.
• Usai Hadapi PSS Sleman, Osas Saha Berencana Siapkan Perayaan Natal
• Mobil Bekas Jelang Natal dan Tahun Baru 2020, Harganya Mulai Rp 50 Jutaan
• Banjir Diskon Natal dan Tahun Baru, Ini 5 Cara Agar Tak Kalap Belanja
• Donald Trump Dimakzulkan, Deretan Selebriti Hollywood Bersorak Gembira, Sebut Kado Natal Terindah

Namun, kebebasan tersebut tidak lantas membuat seseorang memaksakan sikapnya kepada orang lain.
"Orang punya sikap boleh, tapi tidak boleh memaksakan sikapnya."
"Misalnya orang punya sikap tidak boleh ucapkan selamat hari Natal, ya silakan saja, dia punya sikap itu."
"Kalau ada orang lain yang ucapkan selamat hari Natal kepada temannya, ya itu sikap orang itu," papar Fachrul Razi.