Pesan Ernest untuk yang Tak Ucapkan Selamat Natal : Itu Tidak Akan Menjadikan Kita Musuh, Kawan

Pesan Ernest Prakasa untuk yang Tidak Mengucapkan Selamat Natal : Itu Tidak Akan Menjadikan Kita Musuh, Kawan

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
pexels.com/Gary Spears/Twitter Ernest Prakasa
Pesan Ernest Prakasa untuk yang Tidak Mengucapkan Selamat Natal 

Lebih lanjut, mengutip dari Kompas.com, menurut Fachrul Razi, masing-masing agama mempunyai tingkat keimanan yang tinggi.

Sehingga, kerukunan yang terjalin antar umat beragama mampu membangun bangsa Indonesia yang lebih baik lagi.

1400 Personel Gabungan Disiagakan untuk Pengamanan Natal dan Tahun Baru di Kota Bogor

Jumlah Penambahan Penerbangan ke Bali Turun Drastis di Natal dan Tahun Baru 2020

Jelang Natal dan Tahun Baru, Petugas Gabungan Lakukan Ramp Check dan Tes Urine di Citeureup

"Menjelang malam Natal 25 Desember, sudah semestinya kita memberikan kesempatan kepada pemeluk agama lain untuk beribadah," kata Fachrul Razi.

Sementara itu Ernest Prakasa lewat akun Twitternya mencuitkan pesan untuk mereka yang tidak mengucapkan selamat Natal.

Pesan Ernest Prakasa bahkan sudah ribuan kali diretweet oleh netizen.

"Bila imanmu membuat dirimu tidak nyaman untuk mengucap “Selamat Natal” padaku, maka jangan ucapkan.

Itu tidak akan menjadikan kita musuh, kawan. " tulis Ernest Prakasa di akun Twitternya.

Libur Natal dan Tahun Baru, PT KAI Daop 5 Operasikan 3 KA Tambahan, Cek Daftarnya

Libur Natal dan Tahun Baru, PT KAI Daop 5 Operasikan 3 KA Tambahan, Cek Daftarnya

Beredar Pesan WhatsApp Ustaz Yusuf Mansur Soal Ucapan Natal, UYM: Bukan Tulisan Saya

Sementara itu Ketua PBNU Marsudi Syuhud mengatakan bila ada anggapan bahwa bila Muslim mengucapkan selamat Natal pada umat Kristiani akan mengurangi keimanannya itu hanyalah sebuah argumen.

"itu argumennya, sekarang keimanan kita terjadi bagi argumennya yang membolehkannya boleh saja,

bagi yang sangat hati-hati sekali saya tidak akan ucapkan selamat Natal saya harapkan juga itu tidak mengurangi menghormati yang merayakan Natal,

dan saya harap yang merayakan Natal juga tidak merasa terkurangi kehormatannya umat Islam yang mempunyai paham tidak boleh, kalau gitu kan enak saja," kata Marsudi Syuhud dikutip dari Apa Kabar Indonesia Malam TvOne Minggu (22/12/2019).

Marsudi Syuhud menekankan hal terpenting dari polemik ucapan selamat Natal adalah saling menghormati.

"intinya saling menghormati, bagi yang memegang paham tidak boleh mengucapkan natal, mereka juga saya yakin memahami ini masih masuk kategori privasi Tauhid maka saya tidak ucapkan Natal, jika dua-duanya memahami kan enak," katanya.

Natal Pertama Bareng Betrand Peto, Ruben Onsu Siapkan Liburan Mewah: Tangisan yang Berakhir Ceria

Jelang Natal dan Tahun Baru, Tol Layang Jakarta-Cikampek Dibuka 15 Desember 2019

7 Rekomendasi Film Hollywood Bulan Desember dan Khusus Natal, Mana yang Ingin Ditonton?

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved