Info Kesehatan
Bahaya ! Berbagi Handuk saat Liburan, Bisa Sebabkan Infeksi Paru-paru dan Penyakit Kurap
Salah satu barang yang penting untuk kita bawa ketika liburan apalagi hingga berhari-hari adalah handuk.
Terutama jika handuk tersebut dalam keadaan lembap dan tergantung di kamar mandi hotel atau tempat penginapan saat liburan. Handuk itu bisa jadi tempat ideal berkembang biaknya bakteri dan kuman.
"Jika digunakan berulang oleh orang berlainan, handuk ini minim kesempatan untuk benar-benar bisa kering. Kondisi itu dapat menjadi celah untuk bakteri berkembang," jelas Dr Diana Gall.
Menurut Gall, salah satu bakteri yang jamak hinggap di handuk lembap adalah E. coli.
Kontaminasi E. coli ini bisa sampai menyebabkan infeksi saluran kemih.
Risiko lain adalah bakteri Staphylococcus yang menjadi biang infeksi staph dengan gejala bisul hingga ruam pada kulit.
Bakteri Staphylococcus dapat ditransfer dari handuk ke tubuh manusia, terutama jika ada bagian tubuh memiliki luka terbuka.
Infeksi staph ditandai dengan gejala kulit bengkak, ada benjolan merah, serta mata dan kelopak mata sakit.
Infeksi ini juga memungkinkan berkembang menjadi infeksi Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA).
MRSA dapat menembus jauh ke dalam tubuh dan menyebabkan penyakit di tulang, sendi, darah, katup jantung, dan Infeksi Paru-Paru. Risiko lainnya adalah virus flu.
Virus ini dapat bertahan di luar tubuh selama 24 jam dan handuk bisa menjadi medium penularannya.
• Merry Nangis iPhone 11-nya Kecebur di Sungai oleh Raffi Ahmad, Nagita: Beli Lagi yang Paling Baru !
• Nagita Digoda Pria Bule Italia, Raffi Ahmad Malah Beri Respon Ini dan Buat Perjanjian: Sok Banget
Berbagi handuk sebabkan rambut rontok
Bessam Farjo dari Farjo Hair Institute mengatakan, berbagi handuk atau topi dapat menyebabkan infeksi Tinea capitis atau dikenal sebagai kurap kulit kepala.
Infeksi ini disebabkan organisme mikroskopis yang sangat menular. Masa inkubasinya pada manusia berlangsung dua minggu.
"Spora jamurnya sudah ada sebelum Anda melihat gejala kurap tersebut," jelas dia.
Ia menjelaskan kasus kurap kulit kepala dapat menyebabkan peradangan serius pada jaringan parut.
