Edhy Prabowo Siapkan Nelayan di Kawasan Rawan, Haris Azhar: Kok Nelayan yang Disuruh Hadapi China?

Haris Azhar tak habis pikir dengan sikap Edhy PRabowo yang menurunkan nelayan untuk menjaga perairan Natuna.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase Tribunnews.com dan Kompas.com
Haris Azhar komentari pernyataan Edhy Prabowo soal Natuna 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Direktur Kantor Hukum dan HAM Lokataru Haris Azhar tampak tak habis pikir dengan pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo soal perairan Natuna.

Sebab, Edhy Prabowo mengatakan kalau dirinya sudah mengerahkan nelayan untuk menjaga perairan Natuna.

Hal itu pun sontak saja membuat Haris Azhar terkejut.

Ia heran kenapa Edhy Prabowo malah menyuruh nelayan dan menghadapi China.

Kenapa bukan pemerintah yang menghadapinya.

Haris Azhar mengatakan itu pada video di Twitter @CNNIDdaily Selasa (7/1/2020).

Tampak di video itu, Edhy Prabowo menjelaskan langkah yang ia lakukan terhadap China di perairan Natuna.

"Saya akan fokus dengan tugas saya, perkuatan di sektor itu, wilayah lautan kita luas. Dan saya akan gunakan sumber daya yang ada, yang kita lakukan kita sudah sejak informasi dari nelayan sudah sampai kami, kami sudah melakukan gerakan-gerakan tanggal 30 kita menangkap kapal asing di situ," kata Edhy Prabowo.

Keberadaan kapal asing itu, kata Edhy Prabowo, saat ini berada di Kalimantan Barat.

"Pengawasan terus kami berkoordinasi terus dengan kementerian, termasuk Kementerian Luar Negeri, jadi kita nggak boleh kalah dengan gerakan itu," kata Edhy Prabowo.

Jokowi Tegaskan Tidak Ada Tawar Menawar soal Natuna

Konflik di Perairan Natuna, Presiden Jokowi : Tidak Ada Tawar-Menawar

"Yang paling penting bagaimana laut dan sekitarnya di sepanjang perbatasan itu kita isi dengan nelayan-nelayan lagi," ujarnya.

Kemudian tampak ada wartawan yang menanyakan soal kebijakan penenggelaman kapal.

"Bakal ada opsi penenggelaman kapan lagi?," tanya seorang wartawan.

Mendengar pertanyaan tersebut, Edhy Prabowo tampak tak mau menjawab dan langsung pergi meninggalkan wartawan.

"Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengklaim sejumlah upaya dilakukan dalam menjaga perairan Indonesia, salah satunya menempatkan nelayan di kawasan yang rawan dimasuki kapal asing," tulis @CNNIDdaily pada videonya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved