Selain Keraton Agung Sejagat, Ini 3 'Kerajaan Halu' yang Gegerkan Warga, Seperti Kerajaan Ubur-ubur

Berikut beberapa kelompok Kerajaan dan organisasi yang pernah muncul di Indonesia dan menggegerkan masyarakat

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
IST/Twitter via ReqNews
Totok Santoso Hadiningrat alias Sinuhun sebagai Raja Keraton Agung Sejagat, dan Dyah Gitarja sebagai Kanjeng Ratu. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kemunculan Keraton Agung Sejagat beberapa waktu silam menghebohkan masyarakat.

Dua orang mengeklaim diri mereka sebagai pimpinan Kerajaan.

Mereka adalah Totok Santoso yang menyebut dirinya Sinuhun dan Fanni Aminadia sebagai ratunya.

Polisi akhirnya menguak motif penipuan di balik beragam aktivitas Keraton Agung Sejagat.

Mereka pun menetapkan Fanni Aminadia dan Totok Santoso sebagai tersangka.

Berikut beberapa kelompok Kerajaan dan organisasi yang pernah muncul di Indonesia dan menggegerkan masyarakat:

Fakta Raja & Ratu Kerajaan Agung Sejagat: Bukan Suami Istri Ngebet Jadi Youtuber, Dilantik di Dieng

Selama Ditahan, Ratu Keraton Agung Sejagat Tak Dapat Perlakuan Khusus

Intip Ramalan Zodiak Minggu 19 Januari 2020: Gemini Saatnya Buka Hati, Virgo Awas Ada yang Cemburu

1. Keraton Agung Sejagat

Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Kabupaten Purworejo
Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Kabupaten Purworejo (Kompas.com)

Beberapa waktu lalu, publik dihebohkan oleh keberadaan Keraton Agung Sejagat di Purworejo.

Dua orang mengaku sebagai raja dan ratu. Mereka adalah Totok Santoso yang menyebut diri Sinuhun dan ratunya, Fanni Aminadia.

Dari pemeriksaan polisi, Totok Santoso mengaku menerima wangsit dari leluhur dan Raja Sanjaya keturunan raja Mataram untuk meneruskan pendirian Kerajaan Mataram di Kecamatan Bayan, Purworejo.

Ia pun meyakinkan pengikutnya, jika ingin bernasib lebih baik maka harus bergabung dengan Keraton Agung Sejagat.

"Berbekal penyebaran keyakinan dan paham apabila bergabung dengan Kerajaan akan bebas dari malapetaka dan perubahan nasib ke arah yang lebih baik," ujar Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel di Mapolda Jateng. 

Hingga saat ini diketahui jumlah pengikut KAS mencapai 450.000 orang.

Tak hanya di Purworejo, pengikut tersebar di sejumlah daerah seperti Klaten dan Sumatera.

Para pengikut diiming-imingi jabatan 'menteri' namun harus menyetor iuran dalam jumlah beragam, hingga ratusan juta rupiah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved