Rocky Gerung Tanggapi Momen Jokowi Puji Sandiaga Uno : Itu Disodorkan untuk Melemahkan Anies
Berkaca pada hal itu, Rocky Gerung pun ragu jika kelak Risma akan mengikuti jejak Jokowi.
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Isu soal Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang akan dimajukan sebagai jagoan di Pilkada DKI Jakarta ditanggapi oleh pengamat politik Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung, capaian yang dilakukan Risma tidak bisa dibandingkan dengan kinerja Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta.
Tak hanya mengomentari soal sosok Risma, Rocky Gerung juga menganalisa soal rencana Jokowi.
Menurut Rocky Gerung, Jokowi nyatanya kini sedang mencari siapa sosok pemimpin yang bisa dijadikan jagoannya nanti sebagai presiden RI.
Rocky Gerung pun menanggapi soal pujian yang sempat dilayangkan Jokowi kepada Sandiaga Uno.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari channel Youtube Rocky Gerung Official berjudul "ROCKY GERUNG: PDIP SUDAH TIDAK BERSAMA JOKOWI", Rocky tampak satire saat mengungkap pendapatnya soal sosok Risma.
TONTON JUGA :
Termasuk soal penilaian bahwa tak pantas membandingkan sosok Risma dengan Anies Baswedan.
"Galeri politik Risma dari awal adalah soal Ibu Risma merakyat, mau turun ke jalan. Orang anggap itu bagus saja. Tetapi kalau galeri itu mau dipakai untuk menandingi galeri Anies di Jakarta, wah itu timpang," pungkas Rocky Gerung dilansir Jumat (24/1/2020).
• Setelah Viral Kerajaan Agung Sejagat, Kini Ramai Kerajaan Kandang Wesi di Garut
• Pasutri Bunuh Ibu Guru di Jombang, Istri Pura-pura Cari Kos, Suami Masuk Lewat Pintu Belakang
Sebab menurut Rocky Gerung, mengurus Jakarta tidak sama dengan mengurus Surabaya.
Ada beberapa hal kompleks yang harus siap diemban pemimpin Jakarta.
"Karena Jakarta itu adalah soal ide, kemampuan untuk menghasilkan konsep. Bukan sekadar pekerjaan teknis semacam itu," ungkap Rocky Gerung.
Rocky Gerung lantas menyinggung soal PDIP yang kini seolah sedang bersaing dengan Anies Baswedan.
Termasuk dengan 'mengumbar' citra baik Risma.
"Ini menunjukkan upaya, sebut saja PDIP bersaing dengan Anies, itu tidak menghasilkan upaya untuk menandingi Anies, dari versi Jakarta," kata Rocky Gerung.
"Jadi seolah-olah syarat menjadi Wali Kota Surabaya dipakai untuk mengukur syarat jadi gubernur Jakarta. Jakarta itu kota metropolitan," pungkasnya.
Jawaban yang diurai Rocky Gerung itu lantas dikomentari oleh Hersubeno Arief.
Ia bertanya soal pola perjalanan politik yang hampir mirip antara Jokowi dengan apa yang akan dilakukan Risma.
Yakni berawal dari menjadi pemimpin di daerah, lalu lambat laun merangkak naik ke kursi nomor satu di Indonesia.
"Tapi bukannya trek semacam itu pernah digunakan oleh Jokowi dan berhasil ?" tanya Hersubeno Arief.

Mendengar pertanyaan itu, Rocky Gerung pun mengurai jawabannya.
Menurut Rocky Gerung, perjalanan yang dilalui Jokowi memang mulus, yakni sampai kepada kursi presiden.
Namun, capaian yang diperoleh Jokowi menurut Rocky Gerung adalah nol.
"Iya, orang mau ulangi Jokowi. Dan ternyata ujungnya dia jadi presiden. Dan presiden yang tidak berhasil. Karena daya beli, ekonomi, utang segala macam," pungkas Rocky Gerung.
• Jokowi Isyaratkan Sandiaga Uno di Pilpres 2024, Begini Respon Prabowo
• Gibran dan Bobby Akan Tetap Nyalon Bila Jokowi Tak Presiden ? Sandiaga Uno Singgung Soal Warisan
Berkaca pada hal itu, Rocky Gerung pun ragu jika kelak Risma akan mengikuti jejak Jokowi.
Yakni maju ke Pilkada DKI Jakarta untuk merebut kursi presiden.
"Jadi, peralatan yang pernah dipakai Jokowi menghasilkan dia jadi presiden. Setelah jadi presiden dia gagal. Jadi apakah Risma mau ikuti trek itu ? Itu jauh sekali untuk dipakai ulang," ungkap Rocky Gerung.
Terkait kursi pimpinan di nasional juga ibu kota, Rocky Gerung mengingat momen yang kemarin sempat menuai perhatian publik.
Yakni momen ketika Jokowi tampak memuji sosok Sandiaga Uno.
FOLLOW US :
Hal itu pada akhirnya sempat diartikan bahwa Jokowi mendukung sosok Sandiaga Uno di Pilpres 2024.
Diwartakan sebelumnya, Jokowi diketahui sempat berseloroh saat meresmikan pelantikan BPP HIPMI.
Ia mengaku hanya hapal satu nama mantan Ketua Umum HIPMI yakni Sandiaga Uno.
Sandiaga yang juga hadir di acara tersebut berdiri saat namanya disebut Jokowi.
"Yang saya hormati senior-senior HIPMI, mantan ketua umum yang tidak bisa saya sebut satu per satu. Yang hapal saya hanya satu. Bapak Sandiaga Uno. Hati-hati 2024," ujar Jokowi.

Ucapan Jokowi tersebut langsung disambut sorak sorai dan tepuk tangan para kader HIPMI yang hadir.
Tak berhenti di situ, Jokowi kembali berseloroh bahwa ada kader HIPMI yang hadir dalam acara tersebut akan menjadi kandidat capres di Pemilu 2024.
Namun, Jokowi tak menyebut namanya.
• Sandiaga Uno Terenyuh Lihat Anies Baswedan Dihajar Isu saat Banjir Jakarta : Dia Dapat Berkah
• Namanya Disebut Jokowi untuk Presiden 2024, Elektabilitas Sandiaga Uno Bisa Melonjak
Ia hanya memberikan isyarat bahwa calon kuat penggantinya sebagai presiden ialah yang barusan berdiri.
Sementara, hanya Sandiaga Uno yang baru saja berdiri saat Jokowi berpidato.
"Bahwa yang hadir di sini adalah kandidat yang kemungkinan besar akan menggantikan saya. Dan saya meyakini itu. Tapi saya tidak menyebutkan orangnya siapa. Hanya tadi yang baru saja berdiri tadi (Sandiaga) kira-kira," lanjut Jokowi yang kembali disambut tepuk tangan kader HIPMI.
Mengingat kejadian tersebut, Rocky Gerung pun memberikan tanggapannya.
Menurut Rocky Gerung, Jokowi kini tengah mencari sosok yang bisa ia jagokan menjadi pemimpin guna menggantikannya kelak.
Bahkan diakui Rocky Gerung, Jokowi sesungguhnya tidak ingin agar Anies Baswedan menjadi presiden.
"Pak Jokowi mungkin berpikir, kalau dia udah enggak jadi presiden, tiba-tiba Anies jadi presiden, posisi dia apa ? Bakal di-bully kah ? Jadi Pak Jokowi juga menginginkan Anies enggak jadi presiden. Karena itu dia mulai cari," ungkap Rocky Gerung.
Lebih lanjut, Rocky Gerung pun mengurai maksud Jokowi ketika memuji Sandiaga Uno.
Menurutnya, langkah itu dilakukan Jokowi untuk melemahkan nama Anies Baswedan.
Ketika menyebut dan memuji sosok Sandiaga Uno, Jokowi diakui Rocky Gerung sedang berusaha untuk melecehkan sosok Anies Baswedan.
"Sandi kemarin dipuji-puji di depan kadin. Tapi itu kan dipuji dalam rangka disodorkan untuk melemahkan nama Anies. Jadi orang dengan mudah baca kalau Pak Jokowi itu ingin melecehkan Anies dengan memunculkan nama Sandi,"
"Orang tahu kalau itu permainan ecek-ecek. Sandi juga menganggap itu lelucon aja itu. Atau dalam upaya dalam mengadu domba," ungkap Rocky Gerung.
(TribunnewsBogor.com/Khairunnisa)