Penyebab Kematian Siswi SMP yang Ditemukan di Gorong-gorong Masih Misteri, Polisi Periksa 9 Saksi

Penyebab kematian siswi SMP di Tasikmalaya hingga kini masih belum diketahui. Pihak kepolisian telah memeriksa 9 saksi.

Tribun Jabar/IST/KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA
Penemuan mayat siswi SMP di gorong-gorong depan sekolah di Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (27/1/2020) sore. 

Pihak sekolah menemi ayah kandung DS di tempat kerjanya di sebuah rumah makan pada Jumat (24/1/2020).

Ketika itu, sang ayah memyebut bahwa DS ada padanya dan meminta pihak sekolah tidak khawatir.

"Saat menanyakan ke ayahnya saat Jumat, ayahnya bilang anaknya sudah ada di rumahnya. Jadi, kami pun pihak sekolah sudah tenang waktu itu karena menganggap anak itu sudah sama ayahnya," ungkap Saefulloh.

Teddy Mengaku Didatangi Mendiang Lina di Lewat Mimpi: Silahkan Anak Indigo Bener Gak?

Peringatan Dini BMKG Rabu, 29 Januari 2020: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Petir & Gelombang Tinggi

Karena merasa DS sudah ditemukan keberadaannya, pihak sekolah pun menghentikan pencarian.

Namun ternyata Saeful jusru mendapat kabar jika DS ditemukan meninggal dunia di gorong-gorong depan sekolah.

"Kami langsung kaget menerima kabar duka itu. Kami telepon ibu Kepala Sekolah, ternyata beliau pun sampai lemas mendengar kabar itu," terang Saeful.

Rekaman CCTV sekolah

Saeful menjelaskan bahwa rekaman CCTV sekolah terhapus pada Senin kemarin.

Penemuan mayat perempuan berseragam Pramuka di drainase depan gerbang SMPN 6 Tasikmalaya, Senin (27/1/2020).
Penemuan mayat perempuan berseragam Pramuka di drainase depan gerbang SMPN 6 Tasikmalaya, Senin (27/1/2020). (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Rekaman CCTV itu terhapus secara otoatis lantaran kapasitas memorinya penuh.

Meski begitu, pihak sekolah sempat memeriksa rekaman CCTV itu pada Sabtu (25/1/2020).

Saat itu, pihak sekolah tidak menemukan DS di lingkungan sekolah.

"Hari Sabtu pernah kita melihat rekaman, tapi korban tidak ada di rekaman CCTV. Tapi saat kita akan periksa lagi hari Senin kemarin, rekamannya sudah terhapus, "ucapnya seperti dikutip dari Kompas.com.

"Itu pun kita sudah panggil teknisi pemasang CCTV-nya untuk memeriksa, tapi katanya memorinya penuh jadi terhapus otomatis," tambah Saefull.

Ada luka lebam di kepala DS

Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Dadang Sudiantoro mengataka bahwa, siswi SMP itu ditemukan pertama kali oleh sekuriti sekolah.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved