Alasan Sebenarnya Ibu asal Bogor Hina Risma di Facebook, Kini Menyesal : Saya Terlalu Berlebihan
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya mengungkapkan alasan Zikria Dzatil berani memposting hal berbau hinaan kepada Risma.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Ardhi Sanjaya
"Saya mohon maaf bunda, saya mohon maaf tolong maafkan," kata Zikria Dzatil seraya menangis.
• Kronologi Perampokan Rumah di Cijeruk Bogor, Korban Disekap Setelah Berteriak
• Ketika Prabowo Subianto Tidak Selesaikan Kalimat Sapaannya ke Anies Baswedan
Yang terbaru, Zikria Dzatil mengaku bahwa dirinya melakukan tindakannya itu lantaran sakit hati saat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di-bully di media sosial.
Ia sakit hati ketika Anies Baswedan dibully karena peristiwa banjir di Jakarta.
Hal itu diungkap langsung oleh Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran.
"Di medsos, netizen banyak membandingkan penanganan banjir oleh Gubernur Anies Baswedan dan Wali Kota Risma.
Sehingga yang bersangkutan sakit hati dan akhirnya mem-bully Wali Kota Surabaya," ucap AKBP Sudamiran seperti dikutip dari laman Kompas.com, Kamis (6/2/2020).
Untuk diketahui, Zikria Dzatil diamankan pihak kepolsian dan ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan ujaran kebencian terhadap Risma.
Dugaan penghinaan itu berawal saat peristiwa hujan deras pada Rabu (15/1/2020) sore lalu dan merendam sebagian jalanan di Kota Surabaya.
Akun facebook Zikria Dzatil kemudian mengungah foto Risma dengan caption tak pantas.
Zikria Dzatil yang diduga hina Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ditangkap polisi di rumahnya di Perumahan Mutiara Bogor Raya, RT 04/16, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Penangkapan ini dilakukan pada Jumat (31/1/2020) malam.
Saat rumahnya disambangi aparat kepolisian, terduga pelaku sempat enggan membuka pintu rumah dan lampu rumah mendadak dimatikan.
Ketua RT setempat yang menyaksikan penangkapan oleh polisi, Komar Soleh, menjelaskan bahwa ibu rumah tangga terduga pelaku ujaran kebencian itu mengaku sempat kaget dan mengurung diri di lantai 2 rumahnya.
"Tadinya agak susah pintu mungkin kaget atau gimana, kan gak ada suaminya (kerja). Setelah ditelepon suaminya, baru cair. Dia sendiri mengakui, waktu ketok-ketok saya di lantai atas, kaget, saya lagi menenangkan diri, ngisi energi, katanya," terang Komar Soleh kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (2/2/2020).
Komar menjelaskan bahwa terduga pelaku ini seperti sudah merasa akan didatangi polisi namun entah dia tahu dari mana.
"Feeling itunya saya gak tahu, mungkin dia udah ngerasa," kata Komar.
Terduga pelaku ini, kata Komar cukup kooperatif saat ditangkap.
Namun, dia sedikit agak mengelak saat ditanyai sejumlah aparat polisi yang hendak mengamankannya itu.
"Pas saat itu agak kurang ini ya, agak turun naik pembicaraan. Tapi gak sampe lama di situ. Kan mungkin dia kaget ada polisi di situ," katanya.