Teror Virus Corona

Curhatan TKI Ilegal Asal Subang Ingin Pulang Dari Wuhan, Tiara: Hanya Menunggu Keajaiban Allah

Sejumlah negara pun mengevakuasi warganya yang masih berada di Wuhan, China untuk kembali ke negara asalnya.

Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase/dialymail.co.uk/BBC Indonesia via Tribunnews.com
virus corona menyebar di China dan Hongkong(kiri), TKI asal Subang, Tiara (kanan) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Wabah virus corona yang saat ini menyerang kawasan Wuhan China membuat warga ketakutan.

Ratusan orang tercatat meninggal dunia diduga akibat terinveksi virus corona.

Sejumlah negara pun mengevakuasi warganya yang masih berada di Wuhan, China untuk kembali ke negara asalnya.

Pemerintah Indonesia pun sudah mengevakuasi 238 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan China.

Ratusan WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China dibawa ke Natuna untuk menjalani pemeriksaan kesehatan dan juga observasi.

"Skenarionya di Natuna adalah pemeriksaan kesehatan dilakukan dua kali dalam sehari, dalam bentuk pengukuran suhu," ujar Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Anung Sugihantono dalam konferensi pers di Kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2020) mengutip Kompas.com.

Rupanya, belum semua WNI yang berada di Wuhan dievakuasi oleh Pemerintah Indonesia.

Saat ini mereka yang masih terisolasi di Wuhan dan berharap bisa dievakuasi oleh Pemerintah Indonesia untuk pulang ke tanah air.

Satu diantaranya yakni Tiara, seorang buruh migran Indonesia atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang masih terisolasi di Wuhan.

Tiara sempat berharap diizinkan masuk rombongan WNI yang dipulangkan dan kini menjalani observasi di Natuna, Kepulauan Riau.

TKI asal Subang, Jawa Barat ini berharap dievakuasi oleh Pemerintah Indonesia agar bisa pulang ke tanah kelahirannya.

Seorang WNI Positif Terkena Virus Corona di Singapura, Diduga Tertular Majikannya

Tiara, buruh migran asal Subang, Jawa Barat, berharap dievakuasi pemerintah Indonesia dari Wuhan.
Tiara, buruh migran asal Subang, Jawa Barat, berharap dievakuasi pemerintah Indonesia dari Wuhan. (DOKUMEN PRIBADI TIARA via BBC)

Tiara mengungkapkan curahan hatinya agar bisa didengar oleh Pemerintah Indonesia.

Menurut Tiara, sejak kabar virus corona menyerang warga, ia tidak diperbolehkan untuk keluar rumah sejak dua pekan terakhir.

Padahal, sempat berharap bisa pulang bersama WNI lainnya yang saat itu dievakuasi oleh Pemerintah Indonesia dari Wuhan.

Namun, keinginan Tiara untuk bisa dievakusi hanya bertepuk sebelah tangan.

Sehingga, wanita yang mengaku sebagai TKI ilegal ini terpaksa terus bertahan di tempat majikan.

"Tidak seperti WNI lain, namanya pekerja ilegal, saya takut. Harus minta tolong kepada siapa?" Saya cuma menunggu keajaiban dari Allah," kata Tiara via telepon, Rabu (05/04/2020) dikutip via Tribunnews.com dari BBC Indonesia.

Viral Dokter Asal China Menikah di Tengah Serangan Virus Corona, Begini Suasana Pestanya

Tiara mengatakan, dirinya sudah sekitar empat tahun bekerja sebagai asisten rumah tangga di Wuhan.

Meski bekerja di sana, Tiara mengaku tidak memegang visa kerja dan paspornya pun sudah kedaluwarsa.

"Harapannya ingin pulang, semoga ada keajaiban boleh pulang bareng-bareng," tuturnya.

Menurutnya, ia merupakan salah satu diantara sejumlah TKI yang saat ini terpaksa bertahan di rumah majikannya karena terisolasi.

Tiara mengungkapkan, WNI yang dievakuasi oleh Pemerintah Indonesia dari Wuhan merupakan WNI yang punya paspor dan visa.

Dari ratusan orang yang sudah dievakuasi oleh Pemerintah Indonesia, kata Tiara, tidak ada TKI yang ikut dalam rombongan yang kini masih menjalani observasi di Natuna.

Sejak awal, Tiara mengaku pesimis bakal diperhatikan pemerintah karena statusnya sebagai pekerja gelap.

"Itu WNI yang punya paspor dan visa. Tidak ada TKI (Tenaga Kerja Indonesia). Di China tidak ada TKI yang resmi," ujar Tiara.

429 Meninggal Diduga Terinfeksi Virus Corona

Mengutip Kompas.com, hingga Kamis (6/2/2020), jumlah kematian akibat virus corona terkonfirmasi mencapai angka 492 orang.

Angka kematian tersebut hampir seluruhnya berasal dari China, namun terdapat dua kasus yang merupakan kematian di luar daratan China.

Dua kasus itu, 1 orang meninggal dunia di Filipina, dan 1 orang meninggal dunia di daerah administratif khusus China, Hong Kong.

Sementara, jumlah korban yang telah sembuh dilaporkan berjumlah 1.029 orang.

Merespons wabah corona, PBB mengumumkan virus corona sebagai Darurat Kesehatan Internasional.

Kasus karena virus corona tercatat sebanyak 24.631 di seluruh dunia.

Setidaknya, ada 26 negara yang mengonfirmamsi temuan kasus virus corona di negaranya yakni:

1. China                             14. Nepal

2. India                               15. Kamboja

3. Filipina                           16. Kanada

4. Italia                               17. Perancis

5. UEA                                18. Sri Lanka

6. Malaysia                        19. Vietnam

7. Jepang                            20. Jerman

8. Korea Selatan               21. Finlandia  

9. Taiwan                           22. Rusia

10. Thailand                      23. Inggris

11. Australia                      24. Spanyol

12. Singapura                    25. Swedia

13. Amerika Serikat          26. Belgia

Dampak Virus Corona, Kantor Google di China Ditutup

Sejumlah WNI yang berasal dari Wuhan, China turun dari pesawat Batik Air di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). Sebanyak 238 WNI dipulangkan dari Wuhan, China dikarenakan munculnya virus Corona di Provinsi Hubei tepatnya di Kota Wuhan, China. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah WNI yang berasal dari Wuhan, China turun dari pesawat Batik Air di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). Sebanyak 238 WNI dipulangkan dari Wuhan, China dikarenakan munculnya virus Corona di Provinsi Hubei tepatnya di Kota Wuhan, China. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

82 Tim Medis Diterjunkan ke Natuna

Sebanyak 82 orang tim medis gabungan dari sipil dan militer diterjunkan dalam proses observasi 238 warga negara Indonesia (WNI) yang tiba dari Wuhan di Kabupaten Natuna.

"Ini bukan masalah Kementerian Kesehatan saja, bukan masalah militer saja, tapi ini masalah negara. Oleh karena itu, pemerintah akan kolaborasikan seluruh kapasitas, yang kemudian totalnya 82 orang tenaga medis," ujar Sekretaris Setditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto, seperti dikutip dari tayangan Kompas TV, Minggu (2/2/2020).

Achmad Yurianto mengatakan, tim medis terdiri dari sejumlah dokter spesialis, dokter umum, sanitarian, dan perawat.

"Termasuk tim yang kirim untuk menjemput kemarin yang ada 17 orang, ada dokter spesialis itu 4 orang, yang lainnya itu dokter umum, perawat, itu bersama-sama dan kembali ke natuna, dan ikut berada di Natuna selama 14 hari," terang dia.

Ingin Viral dan Teriak Terinveksi Virus Corona saat di Dalam Pesawat, Lihat Nasib Pria Ini

Lebih lanjut, dalam proses observasi yang berlangsung selama 14 hari sejak kemarin, tenaga medis yang diterjunkan memiliki kapasitas maksimal.

"Kami enggak pandang sipil, siapa militer, tapi kapasitas kita maksimal," tuturnya lagi.

Diketahui, proses observasi dalam rangka memastikan pencegahan menyebarnya wabah virus corona dilakukan di Hanggar Lanud Raden Sadjad, kompleks Militer Kabupaten Natuna.

Proses evakuasi 238 WNI dari provinsi Hubei, China berlangsung pada Sabtu (1/2) menggunakan pesawat milik maskapai Batik Air.

(Tribunnews.com/BBC Indonesia/Kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved