Jenazah Terpanggang dalam Mobil
Dijanjikan Ini oleh Aulia Kesuma Sebelum Habisi Pupung dan Dana, Pembunuh : Kalau Bunuh Saya Gak Mau
Walaupun membantah dakwaan jaksa, Agus dan terdakwa Sugeng nyatanya tak mengajukan nota keberatan atau eksepsi.
Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pengakuan mengejutkan pembunuh bayaran suruhan Aulia Kesuma kembali menarik perhatian khalayak.
Kemarin, Kamis (6/2/2020), sidang perdana kasus pembunuhan berencana terhadap Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan M Adi Pradana alias Dana digelar.
Sidang perdana itu beragendakan pembacaan dakwaan yang menghadirkan dua terdakwa pembunuh bayaran yaitu Kusmawanto alias Agus dan Muhammad Nur Sahid alias Sugeng.
Dalam sidangnya, salah seorang terdakwa yakni Agus secara tegas memberikan bantahan.
Hal itu terkait dengan janji manis yang pernah diterimanya dari Aulia Kesuma.
Sebab bukan ingin membunuh, Agus mengaku sempat dijanjikan suatu hal oleh Aulia Kesuma.
• Mirip Kasus Aulia Kesuma, Wanita Ini Juga Sewa Pembunuh Bayaran untuk Bunuh Suami, Motifnya Asmara
• Polisi Buru Dukun yang Disewa Aulia Kesuma untuk Santet Pupung Sadili dan Dana
Sebelumnya, sosok Aulia Kesuma menjadi sorotan publik pasca kedapatan membunuh sang suami, Pupung Sadili dan sang anak tiri, M Adi Pradana.
Tak hanya membunuh, Aulia Kesuma juga tega membakar jenazah Pupung Sadili serta sang anak tiri, M Adi Pradana.

Tersangka pembunuhan Aulia Kesuma (AK) mengaku lega usai menghabisi nyawa suaminya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana (23).
Aulia merasa lega karena rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, justru disita oleh bank guna melunasi utangnya senilai Rp 10 miliar.
Sebelum disita, Aulia Kesuma diketahui harus membayar cicilan sebesar Rp 200 juta setiap bulannya.
Pengakuan itu disampaikan Aulia Kesuma dalam wawancara kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2019).
"Maksudnya lega itu, iya saya sempat mengucapkan alhamdulillah dalam hati. Akhirnya, saya lepas dari utang yang benar-benar menghimpit saya, yakni Rp 200 juta per bulan," kata Aulia Kesuma disambut gelengan kepala penyidik yang mendengar pengakuannya.
Aulia Kesuma mengaku sempat merasa stres dan berencana bunuh diri karena harus membayar cicilan tersebut.
Ia memberanikan diri untuk meminta suaminya, Edi, menjual rumahnya di kawasan Lebak Bulus.