Tawuran Pelajar di Tangerang Berawal dari Saling Ejek, Satu Meninggal

Tawuran antar pelajar kembali terjadi di Kabupaten Tangerang, terutama di Kecamatan Pasar Kemis.

TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat menunjukan barang bukti berupa parang yang digunakan untuk membunuh MMS di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Jumat (7/2/2020). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tawuran antar pelajar kembali terjadi di Kabupaten Tangerang, terutama di Kecamatan Pasar Kemis.

Bahkan, tawuran tersebut sampai memakan korban jiwa.

Polisi pun berhasil mengamankan RG dan CS yang masih mengemban ilmu ditingkat SMK setelah melakukan pembacokan kepada lawannya sampai tewas.

Tawuran pecah saat dua kelompok remaja asal Kecamatan Pasar Kemis dan Sepatan saling ejek di siaran langsung alias live di Instagram.

Pada akhirnya, kata Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mereka janjian bertemu di Perim Bumi Indah Tahap I, Pasar Kemis, untuk tawuran.

"Pelaku itu masuk ke kelompok Pasar Kemis, sedangkan korban ke kelompok Sepatan. Saat di lokasi pertemuan, ternyata kelompok korban ini tidak mendapati kehadiran kelompok pelaku," ujar Ade di Mapolsek Pasar Kemis, Jumat (7/2/2020).

Saat itu, kelompok korban yang beranggotakan 10 orang ini menunggu kurang lebih satu jam lamanya.

Karena dianggap sudah terlalu lama menunggu, akhirnya kelompok korban ini membubarkan diri.

Ketika diperjalanan pulang, lanjut Ade, ternyata kelompok korban yang sudah saling berpencar ini dihadang oleh kelompok pelaku yang beranggotakan 30 orang secara bersamaan.

"Di perjalanan pulang, kelompok pelaku ini menghadang para pelajar dari kelompok korban," ujar Ade.

"Lihat kelompok pelaku yang siap membawa senjata tajam, kelompok korban langsung lari kalang kabut," sambungnya.

Naas, MMR (15) terjebak dan tidak bisa kabur sehingga menjadi sasaran empuk lawannya.

MMR dikeroyok menggunakan senjata tajam berbentuk parang hingga terluka parah di bagian kaki, tangan, kepala hidung dan mulut.

"Kebetulan saat itu ada warga yang lewat dan berhasil membubarkan aksi brutal pelajar tersebut. Melihat kondisi korban yang sudah tidak berdaya, warga langsung menghubungi pihak polisi dan membantu membawa korban," papar Ade.

Sesampainya di rumah sakit, nyawa korban sudah tidak tertolong lagi karena luka bacok yang cukup parah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved