Pura-pura Nangis hingga Pingsan Depan Jasad Istri yang Dibunuh, Rumah Tangga Hancur Sejak Poligami

Anis Suningsih (34) ditemukan tewas di Desa Sindangsari, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan, pada Rabu (5/2/2020) malam.

Editor: Ardhi Sanjaya
Net
Ilustrasi penemuan jenazah 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Nasib tragis dialami oleh seorang ibu rumah tangga bernama Anis Suningsih (34) yang ditemukan bersimbah darah di ladang jagung.

Anis Suningsih (34) ditemukan tewas di Desa Sindangsari, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan, pada Rabu (5/2/2020) malam.

Mengetahui kejadian tragis tersebut, suaminya, Handoko warga Desa Way Galih, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan langsung histeris, bahkan pingsan.

(Ilustrasi) pembunuhan
(Ilustrasi) pembunuhan (Facebook via Tribun Cirebon)

Namun siapa sangka, rupanya aksi Handoko tersebut hanyalah akting belaka. Pasalnya ialah otak dibalik tewasnya istri pertamanya.

Semuanya bermula saat Handoko memutuskan untuk menikah lagi, alias poligami dengan seorang gadis asal Aceh.

Semenjak berpoligami, rumah tangga Handoko dan Anis Suningsih selalu diwarnai cekcok karena masalah ekonomi.

Bagaimana tidak, hidup Anis Suningsih dikabarkan serba pas-pasan dengan tanggungan tiga anak.

Sementara kehidupan istri kedua jauh lebih mapan, terlebih lagi istri kedua Handoko belum memiliki anak.

Perkara motif poligami di balik skenario pembunuhan ini dituturkan oleh Direktur Ditkrimum Polda Lampung, Kombes M Barly Ramadani.

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel "Istri Tua Dibunuh dengan Modus Begal, Suami Pura-pura Syok dan Menangis " berikut keterangan Kombes M Barly Ramadani.

“Salah satu latar belakang pembunuhan itu berkaitan dengan kisruh di rumah tangganya seputar praktik poligami yang dilakukan oleh pelaku,” kata Barly, Minggu (9/2/2020).

Lebih lanjut, Barly mengatakan, kisruh di rumah tangga korban dengan pelaku itu juga berlatar belakang masalah ekonomi.

“Selain masalah poligami, juga ada faktor desakan ekonomi. Korban hidup sulit dengan tiga anak sedangkan  istri kedua hidup mapan tanpa anak,” kata Barly.

Adapun pembunuhan itu berawal dari keributan besar di rumah dan tercetusnya ultimatum dari istri pertama Handoko.

Korban mengultimatum pelaku untuk memilih antara dia atau istri muda.

Halaman
123
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved