Cari Dukun Sakti Hingga ke Parangtritis untuk Santet Suaminya, Aulia Kesuma Sampai Beli Kuda
Keinginan itu muncul setelah Aulia Kesuma kesal karena Pupung Sadili enggan menjual rumah di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Penulis: Damanhuri | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Persidangan dengan agenda pembaaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) selesai sekitar pukul 17.30.
Aulia sempat menangis di ruang sidang.
• Pengakuan Aulia Kesuma Bikin Jengkel Keluarga, Kakak Kandung Pupung Ungkap Sifat Korban Sebenarnya

Kepada Majelis Hakim, ia mengaku teringat suami yang telah dibunuhnya, Edi Candra Purnama alias Pupung Sadili.
"Air mata buaya," teriak seorang keluarga Pupung.
"Pembunuh, dasar pembunuh!" teriak anggota keluarga lainnya.
Tak cuma berteriak, seorang anggota keluarga korban juga nekat memukul kepala Geovanni saat terdakwa hendak dibawa ke ruang tunggu tahanan.
"Jangan dipukul," ucap seorang anggota polisi yang mengawal terdakwa.
Kamis (6/2/2020) lalu, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sudah lebih dulu menggelar sidang kasus yang sama dengan terdakwa dua eksekutor sewaan Aulia.
Mereka adalah Kusmawanto alias Agus dan Muhammad Nursahid alias Sugeng.
• Rayuan Maut Aulia Kesuma Pada Pupung Sadili, Suami Luluh Diajak ke Ranjang Usai Minum Jus Obat Tidur
Kuasa Hukum Bantah Soal Dukun Santet
Kuasa hukum Karsini alias Tini, Rody Syaputra Jaya alias Rody, dan Supriyanto alias Alpat menbantah jika kliennya diminta Aulia Kesuma mencarikan dukun santet untuk menghabisi nyawa Edi Candra Purnama alias Pupung Sadili.
Dari keterangan Rody kepada kuasa hukum, Aulia memang meminta dicarikan dukun.
Namun bukan untuk membunuh, melainkan membuat rumah tangga Aulia dan Pupung lebih harmonis.
"Awalnya hanya untuk mendamaikan hubungan rumah tangga antara korban dengan ibu Aulia," kata anggota tim kuasa hukum Tini dkk, Martin Gea, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2020).
"Menurut keterangan Rody, rumah tangga bu Aulia dan korban itu dalam keadaan tidak akur. Jadi hanya meminta bantuan mencarikan dukun untuk mengakurkan rumah tangga mereka, bukan untuk membunuh," jelasnya.