Lucinta Luna Narkoba
VIDEO Lucinta Luna Mengerang Kesakitan saat Tak Pakai Obat, Abash Ucap 6 Kata Ini saat Pacar Depresi
Pasca ditangkap oleh pihak kepolisian, Lucinta Luna akhirnya buka suara soal kasus yang menimpa dirinya.
Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
Lucinta Luna terlihat mengenakan baju tahanan dan celana panjang warna hitam.
Masih sama dengan konferensi pers sebelumnya, ia juga mengenakan topi hijau.
Lucinta Luna pun tak kuasa menagan tangisnya, ia berbicara sambil terus menangis.
"Saya mau minta maaf kepada semua masyarakat Indonesia yang ada di sini," katanya.

Rasa bersalah yang telah diurai Lucinta Luna itu pun pada akhirnya membuat sang pengacara, Milano Lubis mengungkap sebuah hal.
Dalam tayangan video di channel KH Entertainment, Jumat (14/2/2020), Milano Lubis mengurai soal alasan Lucinta Luna menggunakan psikotropika.
Perihal penggunaan obat-obatan terlarang yang disangkakan pada Lucinta Luna, Milano Lubis menyebut kliennya tidak rutin mengonsumsi obat tersebut.
Hanya jika sangat merasa stres, Lucinta Luna akan menggunakan obat tersebut.
"Dia tidak rutin pakai obat itu. Kalau sudah stres banget, sampai dia sudah enggak tahan baru dia pakai obat itu," pungkasnya.
• Lucinta Luna Malam Ini Masih Ditahan di Ruang Khusus Polda Metro Jaya
• Ada Bukti Surat Operasi di Thailand, PN Jaksel Benarkan Lucinta Luna Ganti Status Jenis Kelamin
Lebih lanjut, Milano Lubis pun mengungkap penyebab Lucinta Luna merasa depresi.
Diakui Milano, dirinya pun baru mengetahui bahwa Lucinta Luna memang memiliki tingkat stres yang parah akibat sering di-bully.
"Bullying ini parah. Saya juga enggak tahu ternyata Lucinta Luna stresnya sampai seperti itu. Kita akan mengajukan permohonan rehab," ungkap Milano Lubis dilansir TribunnewsBogor.com.
Guna membuktikan ucapannya, Milano Lubis pun menunjukkan video saat Lucinta Luna merasa depresi.
Video singkat itu menunjukkan bagaimana tingkah Lucinta Luna yang sedang depresi dan tidak diberikan obat penenang jenis psikotropika.
Dalam video terlihat Lucinta Luna sedang mengerang kesakitan.