Pesta Pernikahan Mendadak Bubar Setelah Kedatangan 'Tamu' Tak Diundang, Ini Respon Pengantin Pria
Sebuah acara pesta pernikahan mendadak bubar setelah kedatangan tamu tak diundang ke pelataran lokasi pesta.
Penulis: Damanhuri | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sebuah acara pesta pernikahan mendadak bubar setelah kedatangan 'tamu' tak diundang.
Peristiwa ini terjadi di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus pada hari, Kamis (20/2/2020).
Hari itu merupakan hari bahagian pasangan pengantin Fathkul Faruq dan Hidayah Nur Maulina.
Keduanya tetap menjalani proses akad nikah meski kondisi saat itu kurang memungkinkan.
Proses ijab kabul pasangan pengantin ini berjalan cukup hikmat.
Namun, setelah proses akad nikah selesai, proses resepsi atau pesta pernikahan yang rencananya di gelar sejak pagi itu terpaksa dibubarkan setelah kedatangan tamu yang tak diundang ke lokasi tersebut.
Tamu tak diundang itu merupakan banjir dengan ketinggian air sekitar sepinggang orang dewasa.
Banjir yang terjadi lantaran tanggul sungai disekitar pemukan warga itu jebol hingga airnya mengalir sampai ke rumah warga yang tengah menggelar pesta pernikahan.
Pengantin pria, Fathkul Faruq mengaku tak kaget dengan kondisi banjir yang menggenangi pesta pernikahannya.
Sebab, pekerjaannya memang berkecimpung dalam bidang bencana.
Fathkul merupakan relawan Tim SAR Kudus dan juga anggota Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).
"Saya santai saja, biasanya saya yang menghampiri banjir, sekarang banjir yang menjadi tamu saya," katanya dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribunjateng.com.
• Anjing Pelacak Ungkap Jejak Balita Tanpa Kepala yang Ditemukan di Parit, Pawang : Biasanya Akurat
Sang mempelai wanita yang bekerja sebagai seorang perawat tersebut juga sudah pasrah dengan bubarnya para tamu.
Dia menjelaskan jika air memang sudah terlihat naik sampai ke teras rumahnya sekitar pukul 10.00 WIB.
Lalu 30 menit kemudian, dia memutuskan untuk mengevakuasi tamu dari lokasi karena banjir semakin tinggi.
"Kebetulan tamu juga banyak dari relawan bencana, kebetulan komandan saya juga berada di lokasi.
Tamu dievakuasi setelah akad," kata dia.
Guyuran hujan deras di wilayah Jawa Tengah terjadi sejak Rabu (19/2/2020) sore hingga Kamis (20/2/2020) sore.
Sejumlah desa diwilayah Jawa Tengah pun dikabarkan terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi.
Tanggul Jebol
Banjir yang membubarkan acara pesta pernikahan di Desa Kesambi Kudus, dipicu oleh tanggul sepanjang 25 meter di Sungai Piji, Desa Kesambi, Mejobo, ambrol pada Kamis pagi.
Kepala Desa Kesambi, M Masri menjelaskan, tanggul jebol sepanjang 25 meter itu terjadi sekitar pukul 06.50.
Kejadian tersebut membuat limpasan air masuk ke pemukiman warga sekitarnya di lingkungan RT 1 dan 2, RW 5, Desa Kesambi.
"Air limpasan yang tadinya hanya RW 5 ini juga sampai ke lingkungan RW 6 dan 7, totalnya sudah ada sekitar 150 rumah terendam," jelas dia mengutip sumber yang sama.
• 7 Manfaat Buah Belimbing yang Jarang Diketahui, Ternyata Dapat Bantu Turunkan Berat Badan
Ratusan Warga di Evakuasi
Kepala Pelaksana Harian (Kalahar) Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kota Pekalongan, Saminta mengatakan pihaknya sudah melakukan monitoring sejak Rabu (19/2) malam seiring dengan adanya banjir yang melanda di daerah setempat.
"Kami sudah siapkan titik pengungsian dan deteksi kebutuhan pengungsian, dan berkoordinasi dengan seluruh elemen kebencanaan untuk membagi tugas," katanya.
Adapunjumlah korban yang dievakuasi oleh BPBD Kota Pekalongan, antara lain di Kelurahan Kergon sebanyak 43 orang, masjid Al Karomah Kelurahan Tirto (393 orang), musala/tempat pendidikan Alquran Al Hikmah (172 orang), Musala Al Ihsan (62 orang), aula Kelurahan Tirto (44 orang), aula Kecamatan Barat (79 orang), dan masjid Muhajirin (25 orang).
BPBD juga melaporkan banjir yang melanda Kota Pekalongan ini menyebabkan seorang korban Alwi Yahya (59) warga Kelurahan Poncol meninggal dunia karena terjatuh saat dirinya akan mengambil gayung untuk membersihkan sisa kotoran banjir yang masuk ke dalam ruangan rumah.

Daerah tetangga, Kabupaten Batang, juga tak luput dari banjir. BPBD Kabupaten Batang mencatat terdapat enam titik di wilayah Batang kota yang terendam banjir, di antaranya Watesalit, Kalipucang Kulon, Klidang Lor, Denasri Kulon, Kasepuhan, dan Karangasem utara.
Kepala BPBD Batang, Ulul Azmi mengatakan dari enam titik tersebut ketinggian air berbeda-beda mulai dari 10 sentimeter sampai 40 sentimeter.
"Yang paling parah memang Kalipucang Kulon dengan ketinggian 40 sentimeter, yang lainnya rata-rata 10-20 centimeter," tuturnya kepada Tribun Jateng, Kamis (20/2).
Bahkan, siswa SDN Denasri Kulon 2 Kabupaten Batang, terpaksa diliburkan karena banjir merendam gedung sekolah. Pantauan Tribun Jateng banjir terlihat mencapai ketinggian 30 sentimeter.
• Ratusan Siswa SMP di Sleman Hanyut Saat Susur Sungai, 5 Dilaporkan Meninggal Dunia
Puskesmas Terjunkan tim
Kepala Puskesmas Mejobo, dr Mustiko Wibowo menjelaskan, telah menerjunkan tim untuk membantu warga masyarakat.
Sedikitnya sudah ada sekitar 23 orang yang mengungsi dan mengalami sakit ringan dan sudah ditangani petugas medis.
Selain di Kudus, banjir juga terjadi di Kota Pekalongan.
• Suami Istri Paksa Siswi SMP Suntik Ini dan Berhubungan Intim Bertiga, Pelaku Pria Mengaku Begini

Bahkan, Wakil Wali kota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid, telah menetapkan status tanggap bencana mulai 20 Februari 2020 hingga 27 Februari 2020.
"Kita baru saja selesai rapat koordinasi penanganan banjir bersama OPD, TNI, dan Polri dengan hasil penetapan status tanggap darurat selama sepekan. Oleh karena, mulai hari ini, kami sudah menyiapkan dapur umum," katanya.
Berdasarkan data yang dihimpun, saat ini ada sekitar 1.100 warga yang mengungsi di beberapa titik lokasi pengungsian akibat banjir.
Ia mengatakan adapun wilayah kelurahan yang terdampak banjir parah yaitu Tirto, Pasirkratonkramat, Banyurip, Jenggot, Poncol, Klego, dan Bandengan.
"Pemkot juga membuka posko tanggap darurat yang berada di Stadion Hoegeng Kraton. Oleh karena, bagi masyarakat yang akan menyalurkan bantuan logistik bisa langsung ke posko itu," katanya.
(TribunnewsBogor.com/Tribun Jateng)