Detik-detik Istri Bunuh Suami di Kamar, Awalnya Pijat Korban Lalu Cemburu Dengar Ucapan Korban
Berawal dari minta pijat, seorang pria di Kabupaten Agam, Sumatera Barat tewas dibunuh istri. Peristiwa tersebu terjadi di rumah korban.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Berawal dari minta pijat, seorang pria di Kabupaten Agam, Sumatera Barat tewas dibunuh istri.
Peristiwa tersebu terjadi di rumah korban beberapa waktu lalu.
Kala itu korban berinisial MD (58) sedang berduaan di rumah bersama istri, S (62).
Korban meminta istrinya agar memijat tubuhnya di kamar tidur.
Kemudian sang istri merasa cemburu lantaran korban membanding-bandingkan dirinya dengan istri MD terhadulunya.
S lantas pergi ke dapur mengambil pisau dan menyembunyikannya di balik kain sarung yang dipakainya.
Setelahnya, S ke kamar dan kembali diminta MD memijat tubuhnya.
"Disaat itulah, S menusuk perut korban. Setelah menusuk, tersangka keluar rumah sehingga membuat curiga tetangga," ujar Kapolres Agam AKBP Dwi Nur Setiawan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/2/2020).
• Misteri Wanita Pakai Rok Hitam saat Kodir Tolong Pelajar Hanyut Terkuak, Penampakannya Sempat Viral
• Beredar Kabar Siswi SMK di Depok Dikeluarkan Karena Tak Perawan, Ini Penjelasan Pihak Sekolah
Adik korban, N (45) yang mendapat informasi kakaknya ditusuk istrinya, langsung membuat laporan ke polisi.
"Kemudian polisi menangkap tersangka dan barang bukti sebilah pisau dapur," kata Dwi.
Sementara itu, korban ditemukan sudah dalam keadaan tewas, dengan isi perut yang keluar akibat luka tusuk.
Kapolres Agam AKBP Dwi Nur Setiawan mengatakan, korban diduga kesal usai dimarahi sang suami.
"Saat ini, pelaku kita periksa secara intensif di Mapolres," ujar Dwi.

Atas perbuatannya, S dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
"Sudah kita tetapkan sebagai tersangka. S dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana," kata Kapolres Agam AKBP Dwi Nur Setiawan.
Baru menikah delapan bulan
S merupakan istri keempat MD, sedangkan MD suami ketujuh bagi S.
Keduanya menikah secara siri 8 bulan lalu kemudian tinggal di rumah korban.
• Pria Begal Payudara Bertekuk Lutut Berkat Keberanian Korban, Sempat Kabur Tinggalkan Kesan Peduli
• Batal Nikah, Pemuda Malah Sebar Video Hubungan Intim dengan Mantan, Korban Bongkar Perlakuan Pelaku
Hal itu disampaikan langsung Paur Humas Polres Agam, Aiptu Sapta Beni, Sabtu (22/2/2020).
"Betul, korban merupakan suami yang ke-7 bagi tersangka. Sedangkan S merupakan istri ke-4 bagi korban," kata Paur Humas Polres Agam, Aiptu Sapta Beni yang dihubungi Kompas.com
Ia menjelaskan bahwa sebelum menjadi pasangan suami istrinya, keduanya sudah berstatus janda dan duda.
"Kemudian mereka melakukan pernikahan secara siri pada 8 bulan yang lalu dan tinggal di rumah korban," terangnya.
Kerap cekcok
Sebelum kejadian pembunuhan, antara korban dan tersangka sering bertengkar gara-gara korban membanding-bandingkan tersangka dengan istri terdahulunya.
Hal itu kembali terjadi hingga akhirnya berujung maut.
"Puncaknya pada Jumat kemarin, ketika korban kembali membanding-bandingkan istrinya terdahulu dengan tersangka sehingga tersangka kemudian melakukan pembunuhan dengan sebilah pisau dapur," ucap Sapta.
Kasus suami menjadi korban pembunuhan juga terjadi di Lampung beberapa waktu lalu.
Pria bernama Agus (43) menjadi korban pembunuhan yang didalangi istrinya, Endang (33).
Dalam melancarkan aksinya, Endang bekerja sama dengan seorang pria Dedi (33) yang ternyata selingukuhan sekaligus tetangganya.
Terungkapnya kasus tersebut berawal dari penemuan mayat di sekitar pabrik roti Desa Haduyang, Lampung Selatan pada Selasa (18/2/2020).
Agus ditemukan dalam kondisi penuh luka di bagian kepala.
Penemuan mayat Agus ini sempat viral di media sosial.
Setelah dilakukan penyelidikan, polisi mengamankan dua orang yang tidak lain adalah Endang dan Dedi.
Keduanya diamankan di rumahnya masing-masing beberapa jam setelah penemuan mayat Agus.
• Detik-detik Tembok Dekat Sungai Ciliwung Ambruk, Pak RT : Awalnya Batunya Jatuh Sedikit
• Ciptakan Pariwisata Nasional yang Aman, Menteri Wishnutama Gandeng Badan Informasi Geospasial
Endang sendiri sebelumnya sempat mengaku baru mengetahui suaminya tewas setelah dikabari oleh purinya sulungnya.
"Anak saya telepon ngabarin bapak (meninggal). Anak saya lihat kiriman Facebook. Hape saya ga bisa buka Facebook," ujar Endang, Selasa (18/2/2020).
Namun siapa sangka ternyata Endang sendiri yang mendalangi pembunuhan suaminya itu bekerjasama dengan selingkuhannya.
Skenario pembunuhan
Seperti diwartakan Tribun Lampung, Endang merancang pembunuhan tersebut bersama Dedi.

Awalnya, warga Desa Halangan Ratu, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran, itu mengaku kepada sang suami telah berselingkuh dengan pria berinisial K.
Hal itu dilakukan Endang untuk memancing sang suami keluar rumah pada Selasa (18/2/2020) dini hari.
Cerita Endang soal pria selingkuhan itu membuat Agus terbakar api cemburu.
Tanpa curiga, Agus mau saja ketika diajak Dedi untuk menemui K pada hari berdarah itu.
“Tersangka D ini mengajak Agus untuk menemui K yang diduga menjadi pria idaman lain dari Endang. Korban Agus pun sempat membawa senjata tajam jenis golok,” kata Kapolres Lampung Selatan AKBP Edi Purnomo dalam ekspose di Mapolres Lampung Selatan, Rabu (19/2/2020).
• Pengakuan Siswi SMA Buang Bayinya Hasil Inses, Ajak Adik ke Kamar Tanpa Mengetahui Ini
• Kisah Lengkap Siswi SMA Ajak Adik yang Masih SD Berhubungan Intim Hingga Hamil, Simak Pengakuannya
• Pengakuan TNI Gadungan Ajak Hubungan Badan Mahasiswi Hingga Dosen di Hotel, Pelaku: Janda Itu Enak
• Pengakuan Pria Tanam Ganja di Rumah untuk Konsumsi Pribadi : Giliran Tumbuh Gue Ketangkep
Dedi dan Agus lalu pergi bersama dengan menggunakan sepeda motor milik korban.
Setibanya di dekat pabrik roti Desa Haduyang, Natar, Agus berhenti untuk buang air kecil.
“Pada saat itulah, tersangka Dedi memukul korban dengan menggunakan shockbreaker sepeda motor pada bagian kepalanya,” beber Edi Purnomo.
Saat korban terjatuh, Dedi kembali memukulinya hingga tewas.
Dedi lalu kembali ke rumahnya di Desa Halangan Ratu, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran.