Info Kesehatan

Mitos atau Fakta Orang yang Suka Marah-marah Pertanda Idap Hipertensi atau Darah Tinggi?

Mitos atau Fakta Orang yang Suka Marah-marah Pertanda Idap Hipertensi atau Darah Tinggi?

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
kompas.com/THINKSTOCK
Ilustrasi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Hipertensi atau darah tinggi merupakan salah satu penyakit umum yang terkenal di semua kalangan masyarakat.

Penyakit yang satu ini berhubungan dengan tekanan pembuluh darah yang tinggi sehingga bisa menyebabkan gangguan fungsi organ tubuh lainnya.

Karena itu hipertensi yang tidak dapat dikendalikan dan tidak ditangani dengan tepat akan menyebabkan kerusakan pada organ tubuh lain.

Seperti pada otak, jantung, mata, ginjal, hingga pembuluh darah perifer.

Berbagai orang yang mengalami kerusakan organ tubuh seperti itu tentunya akan menurunkan kualitas hidupnya.

Hipertensi Jadi Penyebab Kematian Lina Mantan Istri Sule, 4 Kebiasaan Ini Berisiko Kena Darah Tinggi

10 Minuman Ini Cocok Diminum saat Musim Hujan, Bisa Menghangatkan Tubuh

Melalui data yang dijabarkan oleh seorang Dokter yang mengutip Riskesdas tahun 2018 mencatat sebanyak 63 juta orangatau sekitar 34,1 % penduduk di Indonesia menderita hipertensi.

"Hipertensi itu masalah global ya yang meningkatkan angka kesakitan dan kematian serta beban biaya kesehatan. Hipertensi juga merupakan pembunuh yang hampir tak ada suaranya, alias silent killer ya.

Tiba-tiba saja menyerang otak, jantung, ginjal, pembuluh darah besar hingga kecil." ujar dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH, FINASIM, Ketua Umum InaSH atau Perhimpunan Dokter Hipertensi (PERHI) saat ditemui Nakita.id di acara Cegah Kerusakan Organ Akibat Hipertensi dari 14th Scientific Meeting Indonesian Society of Hypertension (InaSH) 2020 pada Kamis (20/2/2020).

Karena itu menjadi penting untuk semua orang mulai mendeteksi dini apakah mereka merupakan penderita hipertensi atau masuk dalam kelompok yang berisiko terkena hipertensi.

"Hipertensi itu bukan hanya soal bagaimana cara mencapai sasaran tekanan darah yang optimal saja, tapi lebih dari itu, bagaimana kita bisa sedini mungkin mendeteksi penyakit ini. Sehingga kita bisa meminimalisir adanya komplikasi dari hipertensi sendiri." ujar dr. Ekawati Dani Yulianti, Sp.S, selaku Ketua Panitia 14th Scientific Meeting of Hypertension InaSH 2020.

Pengecekan sedini mungkin ini memang bertujuan agar bisa mencegah hipertensi merusak organ tubuh lainnya.

Raffi Ahmad Hampir Injak Bayi Kembar Syahnaz, Nanaz Ucap Istighfar Marahi Suami Gigi: Parah Banget

Pandangi Makam Ashraf Sinclair Sebelum ke Malaysia, Adik Ipar BCL Berjanji: Senyum yang Buatku Yakin

dr. Ekawati juga menyampaikan bahwa pertemuan sains yang akan dimulai besok ini bertujuan untuk menghimbau masyarakat agar memeriksakan tekanan darah ke fasilitas kesehatan sedini mungkin.

Agar nantinya tekanan darah yang memang tinggi bisa cepat dikendalikan agar pasien bisa mencegah komplikasi yang berakhir dengan kematian.

Selain itu acara ini juga akan menghimbau kita untuk mulai belajar cara hidup sehat.

Sebab tak ada tanda-tanda pada fisik manusia yang bisa memperlihatkan apakah kita penderita hipertensi.

Hal tersebut juga disampaikan oleh dr. Ekawati yang mengatakan bahwa orang yang suka marah-marah adalah penderita hipertensi.

Hal itu bisa dianggap sebagai mitos hipertensi bukan hanya sekedar tekanan darah saja yang tinggi.

"Kalau orang lagi marah-marah, itu sudah otomatis tubuhkan akan mengalami peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba," tuturnya.

Bicara Polemik Banjir Jakarta, Teddy Gusnaidi: Anies Berhasil Jika Tidur, Anies Kerja Jakarta Hancur

"Seperti orang yang maaf ya memang hobinya marah-marah, pada dasarnya mereka sudah punya tekanan darah yang tinggi," lanjut dr. Ekawati.

Jadi sangat tidak masuk akal jika orang yang suka marah-marah langsung dikategorikan sebagai orang yang hipertensi.

dr. Ekawati juga membandingkan dengan orang-orang yang bisa mengatur emosi, grafik tensinya mungkin akan datar saja.

"Jadi ya ketika mereka sudah terbiasa seperti itu, naik-turun, naik-turun tensinya maka pembuluh darah mereka lama kelamaan akan menyesuaikan."

"Akan tetapi perlu hati-hati, jika kejadian itu terus berulang maka bisa terjadi hipertensi di mana akhirnya pembuluh darah 'pecah' dan langsung terkena serangan hipertensi itu sendiri."

(Kiri ke kanan) dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH - (Ketua Umum InaSH), Host, dr. Amanda Tiksnadi, Sp.S (K) - (Pengurus InaSH), dr. Ekawati Dani Yulianti, Sp.S - (Ketua Panitia 14th Scientific Meeting of InaSH 2020), dan dr. BRM. Aryo Soeryo, Sp.JP (K), FIHA.
Nakita.id/Rachel Anastasia Agustina
(Kiri ke kanan) dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH - (Ketua Umum InaSH), Host, dr. Amanda Tiksnadi, Sp.S (K) - (Pengurus InaSH), dr. Ekawati Dani Yulianti, Sp.S - (Ketua Panitia 14th Scientific Meeting of InaSH 2020), dan dr. BRM. Aryo Soeryo, Sp.JP (K), FIHA.

"Itu hanya secara teori ya, namun kita enggak bisa langsung nge-judge juga bahwa orang yang marah-marah merupakan penderita hipertensi,

yang sedang tidak marah belum tentu aman-aman saja atau tidak menderita hipertensi." ujar dr. Ekawati.

Syahnaz & Bayi Kembarnya Diusir dari Kamar Mewah Nagita Rp250 Juta, Raffi Ahmad Malah Bilang Begini

Doa Sule di Ulang Tahun Rizky Febian, Iki Kenang Mendiang Lina : Aa Rindu Mama

Jadi tahap yang paling benar adalah memeriksakan diri ke tenaga medis yang bisa mendeteksi adanya risiko hipertensi.

Selain itu Moms juga tak perlu khawatir jika sedang berolahraga tubuh terasa panas dan jantung berdegup kencang.

Sebab itu hanyalah pertanda bahwa adanya peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba.

dr. Ekawati memberikan contoh satu aktivitas fisik yang kecil.

"Jangankan olahraga, kita jongkok-berdiri, jongkok-berdiri itu saja sudah terjadi peningkatan tekanan darah yang tiba-tiba.

Tapi itu hanya terjadi karena perubahan posisi secara fisiologis, jadi kita tidak akan sebut dia sebagai penderita hipertensi." pungkas dr. Ekawati. 

Pada acara ini juga InaSH memperkenalkan pertemuan ilmiah mereka yang akan dimulai Jumat (21/2/2020) esok hari.

Di mana pertemuan ilmiah ini bertujuan unutk memberikan edukasi kepada masyarakat soal pentingnya mengetahui Hipertensi.

Mereka akan mengeluakan buku yaitu Pedoman Pengukuran Tekanan Darah di Rumah untuk masyarakat luas.

Sehingga deteksi sedini mungkin ini akan meminimalisir penyakit dan juga angka kematian karena hipertensi.

Artikel ini tayang di Nakita -- Mitos atau Fakta, Orang yang Suka Marah-marah Merupakan Penderita Hipertensi? Ini Penjelasan Dokter!

Sumber: Nakita
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved