Istri Sopir Truk yang Tewas Dikeroyok Depan Polisi Ungkap Bukti Lain, Suami Foto Penabrak Babi

Menurut kakak dari Yus Yunus, Hasriani, adiknya sempat membuktikan bahwa dirinya bukan pelaku penabrak babi dan pengendara.

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Tribunnews.com
Sopir truk tewas diamuk massa di depan polisi yang membawa senjata (Tribunnews) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Keluarga Yus Yunus, sopir truk yang tewas diamuk massa di hadapan polisi meminta Kapolri dan Kapolda untuk tanggung jawab.

Menurut istri Yus Yunus, Lala, suaminya sempat membuktikan bahwa dirinya bukan pelaku penabrak babi dan pengendara.

Yus Yunus saat itu tengah melintas di Jalan Trans Nabire, Dogiyai.

Ia mengetahui ada seorang warga setempat, Damianus, tewas setelah menabrak babi.

Yunus kemudian berhenti dan melaporkannya ke polsek terdekat.

Mendapat laporan itu, polisi bersama Yunus mendatang lokasi kejadian.

UPDATE Tinggi Muka Air Bendung Katulampa Bogor Sabtu 29 Februari 2020

Tak Banyak Pemain Bintang di PS Tira Persikabo, Arthur Barrios Bonai Belum Yakin Arungi Liga 1 2020

Namun setibanya di lokasi, warga justru menganggap Yunus yang menabrak Damianus dan babi hingga tewas.

Warga yang emosi kemudian mengejar Yunus dan mengeroyoknya hingga tewas di hadapan polisi.

Istri Yunus, Lala mengatakan padahal saat itu Yunus sempat memfoto kejadian ketika Damianus menabrak babi hingga tewas.

“Dia juga sempat fotokan itu peristiwa waktu pergi melapor, untuk membuktikan bahwa dirinya bukan pelaku,” jelas Lala dikutip dari Kompas.com.

Sopir truk tewas diamuk massa di depan polisi yang membawa senjata (Tribunnews)
Sopir truk tewas diamuk massa di depan polisi yang membawa senjata (Tribunnews) (Tribunnews.com)

Lala meyakini Yunus tak bersalah dan bisa diselamatkan oleh polisi.

Lala menilai keterangan kepolisian yang mereka baca di media lokal Papua, berbeda dari keterangan saksi yang ada di lokasi.

Lala dan keluarga percaya Yunus tak pernah menabrak babi.

Marcel Chadrawinata Akan Buka Toko Es Krim di Bali

Penghuni Keluhkan Pengelola Apartemen Bogor Valley, BPKN Lakukan Investigasi

Hindari Jalur SSA Bogor, Macet dari Sempur hingga Jalan Pajajaran

Hasriani, kakak Yunus, bahkan meminta agar Kapolri dan Kapolda untuk bertanggung jawab.

Ia mendesak Kapolri dan Kapolda Papua agar mengusut anggotanya yang terlibat di lokasi.

“Saya minta Kapolri dan Kapolda Papua sebagai penanggung jawab keamanan, agar bertanggung jawab mengusut tuntas kasus ini atas nama keadilan untuk semua warga,” ujar Hasriani, Jumat (28/2/2020).

Melansir Kompas.com, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengaku telah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan.

Dari informasi yang diterima, kasus tersebut terjadi karena masyarakat salah paham hingga akhirnya tersulut emosi.

Karena mereka menduga, Yunus yang menabrak warga asli setempat hingga tewas.

Video Rafathar Bocorkan Kabar Nagita Slavina Hamil, Raffi Beri Pesan Ini Saat Gigi Keguguran

Padahal, fakta tidak seperti itu. Sehingga sebenarnya korban salah sasaran.

“Saya secara pribadi prihatin terhadap kasus penganiayaan yang menewaskan sopir itu. Yang jelas saya dapat informasi korban dicurigai merupakan pelaku tabrak lari terhadap korban yang meninggal. Namun, ternyata bukan dia sebenarnya, artinya salah sasaran. Dan kami akan tindak para pelaku,” ujar Kapolda.

Saat disinggung terkait pembiaran anggotanya dalam peristiwa penganiayaan yang menewaskan Yunus tersebut, ia mengaku polisi tidak bisa berbuat banyak.

Karena jika anggota polisi bertindak tegas, dikhawatirkan akan jatuh banyak korban.

“Kalau saya bayangkan anggota melakukan tindakan tegas terhadap masyarakat itu, maka akan ada korban juga karena sebenarnya itu situasional," jelasnya.

Info BMKG - Cuaca di 33 Kota Besar Minggu 1 Maret 2020, Waspada Bakal Terjadi Hujan Petir

Video Sholawat Nariyah Uje, Bacaan Lengkap Shalawat Nariyah serta Keutamaannya

Ini Deretan Penyakit yang Perlu Diwaspadai saat Musim Hujan, DBD sampai Kencing Tikus

Bupati Minta Maaf

Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa meminta maaf atas tewasnya Yus Yunus, sopir truk asal Polewali Mandar (Polman) yang tewas diamuk massa di Jalan Raya Trans Papua, di Kampung Ekimani, Distrik Kamu Utara, Kabupaten Dogiyai, Minggu (23/2/2020).

Yakobus mengatakan, tewasnya Yunus tidak ada hubungannya dengan suku, agama, ataupun ras.

Tewasnya Yunus murni karena tindak kriminalitas.

Permintaa maaf disampaikan Yakobus ke keluarga korban.

"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dogiyai atas nama para pelaku pengeroyokan dan pembunuhan serta seluruh masyarakat menyampaikan turut berduka cita dan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak keluarga almarhum Yus Yunus," katanya, dikutip dari Antara, Jumat (28/2/2020).

Tak hanya kepada keluarga, Yakobus juga menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh warga Polman dan Sulawesi yang ada di Dogiyai.

Ia meminta agar semua pihak menahan diri dan menyerahkan kasus tersebut kepada kepolisian.

"Dan kepada seluruh warga Polewali Mandar dan warga Sulawesi yang berada Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Nabire, Sulawesi dan dimanapun berada," kata Yakobus.

"Kami berharap semoga permohonan maaf kami dari lubuk hati yang terdalam ini dapat diterima," ujar dia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved