Breaking News

Teror Virus Corona

WN Jepang yang Positif Virus Corona Lolos Pemeriksaan di Bandara Indonesia, Ini Kata Menkes

WN Jepang baru terdeteksi virus corona saat tiba di Malaysia, dan lolos pemeriksaan di Indonesia, Menkes sebut karena minum obat flu.

ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Sejumlah petugas mengenakan pakaian pelindung lengkap saat bersiap menyambut kedatangan kru kapal pesiar Diamond Princess yang dinyatakan negatif virus corona di Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Minggu (1/3/2020). Pemerintah mengevakuasi 69 kru kapal pesiar Diamond Princess dari Yokohama, Jepang dan selanjutnya akan menjalani proses observasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Warga Negara Jepang yang menularkan virus corona ke dua Warga Negara Indonesia (WNI) baru diketahui terinveksi saat tiba di Malaysia.

Artinya, WN Jepang tersebut lolos dalam pemeriksaan di bandara Indonesia.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pun menjelaskan alasannya.

Diberitakan sebelumnya, dua WNI di Depok, Jawa Barat, positif terjangkit virus corona (Covid-19).

Terawan Agus Putranto pun memaparkan kronologis dua WNI itu terjangkit virus corona.

Keduanya tertular virus corona saat berdansa dengan WN Jepang yang merupakan teman dekatnya.

"Jadi kenanya karena dia guru dansa, dia dansa dengan itu teman dekatnya itu," kata Terawan usai mengunjungi keduanya di RSPI Sulianti Saroso, Senin (2/3/2020), dikutip dari Kompas TV.

Dua hari setelah kontak langsung dengan WN Jepang tersebut, keduanya merasa tidak enak badan.

"Itu tanggal 14 februari (dansa), tanggal 16 dia merasa batuk-batuk tidak enak, rawat jalan ke RS, kemudian pulang masih nggak nyaman," lanjut Terawan.

Sekitar 10 hari setelahnya, kondisi mereka pun tampak tidak semakin membaik.

Dinkes Jabar Lacak Orang yang Kontak dengan 2 Pasien Virus Corona

Heboh Isu Pasien Virus Corona Dirawat di RSUD Ciawi Bogor, Warga Diminta Jangan Panik

"Kalau nggak salah tanggal 26 dia minta untuk dirawat aja karena batuknya tidak hilang-hilang, dan sesek, agak demam dikit, kemudian dirawat tanggal 28," jelasnya.

Namun, saat menjalani perawatan, ia dihubungi oleh teman dekatnya yang merupakan WN Jepang itu, kalau ia terdeteksi positif virus corona.

"Ditelepon sama teman dansanya itu, teman dekatnya, bahwa dia di Malaysia dirawat, orang Jepangnya tadi, dengan corona positif, kemudian dia memberi tahukan kepada yang dirawat," ucap Terawan.

Namun, ia mengklaim kalau kedua WNI selama dirawat pun sudah dalam pengawasan dan menjadi pasien dalam pemantauan.
"Sehingga teman-teman dokter yang ada di rs itu sudah menyiapkan diri dengan segala peralatannya itu dianggap sebagai pasien dalam pemantauan," tambahnya.

Ia pun meralat ucapan sebelumnya soal informasi WN Jepang yang positif corona.

"Karena ditelepon oleh temannya, jadi saya meralat, tadi saya kira dari Kemenkes Malaysia (yang memberi tahu), tapi ternyata dari temannya itu sendiri (WN Jepang)," kata dia.

Kemudian menurut Terawan, WNI itu pun menyampaikan informasi kepada tim dokter dan perawatnya pada tanggal 29.

"Akhirnya dilakukan pemeriksaan ke RSPI Sulianti Saroso. Nyampe di sini tanggal 1, langsung cek, haslinya tadi pagi waktu di pdp treking sudah dilakukan, sehingga di cewek ini bersama ibunya usia 62 tahun kita cek di sini, kalau kondisinya baik," tuturnya.

Kemudian wartawan pun tampak meminta penegasan siapa sebenarnya yang menularkan virus corona tersebut.

Kronologi 2 Warga Depok Terinfeksi Virus Corona, Rumah Korban Ikut Diisolasi

Selain Pakai Masker, Cuci Tangan Bisa Cegah Penularan Virus Corona, Kenapa?

"Teman dekatnya itu ada di Malaysia, orang Jepang. Jadi yang nularin itu orang Jepang," tegas Terawan.

Kemudian ia juga menjawab bagaimana WN Jepang itu bisa lolos dari pemeriksaan dari bandara di Indonesia.

"Saat itu dia saat pengecekan atau minum obat, saya belum tanya detil, tapi kemudian kalau minum obat, obat flu, obat batuk, nggak akan terdeteksi dia, karena keluhan itu hilang semua. Menurut saya dia pasti minum obat, karena ketahuan setelah mendarat di Malaysia," jelasnya.

Tak Ada Pembatasan di Depok

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan, pemerintah tak akan mengisolasi atau membatasi kegiatan di Depok, Jawa Barat setelah dua warga setempat dinyatakan positif terinfeksi virus corona Covid-19.

Menurut Terawan, warga dapat beraktivitas seperti biasa.

"Enggak ada pemberhentian kegiatan yang melibatkan banyak orang, enggak ada. Kita rasional saja, masa mau ditutup. Masa seluruh Indonesia harus ditutup. Ya enggaklah," ujar Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Terawan menyebut, pembatasan kegiatan dan isolasi hanya dilakukan di rumah dua warga yang terinfeksi virus corona.

Ia memastikan, Dinas Kesehatan Kota Depok terus memantau kondisi rumah dua warga tersebut.

"Sesuai prosedur, dinkes memantau dan isolasi rumah," ucap dia.

Terawan mengimbau warga tak perlu khawatir atau takut berlebihan menghadapi kasus dua pasien yang telah dinyatakan positif virus corona.

Ia hanya mengingatkan agar warga hati-hati dan tetap menjaga kesehatan.

"Kita hati-hati tapi tidak boleh paranoid," kata dia.

Warga yang positif Corona adalah ibu (64 tahun) dan putrinya (31 tahun).

Menurut Terawan, keduanya saat ini sudah dirawat di Rumah Sakit Pusat Inveksi Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Terawan menyebut, keduanya tertular dari warga negara Jepang yang berkunjung ke rumah mereka di Depok.

Warga Jepang itu baru terdeteksi positif Corona saat sudah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.

Setelah itu, Kemenkes melakukan penelusuran.

Dipastikan ibu dan anak yang melakukan kontak dengan warga Jepang itu juga positif Corona.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved