Siswi SMP Bunuh Bocah 6 Tahun
Gadis Kecilnya Tewas Dibunuh Siswi SMP di Bak Mandi, Ibu Korban Bilang Anaknya Masih di Rumah
NF seorang siswi SMP berusia 15 tahun menghabisi nyawa seorang bocah berusia 5,5 tahun berinisial APA.
"Anak ketiga, tapi perempuan satu-satunya," ujar Ratnawati.
• Kronologi Siswi SMP Bunuh Bocah 6 Tahun, Terinspirasi Film Hingga Misteri di Buku Catatan Pelaku
• Pelajar SMP yang Bunuh Bocah 6 Tahun Sudah Terencana, Pelaku Gambarkan Rencananya Dalam Buku Catatan
Saat ini, pelaku yang membunuh putrinya sudah menyerahkan diri ke polisi.
Ibunda korban mengaku tak menaruh harapan apapun terkait kasus yang menimpa putrinya.
"Saya tidak punya harapan apa-apa. Tidak punya sama sekali. Karena di hati saya tidak ada apa-apa," ucap Ratnawati.
"Dan keluarganya, saya tidak punya harapan apa-apa," pungkasnya.
Bakal Libatkan Psikiater
Aparat kepolisian bakal melibatkan psikiater dalam menangani kasus pembunuhan sadis yang dilakukan oleh seorang siswi SMP.
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo mengatakan, pihaknya bakal melakukan tes kejiwaan terhadap remaja wanita di Sawah Besar yang nekat menghabisi nyawa bocah berusia 6 tahun.
Pasalnya, cara yang digunakan pelaku bernisial NF (15) terbilang sadis. Bahkan, pelaku tak menyesali perbuatannya dan mengaku puas membunuh korban.
"Selain melakukan olah TKP terhadap tempat hilangnya nyawa korban, kami ingin mendalami sejauh mana hubungan atau aspek kejiwaan yang nanti dibutuhkan dalam pemeriksaan kejiwaan," ucapnya, Jumat (6/3/2020).
• Rencana Siswi SMP Bunuh Bocah 6 Tahun, Terinspirasi Cerita Misteri dan Film di Buku Catatan Pelaku

Untuk itu, ia menyebut, pihaknya mengamankan papan tulis dan sejumlah buku catatan berisi curahan hati sang pelaku.
Barang bukti yang diambil dari TKP ini kemudian akan diserahkan pihak kepolisian kepada ahli kejiwaan atau psikiater.
"Ini akan menjadi bahan-bahan yang akan kami kumpulkan dari TKP untuk bisa kami beri dan dikaji oleh ahli kejiwaan," ujarnya.
Terkait pembunuhan sadis ini, pihak kepolisian sendiri telah meminta keterangan dari keluarga korban dan tersangka.
"Kami sudah memeriksa sebanyak empat orang saksi yang terkait, yaitu keluarga dari tersangka, termasuk juga keluarga korban," kata Susatyo.