Teror Virus Corona

Pasien Dalam Pengawasan Virus Corona di Jateng Meninggal Dunia, Ini Penjelasan Dinkes

dinkes Jateng mengumumkan pasien Dengan Pengawasan (PDP) virus corona yang dirawat di RSUD dr Moewardi meninggal dunia.

Editor: Damanhuri
TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi
ILUSTRASI -- Tim medis mengevakuasi seorang penumpang kapal laut yang diduga terinfeksi virus novel CoronaVirus (nCoV) di Pelabuhan Bandar Deli Belawan, Medan, Sumatera Utara, Senin (3/2/2020). Simulasi yang digelar Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Medan bekerjasama dengan Pelindo I tersebut bertujuan untuk kesiapsiagaan dalam menangani pasien suspect virus Corona di Pelabuhan. (TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Dinkes Jateng mengumumkan pasien Dengan Pengawasan (PDP) virus corona yang dirawat di RSUD dr Moewardi meninggal dunia.

Hal itu disampaikan Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo dalam konferensi pers, Kamis (12/3/2020).

Dalam konferensi pers tersebut, hadir pula Direktur RSUD dr Moewardi Solo, Cahyono Hadi dan Kepala Bidang Pelayanan Medis Harsini.

"Kemarin, Rabu (11/3/2020) ada 1 Pasien Dengan Pengawasan (PDP) meninggal dunia yang dirawat di RSUD dr Moewardi Solo," ungkap Yulianto Prabowo, di ruang Canopy lantai 2 kantor Dinkes Jateng, Jalan Cpt Pierre Tendean 24, Kamis (12/3/2020) malam.

Dia menyampaikan, sampai sejauh ini penyebab kematiannya adalah disebabkan gagal nafas karena pneumonia.

"Sehingga selama ini di Jawa Tengah ada 2 kematian PDP covid-19 yakni di RSUP dr Kariadi dan kemarin di RSUD dr Moewardi," tuturnya.

Yulianto menjelaskan, penyebab sedang dalam pelacakan.

"Yang jelas meninggalnya karena gagal nafas disebabkan oleh pneumonia," tegasnya.

Kepala Dinas Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo (tengah) didampingi Direktur RSUD dr Moewardi Solo, Cahyono Hadi (kanan) dan Kepala Bidang Pelayanan Medis, Harsini, Kamis (12/3/2020) malam.
Kepala Dinas Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo (tengah) didampingi Direktur RSUD dr Moewardi Solo, Cahyono Hadi (kanan) dan Kepala Bidang Pelayanan Medis, Harsini, Kamis (12/3/2020) malam. (Tribun Jateng/ Muhammad Sholekan)

Tak Ada Kontak dengan WNA

Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD dr Moewardi Solo, Harsini menyampaikan untuk 2 pasien tidak mempunyai riwayat kunjungan ke luar negeri.

"Informasi dari keluarga pasien yang meninggal tidak ada kontak dengan WNA."

"Namun, dia habis pulang dari sebuah seminar di Bogor."

"Kebetulan keduanya adalah peserta seminar di Bogor itu," terangnya.

Keduanya mengikuti seminar di Bogor pada 25-28 Februari 2020.

"Tanggal 29 mulai pilek dan batuk lalu ke dokter, ke rumah sakit masuk ke dalam observasi."

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved