Teror Virus Corona
Kronologi Pasien Positif Covid-19 Kabur dari Ruang Isolasi RSUP Persahabatan, Padahal Sudah Dibujuk
Pasien yang diketahui seorang wanita tersebut pergi meninggalkan rumah sakit saat menjalani isolasi di RSUP Persahabatan.
Penulis: Damanhuri | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang pasien Positif virus corona kabur dri RSUP Persahabatan, Jakarta.
Pasien yang diketahui seorang wanita tersebut pergi meninggalkan rumah sakit saat menjalani isolasi di RSUP Persahabatan.
Berdasarkan update terbaru dari pemerintah, jumlah pasien positif corona di Indonesia sudah mencapai angka 69 orang.
"Data yang saya berikan ini data tresing dari dua hari lalu, yang sebelumnya merilis 34 pasien dari berbagai daerah sehingga data tersebut (69 pasein,red) hingga tadi siang," kata Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat 13/3/2020) mengutip Kompas.com.
Sementara itu, Juru Bicara Tim Dokter Pasien Covid-19 RSUP Persahabatan Erlina Burhan sebelumnya mengatakan, ada satu pasien positif covid-19 yang kabur dari ruang rawat isolasi.

Ia mengatakan, peristiwa kaburnya pasien yang sudah dinyatakan positif Covid-19 atu virus corona itu terjadi sekitar satu pekan yang lalu.
Pasien tersebut dinyatakan positif Covid-19 oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
"(Pasien) tidak diizinkan (keluar ruang isolasi). Jadi kan ada pintu masuk, diam-diam dia keluar. Sudah ditunggu oleh keluarga. Kita tahu, setelah dia keluar," kata Erlina.
Menurutnya, pasien itu berjenis kelamin perempuan dan merupakan warga DKI Jakarta.
• BREAKING NEWS - Kasus Virus Corona di Indonesia Tembus Angka 69 Orang, 2 Orang Diantara Balita
• Pasien Positif Corona Meninggal 2 Orang, Ini Kata Achmad Yurianto
Sempat Dibujuk Gajinya Dibayar Pemprov
Pemprov DKI Jakarta sempat membujuk satu pasien positif covid-19 yang kabur di RSUP Persahabatan agar mau diisolasi.
Pemprov DKI membujuk pasien tersebut dengan menjanjikan membayar gaji yang biasa diterimanya selama masa isolasi.
"Dicari tidak bisa, gajinya Rp 2,5 juta sudah akan dibayar oleh Pemda. Kalau perlu dibayar kami, tetapi perlu diisolasi, dia tidak mau," ujar Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman DKI Jakarta Suharti dalam rapat pembahasan kesiapan penanganan covid-19 pada 10 Maret 2020.
Video rapat tersebut diunggah melalui akun resmi YouTube Pemprov DKI Jakarta pada Kamis (12/3/2020).

Pasien Takut Tertular
Menurut Suharti, pasien yang kabur dari RSUP Persahabatan itu karena takut tertular pasien lain yang juga positif Covid-19.
Sebab, satu ruang isolasi di RSUP Persahabatan diisi lebih dari satu pasien.
Pasien tersebut juga meminta bukti yang menyatakan dirinya memang positif terjangkit Covid-19.
Alasannya, pasien yang merupakan pelayan di salah satu tempat penyebaran virus corona itu tidak mengalami gejala terjangkit penyakit tersebut.
"(Dia) minta bukti bahwa dia positif (covid-19), baru dia akan mau diisolasi," kata Suharti.
Pasien Sudah Dievakuasi
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto menyatakan, pasien yang sempat dikabarkan kabur saat ini sudah kembali menjalani perawatan.
"Sudah dievakuasi kembali. Sudah kembali (dirawat)," ujar Yuri saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (13/3/2020).
• Motif Kakek Bunuh Menantunya Terungkap, Ini Alasan Mayat Korban Dibiarkan 4 Hari Di rumahnya

Achmad Yurianto mengaku heran mengapa informasi soal satu pasien ini diungkap pihak rumah sakit kepada publik.
Menurutnya, kejadian yang sebenarnya adalah pasien tersebut tidak kabur.
"Makanya kenapa kok dimunculkan lagi, apakah biar heboh? Dia tidak kabur. Dia ini single parent, ya (saat itu) mengurus anaknya dulu, lah," tuturnya.
2 Pasien Covid-19 Balita
Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menyampaikan informasi terkini terkait wabah virus corona di Indonesia.
Yurianto menyebut, sebanyak 35 pasien positif virus corona bertambah dari sebelumnya 34 pasien.
Sehingga total pasien positif virus corona di Indonesia sebanyak 69 orang pasien.
• Kakek 85 Tahun 4 Hari Tinggal Serumah Bersama Mayat Menantu, Kasus Terugkap saat Tercium Bau Busuk
Dari informasi yang dibacakan, ada dua kasus yang masih berusia 2 tahun dan 3 tahun.
"Data yang saya berikan ini data tresing dari dua hari lalu, yang sebelumnya merilis 34 pasien dari berbagai daerah sehingga data tersebut (69 pasein,red) hingga tadi siang," kata Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat 13/3/2020).
Ia menambahkan, sebanyak 35 pasien baru ini merupakan hasil tresing dari pasiem positif sebelumnya.
"Ini mengambarkan kita harus melaksanakan tresing," jelasnya.
(TribunnewsBogor.com/Kompas.com)