Mahfud MD Sebut Banyak Kapal Mangkrak karena Kebijakan Susi, Fahri Hamzah: Tak Elok Menyerang
Menurut Fahri Hamzah, pernyataan Mahfud MD itu tidak elok karena menyerang menteri sebelumnya yang juga dipilih Jokowi.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
"Mungkin ada beberapa hal kecil perlu di-review dan sekarang itu sudah mulai dilakukan," ujar dia.
Sebelumnya, 29 kapal nelayan Pantura secara resmi akan meramaikan perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia yang berada di Natuna Utara, Kepulauan Riau.
"Hari Selasa tanggal 10 Maret 2020 akan ada kapal- kapal nelayan besar dari Pantura sebanyak 29 kapal, 30 sebenarnya, satu sedang perbaikan, kapal besar yang bisa melaut mencari ikan ke tengah ke ZEE," ujar Mahfud MD.
Mahfud MD mengatakan, pengiriman nelayan Pantura di Natuna sudah berdasarkan intruksi presiden (Inpres).
• Diajak Raffi Ahmad Bisnis Bareng, Siwon Choi Kaget Sambil Tutup Muka, Suami Nagita : Aku Investor !
• Betrand Peto Terkejut Diberikan Hadiah Ulang Tahun dari Ruben Onsu : Ini Kado yang Paling Besar
Bahwa, kata dia, pemerintah akan menjaga hak berdaulat di Laut Natuna Utara atau ZEE Indonesia berdasarkan Konvensi United Nations Convention on The Law of The Sea (UNCLOS) 1982.
Mahfud MD mengatakan, pengiriman nelayan Pantura di Natuna juga sebagai bentuk kehadiran negara dalam rangka meramaikan wilayahnya.
"Isi Natuna itu dengan kegiatan-kegiatan ekonomi, kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan agar Natuna itu hidup dan negara hadir di situ," katanya.
Menanggapi pernyataan Mahfud MD itu, Susi Pudjiastuti pun memberikan emoji kaget di Twitter.
Ia memposting artikel berita di Kompas.com itu dan memberinya emoji kaget yang banyak.
Tak hanya itu, ia juga mempertanyakan kapal mana yang dimaksud oleh Mahfud MD.
“Kapal yg mana ??
2 kapal Tiongkok yg kita musnahkan dg dikandaskan ???
Atau kapal2 vietnam yg sudah disita tapi belum dimusnahkan ??..
ada fotonya???,” tulis Susi Pudjiastuti.
Kemudian Fahri Hamzah pun ikut mengomentari pernyataan Mahfud MD tersebut.
• Bunuh Suaminya, Aulia Kesuma Janjikan Rp 200 juta untuk Pembunuh Bayaran
• Bertemu SBY, PKS Buka Opsi Berkoalisi dengan Partai Demokrat