Terungkap dari Hasil Otopsi, Anjani Bee Meninggal Lebih dari 12 Jam Sebelum Ditemukan

Wanita bernama Intan alias Anjani Bee (18) itu ditemukan tewas di selokan dekat hotel di Lambang, Bandung.

IST/facebook/TribunJabar.id/Daniel Andreand Damanik
Polisi mengungkapkan fakta baru terkait kasus penemuan mayat wanita bertato burung hantu di Lembang, Kabupaten Bandung Barat. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Hasil autopsi mayat wanita bertato burung hantu di Bandung memberikan fakta baru.

Wanita bernama Intan alias Anjani Bee (18) itu ditemukan tewas di selokan dekat hotel di Lambang, Bandung.

Kapolres Cimahi AKBP M Yoris Maulana Yusuf menyebut bahwa Anjani Bee sudah meninggal lebih dari 12 jam sebelum ditemukan.

Hal tersebut berdasarkan autopsi yang dilakukan pihak rumah sakit.

"Jenazah meninggal lebih dari 12 jam," kata AKBP M Yoris Maulana Yusuf saat ditemui di Mapolres Cimahi, Jumat (13/3/2020).

AKBP M Yoris Maulana Yusuf mengatakan, tempat penemuan jasad korban bukan sebagai tempat eksekusi.

Sebab, saat dilakukan olah tempat kejadian perkara, polisi tidak menemukan ada bercak darah di lokasi.

Adapun, jenazah Anjani Bee ditemukan di selokan di Jalan Raya Lembang, Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

"Di Lembang jelas buangan, karena berapa kali kita lakukan olah TKP di sana, kita tidak temukan ada darah dan bekas penganiayaan," kata Yoris.

Seperti diketahui, Anjani Bee ditemukan tewas pada Kamis (5/3/2020).

Pasien Positif Virus Corona di RSUP Persahabatan Kabur karena Tak Alami Gejala

Motif Kakek Bunuh Menantunya Terungkap, Ini Alasan Mayat Korban Dibiarkan 4 Hari Di rumahnya

Polisi telah mengantongi hasil autopsi yang menyimpulkan bahwa korban tewas karena benda tajam dan hantaman benda tumpul.

"Kesimpulan bahwa korban meninggal dunia akibat adanya penganiayaan, baik menggunakan benda tumpul maupun benda tajam," kata AKBP M Yoris Maulana Yusuf.

Selain itu, polisi juga tengah melakukan penyelidikan dengan mengambil kamera pengawas atau CCTV yang ada di seputaran tempat kejadian perkara.

Beberapa orang juga sudah diperiksa oleh polisi.

Meski telah menemukan titik terang, polisi masih mencari bukti yang kuat guna menetapkan pelaku pembunuhan Anjani Bee.

Korban dibunuh lalu dibuang

Dilansir dari Kompas.com, polisi memastikan jika TKP ditemukannya korban hanya tempat pembuangan saja.

Anjani Bee diduga dihabisi nyawanya di tempa lain lalu dibuang di kawasan Lembang.

"Ya, sudah dipastikan (dibunuh) di tempat lain," ucap AKBP M Yoris Maulana, .

Kepastian itu dibuktikan dengan tidak ditemukannya bercak darah di lokasi penemuan mayat Anjani Bee.

"Tempat tersebut tidak ditemukan adanya darah. Itu hanya tempat pembuangan saja," jelas Yoris.

Namun, ia beluma dapat memastikan dari arah mana pelaku datang lalu membuang jasad korban.

"Itu tidak bisa dipastikan, bisa saja pelaku memutar, jadi kemungkinannya bisa dari arah atas atau dari arah bawah," jelasnya.

Wanita Bertato Burung Hantu Dibunuh Lalu Dibuang, Ini Kata Polisi Soal Motif Pembunuhan Anjani Bee

Pasien Positif Corona Meninggal 2 Orang, Ini Kata Achmad Yurianto

Dugaan motif pelaku

Sejauh ini pihak kepolisian telah melakukan serangkain penyelidikan termasuk autopsi jasad korban.

Selain itu, polisi juga telah melakukan pemeriksaan terhadap 35 saksi.

Baik dari keluarga korban, teman hingga teman korban di Subang dan Bandung telah dimintai keterangan.

"Dari saksi yang diperiksa, kita sudah mendapatkan beberapa informasi yang diperlukan," ujarnya seperti dilansir dari TribunJabar.

Kini, pihaknya pun telah memiliki gambaran untuk mengungkap pelaku pembunuhan Anjani Bee.

"Kami belum berani menyampaikan (jumlah terduga pelaku) karena masih proses penyelidikan, tapi yang jelas kami sudah memiliki gambaran," ujar Yoris.

Mengenai motif, polisi menduga jika pelaku tega menghabisi nyawa korban karena dendam.

"Kemungkinan iya (dendam)," terangnya.

Pelaku diminta serahkan diri

Kasus pembunuhan Intan Marwah Sofiyah (20) mulai menemui titik terang.

Wanita yang disebut-sebut pemilik akun Facebook Anjani Bee ini ditemukan tak bernyawa di kawasan Jalan Lembang, Desa Gudang Kahirupan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat pada Kamis (5/3/2020).

Identitas korban saat ditemukan awalnya belum diketahui.

Setelah dilakukan penyelidikan, identitas wanita bertato burung hantu itu pun terungkap.

Terkait kasus pembunuhan Anjani Bee ini, polisi sudah memeriksa 35 saksi, satu di antaranya orang yang pertama kali menemukan korban.

Selain itu, polisi juga telah beberapa kali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Hal itu disampaikan langsung Kapolres Cimahi, AKBP N Yoris Maulana Yusuf Marzuki.

Ia mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah mendapatkan sejumlah data dan bukti.

Mulai dari rekaman CCTV hingga fakta-fakta lainnya di lapangan.

Terkuak Penyebab Kematian Wanita Bertato Burung Hantu, Polisi Beberkan Hasil Autopsi Anjani Bee

Ini Anjani Bee, Keluarga Sebut Ada Video Penyiksaan Wanita Bertato Burung Hantu Sebelum Tewas

"Ada beberapa CCTV yang memang terlihat, namun untuk di TKP hanya selintas, tapi itu sudah bisa memberikan kita bukti dan fakta-fakta di lapangan," Yoris Maulana saat ditemui di Mapolres Cimahi, Senin (9/3/2020).

Ia melanjutkan bahawa tidak ada kendala dalam mengungkap kasus pembunuhan Anjani Bee ini.

"Kita sedang mencari pelakunya siapa, karena sampai saat ini tidak ada satu orang saksi pun yang melihat kejadian tersebut (pembunuhan)," terangnya.

Ia pun memastikan jika pihaknya bakal segera mengungkap pelaku pembunuhan wnaita bertato burung hantu itu.

"Hanya tinggal menunggu waktu untuk kita menentukan siapa pelakunya. Dari 35 saksi yang diperiksa, kita sudah mendapatkan kesimpulan," ujar Yoris Maulana.

Pihak kepolisian pun mengimbau pelaku agar menyerahkan diri lantaran selama penyelidikan ini sudah mengarah ke pelaku.

Soal video viral penyiksaan wanita

Polisi angkat suara terkait beredarnya video penyiksaan wanita setelah ditemukan mayat Anjani Bee.

AKBP M Yoris Maulana Yusuf Marzuki menjelaskan bahwa video penyiksaan wanita itu tidak ada kaitannya dengan kasus pembunuhan Anjani Bee.

"Untuk video yang beredar terkait ada seorang wanita dalam keadaan terduduk dan dipukuli, saya sampaikan bukan kasus ini. Itu video lain di kejadian yang lain," ujar Yoris.

Yoris juga mengatakan, video tersebut tak ada kaitannya dengan teman dekat korban dengan masalah geng motor.

"Terkait pelaku ataupun korban ini masih akan kita lakukan penyelidikan," katanya.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak menyebarkan kembali video penyiksaan yang akhir-akhir ini beredar di sosial media maupun WhatsApp Group (WAG) setelah adanya kasus pembunuhan ini.

"Jangan menyebarkan informasi hoaks tentang video, terutama video tentang penganiayaan yang saat ini sedang beredar karena bisa menganggu kententraman masyarakat," urainya.

(TribunnewsBogor.com/TribunJabar.com/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved