Teror Virus Corona
Pegawai Bank Mandiri Meninggal karena Covid-19, Dirut: Kita Dihadapkan dengan Periode Menantang
Menurutnya, beberapa hari yang lalu ia telah menyampaikan kabar adanya pegawai Mandiri yang positif Covid-19.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang pegawai Bank Mandiri meninggal dunia karena virus corona atau Covid-19.
Ia meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
Kabar itu disampaikan langsung oleh Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar, pada akun Instagramnya, @rtumilaar, Rabu (25/3/2020).
Royke Tumilaar mengatakan, pegawainya itu meninggal dunia pada Selasa (24/3/2020) pada pukul 10.12 WIB pagi.
Menurutnya, beberapa hari yang lalu ia telah menyampaikan kabar adanya pegawai Mandiri yang positif Covid-19.
"Beberapa hari yang lalu, saya memberitahu bahwa rekan kita dari Cabang Jakarta Kyai Tapa telah dinyatakan positif terkena virus Covid-19," tulisnya di Instagram.
Kemudian, Royke Tumilaar juga menjelaskan, pihaknya sudah melakukan usaha maksimal yaitu penyediaan fasilitas kesehatan serta perawatan.
"Setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit selama beberapa hari, pada pukul 10.12 WIB pagi ini, rekan kita tersebut telah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa," tulisnya lagi.
Ia juga mengatakan, almarhum telah berbakti selama 28 tahun di Bank Mandiri.
"Selama masa almarhum di Bank Mandiri, almarhum dikenal sebagai pegawai yang memiliki dedikasi tinggi, sehingga saya yakin kepergian almarhum meninggalkan rasa duka yang mendalam bagi kita semua," jelasnya.
• Seorang Ibu PDP Covid-19 Curhat Penanganan Pasien di RS Darurat Wisma Atlet, Ini Respon dr Erlina
• Hindari Virus Corona, Bella Shofie Ajak Suami & Anak ke Pulau Terpencil: Harus Lebay Demi Kesehatan
Dirinya juga menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga dan rekan-rekan yang ditinggalkan, serta mengajak seluruh rekan-rekan Mandirian untuk memberikan dukungan moral kepada keluarga serta mendoakan semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi-Nya.
"Berita duka ini semakin membuktikan bahwa kita semua sedang dihadapkan dengan periode yang menantang," ucapnya.
Untuk itu, ia mengajak untuk menghormati kepergian almarhum dengan tetap mengupayakan segala yang kita bisa untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.
"Dengan menerapkan pola hidup sehat, serta mengikuti anjuran pemerintahan untuk mengurangi kontak sosial / social distancing," tulisnya.
"Keluarga Besar Bank Mandiri berduka atas kehilangan salah satu rekan kita karena Covid-19
Mari kita turut menghormati kepergian beliau dengan tetap mengikuti petunjuk pemerintah tentang pencegahan Covid-19," tulisnya.
Update Virus Corona
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, ada penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 105 pasien Covid-19 hingga Rabu (25/3/2020).
"Ada sebanyak 105 kasus, sehingga total kasus kita saat ini ada 790 kasus," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Rabu (25/3/2020).
Data tersebut dirangkum sejak pukul 12.00 Selasa (24/3/2020) hingga Rabu (25/3/2020) pukul 12.00 WIB.
• Kisah Nenek Penjual Kopi di Jakarta - Hidup Sebatang Kara, Jualan Sepi Sejak Virus Corona Melanda
• Posting soal Covid-19, Oki Setiana Dewi Kena Sentil Gara-gara Ria Ricis: Jangan Cuma Nasihatin Orang
Berdasarkan data pemerintah ini, jumlah tambahan pasien positif Covid-19 tersebar di sembilan provinsi.
Adapun dari 9 provinsi tersebut, jumlah pasien di DKI Jakarta tercatat mengalami penambahan tertinggi dengan adanya 39 kasus baru positif Covid-19.
Berikutnya, ada Jawa Tengah yang mencatat ada 19 kasus baru positif Covid-19.
Kemudian, Jawa Barat yang mencatat penambahan 13 kasus baru positif Covid-19.
Berikut ini daftar sebaran tambahan kasus baru pasien positif Covid-19 hingga 25 Maret 2020:
1. DKI Jakarta: 39 kasus baru
2. Jawa Tengah: 19 kasus baru
3. Jawa Barat: 13 kasus baru
4. DI Yogyakarta: 11 kasus baru
5. Sulawesi Selatan: 9 kasus baru
6. Bali: 3 kasus baru
7. Banten: 2 kasus baru
8. Kalimantan Selatan: 1 kasus baru
9. NTB: 1 kasus baru
10.Dalam proses verifikasi: 7 kasus baru
Satu Remaja di AS Meninggal Dunia karena Corona
Otoritas California memperingatkan kaum remaja AS agar berhati-hati terhadap penularan virus corona setelah satu orang remaja dinyatakan tewas karena Covid-19.
Pada Selasa (24/03/2020) otoritas California meminta kaum muda untuk mengindahkan peringatan keselamatan atas virus corona setelah seorang remaja positif virus Covid-19 dinyatakan meninggal.
Kasus kematian ini adalah yang pertama terjadi di usia remaja di AS.
Departemen Kesehatan Masyarakat Los Angeles memperingatkan sebab kematian itu akan membutuhkan evaluasi lebih lanjut.
Meski remaja itu dinyatakan positif virus corona dan tidak punya riwayat medis sebelumnya, kasusnya dianggap kompleks dan mungkin memiliki penjelasan alternatif tentang kematiannya.
Sebab, biasanya virus corona yang bernama resmi Covid-19 tidak akan parah jika menyerang remaja.
• Ujian Nasional Ditiadakan, Bagaimana Cara Menentukan Kelulusan SD, SMP, SMA dan SMK ?
• Imbas Covid-19 di Kota Bogor, Yudhi Tunda Resepsi Pernikahan
Anak muda AS banyak yang sepelekan virus corona
Pada 'Spring break' alias pesta musim semi di Miami, Florida, banyak remaja AS yang tidak peduli pada anjuran social distancing.
Mereka bahkan berpikir ada masalah lain yang lebih penting dan darurat daripada virus corona, yaitu kelaparan dan kemiskinan.
Dr. Deborah Birx ketua gugus tugas wabah virus corona mengatakan bahwa tiap malam terdapat laporan tentang warga yang semestinya berada di rumah malah justru ke bar dan tempat umum lain.
"Jika itu terus berlanjut maka kita akan gagal membendung penyebaran virus ini," ungkap Deborah Birx pada jumpa pers berita harian virus corona bersama Presiden AS Donald Trump.
Presiden Donald Trump juga mengimbau anak muda untuk tetap di rumah.
"Mereka merasa diri mereka kebal. Mereka tidak sadar bahwa mereka bisa membawa virus itu kepada kakek nenek mereka dan bahkan orangtua mereka di rumah."
Walikota Eric Garcetti mengatakan bahwa pemuda tak dikenal dari Lancaster, utara Los Angeles itu juga tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
"Seorang remaja dalam kesehatan yang baik dinyatakan meninggal akibat Covid-19," ungkap Garcetti.
Dia menyebut kematian itu sebagai peringatan serius bahwa kasus seperti ini bisa terjadi pada siapa saja.
Dia kemudian memperingatkan kepada anak muda di AS.
"Kepada anak muda di luar sana, peristiwa seperti ini bisa saja terjadi pada kalian. Ketahuilah bahwa perilakumu dapat menyelamatkan hidupmu dan bisa juga mengambil kehidupanmu. Dan satu dari keduanya bisa menimpamu."
Walikota Lancaster, R. Rex Parris memberikan keterangan kepada the Los Angeles Times bahwa pasien remaja yang tewas itu adalah remaja laki-laki yang mengalami syok septik.
Kondisi gawat darurat yang disebabkan oleh sepsis atau peradangan di seluruh tubuh karena infeksi penyakit. Ayah dari remaja itu juga kemudian diketahui mengidap Covid-19.
Gubernur California, Gavin Newsom menekankan bahwa kematian remaja itu harus menjadi peringatan bagi semua orang.
Mengingat bahwa setengah dari orang yang terinfeksi di California berusia antara 18-49 tahun.
Newsom hanya ingin anak muda menanggapi serius persoalan ini dan mau mempraktikkan social distancing.
Sementara ini, kelompok orang tua memiliki tingkat rawat inap yang tinggi namun Covid-19 juga menyerang semua kelompok umur tanpa kecuali.
California, negara bagian AS yang terpadat telah menjadi salah satu yang terparah selama pandemi.
Setidaknya sebanyak 51 orang telah meninggal dan lebih dari 2.500 kasus terjadi menurut laporan Universitas Johns Hopkins.