Teror Virus Corona

Ini Reaksi yang Bisa Terjadi Pada Pasien Positif Covid-19

Demi menghindari efek samping, sebaiknya kita tetap berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi berbagai jenis obat.

Editor: Vivi Febrianti
Vektor Kunst/Pixabay
Ilustrasi virus corona atau Covid-19 

2. Reaksi parah

Pasien positif Covid-10 yang mengalami gejala atau reaksi parah biasanya merasakan sesak napas, batuk berlendir, kehilangan nafsu makan, meriang dan berkeringat.

Mereka yang mengalami raksi parah hasur mendapatkan perawatan intensif karena dapat menyebabkan pneumonia, gagal pernapasan, sepsis, hingga kematian.

Menurut data WHO, sekitar satu dari lima orang yang terinfeksi akan mengalami reaksi parah.

Mereka yang telah berusia senja atau memiliki penyakit kronis (seperti diabetes, gangguan paru-paru, atau penyakit jantung) juga berisiko mengalami reaksi parah.

Perawatan rumah untuk pasien positif

Menurut Vyas, sekitar 80 persen pasien positif Covid-19 bisa dirawat di rumah.

Perawatan dilakukan dengan pemberian obat-obatan yang dijual bebas, minum banyak cairan, dan beristirahat yang cukup.

Obat yang bisa diberikan untuk menangani pasien positif Covid-19 dengan gejala ringan bisa didapatkan tanpa resep dokter.

Demi menghindari efek samping, sebaiknya kita tetap berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi berbagai jenis obat.

Yang terjadi pada pasien dengan gejala parah Pasien positif Covid-19 yang telah mengalami gejala parah, seperti sesak napas, harus segera mencari bantuan medis.

Bantuan medis bisa didapatkan dengan menelopon hotilne khusus penanganan Covid-19 atau fasilitas medis yang telah disediakan pemerintah setempat.

Jika ingin mengunjungi fasilitas medis atau rumah sakit, jangan lupa untuk mengenakan masker.

Andre Rosiade Minta Gubernur Sumbar Jawab Aspirasi soal Lockdown, Sandiaga: Kita Tak Pilih Jalan Itu

Pasien Covid-19 yang harus dirawat di rumah sakit biasanya mendapatkan pengobatan dengan cara berikut:

  • Pemantauan kondisi, terutama kondisi pernapasan dan paru-paru.
  • Pemberian oksigen untuk membantu pernapasan
  • Petugas medis biasanya memberikan suntikan epinefrin, inhalasi albuterol atau obat-obatan serupa untuk mengendurkan otot di saluran pernapasan dan meningkatkan aliran darah ke paru-paru.
  • Jika kerusakan pada paru-paru semakin meningkat, pasien kemungkinan besar akan mengalami sindrom gangguan pernapasan akut. Pada titik ini, pasien perlu menggunakan ventilator untuk membantu pernapasan.

Jika virus terus berkembang dalam tubuh, pasien bisa mengalami sepsis. Kondisi ini disebabkan oleh respon tubuh yang memerlukan penanganan dan perawatan darurat.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved