Teror Virus Corona
Jenazah PDP Corona di Aceh Utara Dibuka Plastiknya Lalu Dimandikan, Keluarga Yakin Pasien Sakit Ini
Jenazah PDP virus corona yang telah dibungkus plastik itu dibuka dari bungkusan plastik dan dimandikan pihak keluarga.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Damanhuri
TRIBUNEWSBOGOR.COM - Kejadian jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) dimandikan pihak keluarga kembali terjadi.
Sebelumnya, kejadian jenazah PDP virus corona dimandikan hingga dimakamkan oleh keluarga terjadi di Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Kini, kejadian hampir serupa terjadi di Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara.
Jenazah PDP virus corona itu meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
Kemudian jenazah PDP virus corona yang telah dibungkus plastik itu dibuka dari bungkusan plastik dan dimandikan pihak keluarga.
Hal itu pun dibenarkan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Aceh Utara, Andre Prayudha saat dikonfirmasi Jumat (27/3/2020).
Dilansir dari Kompas.com, jenazah PDP virus corona itu dimakamkan di Kabupaten Aceh Utara atas kesepakatan keluarga.
Menurutnya, pihak keluarga merasa yakin jika PDP tersebut meninggal bukan karena virus corona.
"Keluarga bersikeras almarhumah itu meninggal dunia karena sakit normal. Karena selama di Malaysia pun, sejak tahun lalu, memang sudah sakit. Itu keterangan warga. Maka, mereka memandikan dan menyakini bukan meninggal dunia karena Covid-19," terangnya.
• Corona Merebak, Simak Tips Usir Rasa Bosan dan Sepi saat Beraktivitas di Rumah
• Ambulans Bawa Jenazah Korban Corona Berjalan Mundur di Pemakaman, Keluarga Adzan di Atas Kuburan
• Kontribusi Putri Tanjung Bantu Tenaga Medis Tangani Virus Corona, Tak Sekadar Galang Donasi
• Viral Dokter Covid-19 Menangis Tolak Pelukan Anak Karena Ini, Sudjiwo Tedjo: Utang Rasa pada Petugas
Andre melanjutkan bahwa seluruh orang yang terlibat langsung dalam memandikan jenazah disemprot cairan disinfektan.
Selain itu, warga yang kontak langsung dengan jenazah PDP virus corona itu diminta agar mengarantina mandiri di rumah.
Karantina tersebut di bawah pengawasan petugas medis dari Puskesmas Syamtalira Bayu.

"Kami imbau pada keluarga, meski hasilnya belum keluar apakah positif atau negatif corona, protokol pemakaman harus diikuti sesuai petunjuk yang telah ditetapkan," ucap Andre.
"Ini upaya mencegah penyebaran virus dan kami harap masyarakat memahaminya untuk kebaikan bersama," tambahnya.
Kronologi Jenazah PDP d Kolaka Dimakamkan Keluarga
Sebelumnya diwartakan, kabar meninggalnya pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Kolaka, Sulawesi Tenggara ramai diperbincangkan.
Pasalnya, jenazah pasien PDP virus corona itu dimakamkan tanpa melibatkan pihak petugas medis.
Jenazah pasien PDP itu dibawa dan dimakamkan oleh pihak keluarga.
Padahal jenazah pasien PDP di Kolaka ini telah dibungkus plastik sesuai prosedur penanganan PDP virus corona.
Dilansir dari Kompas tv, pasien PDP itu meninggal di Rumah Sakit Bahteramas, Sulawesi Tenggara.
Kejadian itu diketahui terjadi pada Senin (23/3/2020).
"Jadi pasiesnnya ini telah meninggal di RS Provinsi di Sultra, jadi info ini kami terima setelah pasien dalam perjalanan pulang," ujar Aris.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa sebetulnya pasien PDP itu akan diperlakukan sebagaimana prosedur yang ada.
"Sudah dibungkus dan ini dilakukan penanganan mayat sebagaimana PDP, tapi keluarga menolak sehingga keluarga mengangkat ke mobil pribadi dan dibawa ke kolaka," jelasnya.
Aris pun menjelaskan bahwa prosesi pemakaman paien PDP itu dilakukan tanpa melibatkan pihaknya.
Menurutnya, pihaknya telah menyipakan langkah preventif dalam penanganan pasien PDP ini.
Namun, saat itu suasana rumah duka sudah dipenuhi pelayat sehingga pihaknya tak dapat berbuat banyak.
"Massa berkerumun kami sebetulnya rencana awalnya akan lakukan beberapa tindakan preventif tapi melihat kenyataan bahwa kita sudah tidak bisa berbuat apa apa sehingga terpaksa kita lihat agak jauh dari luar,
semua prosesi itu begitu cepat dilakukan dari memandikan dan dibawa ke pemakaman, jadi tidak melibatkan sama sekali," terangnya.

"Jadi pihak keluarga membuka plasitk itu dan melakukan prosesi pengurusan mayat seperti biasa jadi tidak ada prosedur yang dilakukan," terangnya.
Setelahnya, pihaknya mengumpulkan data siapa saja yang telah terlibat kontak dengan pasien PDP itu.
"Seluruh yang sempat kontak dengan mayat ini kami data dengan baik untuk selanjutnya kami akan lakukan tindakan seperti tetap akan menganjurkan untuk isolasi mandiri dulu kemudian sambil kita nunggu perkembangna,
langkah awal bahwa keluarga yang kontak langsung segera kami akan isolasi," ucap Aris.
• Virus Corona Merebak, Ridwan Kamil : Saya Imbau Warga yang Bekerja di Jakarta Tidak Mudik
• Pemkot Bogor Gandeng TNI dan Polri untuk Sosialisasi Penanganan Virus Corona
• Curhat Driver Ojol Soal Profesinya saat Corona, Colek Influencer : Kemana yang Subscribernya Banyak?
Mengenai hasil tes swab pasien PDP tersebut, Aris pun berharap segera keluar.
"Kami masih menunggu biasanya sih yang lain sekitar 4 hari tetapi kami juga tetap menunggu kemungkinan antrean labkes pusat, kami berharap secepatnya," terangn,ya
Terpisah, Dirut RSUD Bahteramas Sultra, Syarif Subijakto Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) RSUD Bahteramas Sultra, dokter Sjarif Subijakto mengatakan, pasien itu dirawat sejak tiga hari lalu di ruangan isolasi.
Follow:
Seperti diwartakan, Kompas.com. pada Senin (23/3/2020) kemarin, rencananya petugas dari Dinas Kesehatan Provinsi Sultra baru akan melakukan uji swab, tapi pasien itu sudah meninggal dunia.
Sjarif mengatakan, pasien ini mengalami gangguan bronkitis pneumonia berat dan merupakan rujukan dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra.
"Meninggal karena faktor penyakitnya bisa, bronko pneumonia. Gejalanya sesak napas, pakai, oksigen. Sudah ditangani dokter penyakit dalam, diobati, cuma kondisinya tidak terlalu bagus sejak semalam," kata Sjarif dikonfirmasi, Senin (23/3/2020).
Sjarif juga mengungkapkan bahwa korban pernah bepergian ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah umrah dan pulang ke Indonesia pertengahan Februari 2020.
Selanjutnya, pasien masuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra dan pada 18 Maret dirujuk di RSUD Bahteramas.
Meski sudah meninggal, tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra tetap mengambil sampel liur tenggorok (swab) untuk diuji di laboratorium rujukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Makassar, Sulawesi Selatan.
• Prihatin Akan Imbas Corona, Ashanty Buka Jasa Endorse Gratis bagi Pedagang Kecil: Free Tanpa Bayar
• Sederet Pesepak Bola yang Beri Donasi untuk Perangi Corona, Lionel Messi hingga Cristiano Ronaldo
Hasil laboratorium itu nantinya akan memastikan apakah korban terinfeksi virus corona atau tidak.
"Standar Covid-19, sebelum positif kita lakukan," ujarnya.