Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Teror Virus Corona

Pastikan Kota Tegal Tidak Lockdown, Ganjar: Lha Masyarakat Masih Boleh Keluar Rumah Kok

Ganjar Pranowo mengklarifikasi soal lockdown Kota Tegal, ia menyebut lebih pas jika dikatakan isolasi kampung.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
KOMPAS.com/LABIB ZAMANI
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ditemui di UNS Solo, Jawa Tengah, Rabu (4/3/2020). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kebijakan Wali Kota Tegal yang melakukan lockdown di daerahnya membuat warga geger.

Hal itu pun buru-buru dilkarifikasi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ia menegaskan status Kota Tegal sebenarnya bukan lockdown tapi hanya isolasi terbatas.

Hal itu sudah dikonfirmasi Ganjar ke Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi.

"Saya sudah klarifikasi, sudah ada penjelasan soal itu. Intinya itu bukan lockdown, hanya isolasi terbatas agar masyarakat tidak bergerak bebas. Sampai tingkat itu saja,"  jelas Ganjar di Semarang, Jumat (27/3/2020).

Pembatasan gerak masyarakat dilakukan Pemerintah Kota Tegal setelah ada seorang warganya positif terinfeksi virus corona.

Temuan itu membuat warga dilarang berkumpul di pusat keramaian seperti di Alun-alun Kota Tegal.

Namun, larangan tersebut masih dilanggar warga.

"Lalu diambil kebijakan menutup jalur yang masuk ke kota atau kampung dengan barier yang ada. Sebenarnya itu, jadi judulnya sebenarnya lebih tepat isolasi kampung," kata Ganjar.

Berdasarkan penuturan Jumadi kepada Ganjar, hingga kini warga Tegal masih diizinkan keluar rumah.

 Kontribusi Putri Tanjung Bantu Tenaga Medis Tangani Virus Corona, Tak Sekadar Galang Donasi

 Tahukah Anda Rapid Test Corona Berbeda dengan Pemeriksaan Swab, Simak Penjelasannya Di Sini

Hal ini yang membuat Ganjar yakin, Kota Tegal sebenarnya tidak menerapkan lockdown.

"Itu tidak lockdown, kalau iya maka masyarakat tidak boleh keluar rumah. Lha ini masih boleh kok," imbuhnya.

Sebelumnya, masyarakat Jawa Tengah digegerkan dengan keputusan Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono yang menetapkan status daerahnya menjadi local lockdown.

Keputusan itu diambil usai adanya pasien yang positif corona di daerah tersebut.

Sebelum local lockdown diterapkan, beberapa akses masuk ke kota ditutup menggunakan water barrier.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved