Teror Virus Corona
FAKTA Video Ridwan Kamil Bilang Bandung Siap-siap Lockdown, Tersenyum Setelah Tahu Reaksi Warga
Gubernur Jawa Barat angkat suara soal video viral dirinya menyebut Bandung sedang siap-siap untuk lockdown.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Belum lama ini beredar video Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan bahwa Bandung tengah bersiap untuk lockdown.
Dalam video tersebut, Ridwan Kamil terlihat berbincang dengan warga.
Sambil tersenyum, Ridwan Kamil menyebut wilayah Bandung sedang bersiap untuk lockdown atau karantina wilayah.
"Bandung siap-siap lockdown," ucap Ridwan Kamil dalam video.
Terdengar ucapan Ridwan Kamil itu direspon oleh seseorang.
Orang tersebut mengatakan bahwa dirinya setuju dengan Ridwan Kamil dan siap mendukung.
"Iya ngadukung (mendukung) pak saya mah," kata warga merespon ucapan Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil lantas melanjutkan pernyataannya yang meyebutkan bahwa lockdown tidak mudah untuk diterapkan.
"Lockdown teh ripuh tapi beresna cepet, (lockdown itu ribet tapi beresnya cepat)," kata Ridwan Kami.
• Jaga Kebugaran Tubuh Selama Liga 1 2020 Libur, Gelandang PS Tira Persikabo : Tanggung Jawab Atlet
• Suara Hati Tukang Becak di Kota Bogor yang Terdampak Corona : Dapat Rp 10 Ribu Aja Bersyukur
• Soal Rencana Lockdown, Wakil Wali Kota Bogor : Tak Ada Artinya Kalau Jakarta Tak Lakukan Pembatasan
Melalui program Sapa Indonesia Akhir Pekan Kompas TV, Ridwan Kamil membenarkan adanya video tersebut.
Ridwan Kamil menjelaskan bahwa saat itu dirinya tengah melakukan inspeksi.
Kemudian ia melihat ada warga yang seolah tak mengikuti arahan pemerintah untuk tetap di rumah dan jaga jarak demi cegah virus corona.
"Betul, saya sengaja inspeksi kemudian melihat warga itu ga ada terlalu mengikuti arahan kerja di rumah, social distancing, sehingga saya lakukan simulasi mengingatkan, siap-siap mau lockdown dan reaksinya sama ternyata, dingin-dingin aja," terang Ridwan Kamil seraya tersenyum.

Melihat reaksi masyarakat tersebut, Ridwan Kamil menilai jika perlu ada langkah lain untuk dapat membuat semua kalangan mengikuti imbauan pemerintah.
"Jadi masyarakat kita ini perlu dicari formula-formula yang kreatif untuk mengingatkan agar mereka tinggal di rumah, untuk mengurangi persebaran virus, dengan saya tanda kutip takut-takutin saja ternyata reakasi biasa-biasa saja," ucap Ridwan Kamil.
Ke depan, Ridwan Kamil pun berharap masyarakat dapat lebih disiplin dalam mengikuti imbauan pemerintah.
"Jadi mudah-mudahan kita bisa lakukan tindakan lebih kuat lagi dan mereka bisa paham bahwa kedisiplinan dan mengikuti arahan pemerintah itu sangat penting untuk memutus persebaran virus," kata Ridwan Kamil.
• UPDATE Sebaran Covid-19 Indonesia: Total Positif Corona 1285, DKI Jakarta Tembus 675, Ini Rinciannya
• UPDATE Covid-19 di Kabupaten Bogor, Dua Pasien Positif Corona Dinyatakan Sembuh
• Sedih Harus Jauhi Detri Warmanto yang Positif Covid-19, Curhatan Anak: Mana Virusnya Biar Aku Pukul
Jika nantinya lockdown akan diterapkan, Ridwan Kamil juga berharap tidak ada kejadian seperti di India dan Jerman.
"Mudah-mudahan nanti kalau emang ada kejadian lockdown, mereka harus taat sehingga kita tidak perlu seperti di India, polisinya mukul mukulin warganya, di Jerman didenda sampai Rp 6 juta, ini tantangan sosial dan tantangan komunikasi publik kepada masyarakat," terang Ridwan Kamil.
Tonton videonya:
Kota dan Kabupaten Bogor Siap Lockdown, DKI Jakarta Diminta Ambil Sikap
Dua kepala daerah Kota dan Kabupaten Bogor melakukan pertemuan tertutup untuk membahas pemberlakuan lockdown atau karantina wilayah di Bogor
Pertemuan ini dilakukan di Rumah Dinas Wali Kota Bogor, Bogor Tengah, Kota Bogor, Minggu (29/3/2020).

Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor dan Pemerintah Kota Bogor siap melakukan lockdown jika itu harus dilakukan.
Namun, Pemerintah DKI Jakarta sebagai episentrum Covid-19 diminta untuk lebih dulu memberlakukan lockdown sebelum di Bogor.
"Jadi tadi kita sepakat dengan Pak Wakil Wali Kota Bogor bahwa kita dorong dulu episentrumnya untuk melakukan lockdown," kata Ade Yasin, Minggu (29/3/2020).
Ade menjelaskan bahwa apabila Bogor diberlakukan lockdown lebih dulu, maka akan menimbulkan dampak masyarakat.
Dia berharap DKI Jakarta yang dipimpin oleh Gubernur Anies Baswedan mengambil sikap untuk sama-sama mengantisipasi penyebaran virus corona.
"Kalau kami harus lockdown dulu, sementara Jakarta tidak, orang akan terus berbondong-bondong ke sana. Jadi ketika Jakarta duluan lockdown, ya kami mungkin menyesuaikan nanti mengatur strategi untuk melakukan hal yang sama walau pun mungkin tak seperti Jakarta. Tapi minimal kita menjaga pintu-pintu masuk yang memang punya potensi besar wabah ini masuk ke Kota Bogor maupun Kabupaten Bogor," ungkap Ade Yasin.(*)
"Mudah-mudahan nanti kalau emang ada kejadian lockdown, mereka harus taat sehingga kita tidak perlu seperti di India, polisinya mukul mukulin warganya, di Jerman didenda sampai Rp 6 juta, ini tantangan sosial dan tantangan komunikasi publik kepada masyarakat," terang Ridwan Kamil.
Soal Rencana Lockdown, Wakil Wali Kota Bogor : Tak Ada Artinya Kalau Jakarta Tak Lakukan Pembatasan
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berencana akan melakukan lockdown atau karantina wilayah untuk mencegah peredaran virus corona atau Covid-19.
• Panduan Membuat Hand Sanitizer Gel dan Spray Sendiri, Siapkan Tiga Bahan Utama Ini
• Suara Hati Tukang Becak di Kota Bogor yang Terdampak Corona : Dapat Rp 10 Ribu Aja Bersyukur
• UPDATE Sebaran Covid-19 Indonesia: Total Positif Corona 1285, DKI Jakarta Tembus 675, Ini Rinciannya
Namun, sebelum ini dilakukan, Pemerintah DKI Jakarta diminta segera melakukan lockdown terlebih dahulu karena wilayahnya adalah episentrum Covid-19.
"Jadi dengan Ibu Bupati Bogor kita sepakat episentrumnya dulu diberesin, Kota dan Kabupaten Bogor akan menyesuaikan," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Minggu (29/3/2020).
Dia menjelaskan bahwa DKI Jakarta yang menjadi episentrum dan berdekatan dengan Bogor jadi catatan penting.
Ditambah tingkat ketergantungan Kota Bogor dan Kabupaten Bogor dengan DKI Jakarta sangat tinggi termasuk koneksi antar warga dan lalu lintasnya.
"DKI saat ini menjadi episentrum penyebaran atau perluasan dari covid-19. Jadi tidak ada artinya kalau DKI tidak melakukan pembatasan-pembatas yang signifikan, kemudian Kota dan Kab Bogor melakukan lockdown," katanya.
Bupati Bogor Ade Yasin menambahkan bahwa apabila Bogor diberlakukan lockdown lebih dulu dibanding Jakarta maka juga akan menimbulkan dampak masyarakat.
"Kalau kami harus lockdown dulu, sementara Jakarta tidak, orang akan terus berbondong-bondong ke sana. Jadi ketika Jakarta duluan lockdown, ya kami mungkin menyesuaikan nanti mengatur strategi untuk melakukan hal yang sama walau pun mungkin tak seperti Jakarta. Tapi minimal kita menjaga pintu-pintu masuk yang memang punya potensi besar wabah ini masuk ke Kota Bogor maupun Kabupaten Bogor," ungkap Ade Yasin.