Keresahan Pedagang Asongan Kota Bogor di Tengah Pandemi Corona, Penghasilannya Turun Drastis

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Tsaniyah Faidah

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Gerakan #DiRumahAja demi mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 berdampak pada Pedagang Asongan pinggir jalan.

Mereka yang menggantungkan biaya hidup sehari-hari lewat berjualan, kini terpaksa mengigit jari lantaran penghasilan yang didapat tak sebanyak biasanya.

Seperti yang dirasakan pedagang tisu dan permen di kawasan trotoar Stasiun Bogor, Genta.

Biasanya, kata dia, banyak orang yang berlalu lalang di kawasan tersebut, baik hendak atau setelah naik kereta.

Tak sedikit pula dari orang-orang itu yang membeli tisu atau permen yang ia jual.

"Apalagi kalau Sabtu Minggu, itu biasanya ramai sekali. Tapi kemarin, sepi banget. Sekarang apalagi. Enggak ada yang berangkat kerja dan sekolah," katanya, Senin (30/3/2020).

Meski begitu, ia tetap memilih berjualan sebab hanya berdagang yang menjadi mata pencahariannya.

Ia mengaku pasrah dengan keadaan. Meski dalam hatinya juga ikut was-was dengan virus corona yang sekarang tengah mewabah ini.

• Antisipasi Penyebaran Corona, Puluhan Wartawan di Cibinong Bogor Ikut Rapid Test

• Dampak Virus Corona, PNS Kerja dari Rumah hingga 21 April 2020

"Kalau berhenti jualan rasanya sulit. Kalau tidak jualan gimana keluarga saya mau makan," paparnya.

Hal serupa juga dialami oleh Indro, pedagang kaki lima penjual minuman.

Di tengah wabah virus corona, dirinya tetap berjualan.

Padahal, ia mengaku, penghasilannya turun drastis.

"Ya gimana enggak turun, orang aja jarang yang lewat. Penumpang keretanya sedikit," jelas dia.

Indro sadar, ia dan kawan-kawan yang berdagang jadi kelompok yang rentan terpapar virus tersebut.