Kronologi Ayah di Kalbar Tembak Anaknya Hingga Tewas, Awalnya Pergi ke Kebun Bersama

Ayah kandung tembak anaknya hingga tewas karena terlibat cekcok saat pergi ke kebun.

net
Pistol ilustrasi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM — Seorang ayah tega menembak darah dagingnya sendiri karena terlibat cekcok.

Bahkan akibat insiden itu, sang anak yang berusia 17 tahun itu meninggal dunia.

Dilansir dari Kompas.com, peristiwa itu terjadi di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, tega menembaknya dengan menggunakan senjata api rakitan, Minggu (29/3/2020).

Kapolsek Suti Semarang Ipda Andri Supriyanto mengatakan, kejadian berawal saat bapak dan anak tersebut pergi ke kebun sambil membawa senjata rakitan.

Sesampainya di kebun, sambung Andri, keduanya terlibat cekcok hingga terjadi tarik menarik senjata.

Saat itu, senjata laras panjang mengarah ke anaknya.

Nahas, senjata yang sudah berisi peluru tersebut meledak mengenai korban hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.

"Senapan tersebut sudah terisi peluru dan meledak mengenai tangan dan dada korban yang mengakibatkan korban meninggal dunia," ujarnya.

Pasca-kejadian tersebut, sambung Andri, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polres Bengkayang.

Saat ini pelaku dan barang bukti senjata api rakitan sudah dibawa ke Polres Bengkayang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

KRONOLOGI Balita Tewas Dianiaya Ayah Tiri, Pelaku Sempat Pura-pura Cari Korban Bareng Istri

Cekcok Berujung Maut, Ayah di Kalbar Tembak Anak hingga Tewas

"Pelaku masih dalam pemeriksaan untuk didalami," ungkapanya.

Diberitakan sebelumnya, seorang ayah di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, diduga menembak anak kandungnya berusia 17 tahun hingga tewas dengan menggunakan senjata api rakitan, Minggu (29/3/2020).

“Iya benar. Ini kami berkoordinasi dengan Polres Bengkayang," kata Kapolsek Suti Semarang Ipda Andri Supriyanto.

Andri mengatakan, sebelum peristiwa itu terjadi, bapak dan anak tersebut terlibat cekcok.

Ayah Tiri Aniaya Balita Hingga Tewas

Aniaya anak tiri hingga meninggal dunia, seorang ayah di Pekanbaru, Riau akhirnya ditangkap polisi.

Pria beridentitas Lucky Oktawiranda (25) menghabisi anaknya yang masih balita itu pada Minggu (29/3/2020).

Pelaku melakukan aksinya di kediamannya kawasan Muara Fajar, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru pukul 10.00 WIB.

Terungkapnya kasus penganiayaan anak usia tiga tahun itu berawal dari kekhawatiran ibunda korban.

Saat itu ibu korban yang baru pulang dari kedai tidak melihat keberadaan anaknya di rumah.

Kemudian ia bertanya kepada suaminya, namun Lucky mengaku tidak tahu.

Kekhawatiran Warga Soal Pemakaman Jenazah PDP dan Positf Corona, Ambulans Terpaksa Putar Balik

Nikita Mirzani Bagikan APD dan Hand Sanitizer, Nangis Setelah Bertemu Driver Ojol: Semoga Bermanfaat

Setelahnya, pelaku justru berpura-pura ikut mencari korban bersama istrinya.

Saat itu, kehilangan korban sempat diumumkan melalui masjid.

Hingga akhirnya warga setempat ikut melakukan pencarian korban.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Kasubag Humas Polresta Pekanbaru Iptu Budhia Dianda.

"Kehilangan korban sempat diumumkan melalui masjid. Warga di sekitar lokasi juga ikut membantu mencari korban," kata Budhia.

Namun beberapa jam setelahnya korban tak kunjung ditemunkan sampai akhirnya keluarga melapor ke polisi.

Pihak kepolisian lantas menginterogasi Lucky.

Saat ditanya, Lucky menjelaskan bahwa anak tirinya berada di semak belukar.

"Petugas berangkat ke lokasi dan menemukan korban sudah meninggal dunia. Korban dilakukan evakuasi dibawa ke rumah duka," ucap Budhia.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih dalam, pelaku ternyata mengarah kepada ayah tiri korban.

Kekhawatiran Warga Soal Pemakaman Jenazah PDP dan Positf Corona, Ambulans Terpaksa Putar Balik

Ditegur Satpam Agar Lepas APD Saat Belanja di Supermarket, Pengunjung Marah : Hak Pribadi Katanya

Terlebih Lucky mengetahui tempat korban ditemukan tewas.

"Setelah dilakukan pemeriksaan, pelaku mengaku membunuh anak tirinya. Jasad korban dibuang ke semak belukar," terang Budhia.

Atas perbuatannya, pelaku kini mendekam di Mapolsek Rumbai.

Motif pelaku

Budhia mengatakan bahwa pelaku mengaku kesal karena prilaku korban.

Menurut pengakuan pelaku, korban kerap menangis hingga membuatnya kesal.

"Pelaku mengaku merasa kesal karena korban sering menangis dan susah untuk diam," tuturnya.

Budhia melanjutkan bahwa pelaku menghabisi anak tirinya dengan cara menganiayanya.

Pelaku memukul antara mulut dan hidung koran, kemudian menggigit pipi korban.

Selain itu, pelaku juga menark tangan korban hingga terhempas dan kepala bagian belakang membenur tembok kamar mandi.

"Akibat penganiayaan yang dilakukan pelaku, korban meninggal dunia," ujar Budhia.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved