Teror Virus Corona
UPDATE Covid-19 - Terjadi Penambahan 149 Total 1.667 Kasus, Meninggal Dunia 157 Orang, Sembuh 103
Achmad Yurianto menjelaskan jumlah kasus positif corona mengalami penambahan 149 sehingga jumlahnya menjadi 1.677.
Penulis: Soewidia Henaldi | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Update kasus positif Covid-19 terus bertambah pada Rabu (1/4/2020) pukul 15.30 WIB.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menjelaskan jumlah kasus positif corona mengalami penambahan 149 sehingga jumlahnya menjadi 1.677.
Jumlah pasien sembuh bertambah 22 orang, totalnya menjadi 103.
Achmad Yurianto juga menjelaskan jumlah pasien meninggal dunia bertambah 20 sehingga menjadi 157.
"Penambahan jumlah kasus ini membuktikan penyebaran Covid-19 masih terus terjadi," ujar Achmad Yurianto dalam keterangan pers di Gedung BNPB dikutip dari Breaking News Kompas TV.
• 6 Tips Meningkatkan Daya Tahan Tubuh, dari Hindari Stres hingga Istirahat yang Cukup
• Sekda Kabupaten Bogor : Waspadai Pemudik dari Jakarta, Berarti Mereka ODP Corona
Dalam keterangannya Yurianto menjelaskan, saat ini kepala daerah semakin intens melakukan upaya memutus penyebaran Covid-19.

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) merupakan upaya Pemerintah Pusat dan daerah untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
"Physical distancing penting, menjauhkan dalam satu wilayah. Upaya harus dipadukan bersama-sama," katanya.
• Rawat Pasien Covid-19, Perawat RS Persahabatan Dibilang Gini Saat Jajan di Warteg : Kita Jadi Risih
Upaya yang dilakukan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 komitmen ke depan secara agresif untuk menemukan kasus baru.
"Saat ini sebanyak 360 rumah sakit rujukan sudah disiapkan," katanya.
Yurianto meminta komitmen bersama untuk sama-sama mencegah penyebaran virus corona.
"Ini permasalahan serius harus ditangani secara terintegrasi," ujarnya.
"Mari bersama-sama bersungguh-sungguh, kita berusaha memutus rantai yang terjadi di masyarakat
jaga jarak fisik, lebih dari 1 meter, hindari berkumpul dan hindari kerumunan," ujar Yurianto.(*)